MATIUS 1:21 VS MATIUS 16:27 & YOHANES 5:30.
Dalam Matius 1, TERTULIS: "Malaikat berkata: ..Yesus akan melepaskan kaumnya dari segala dosanya", TETAPI dalam Matius 16 "Yesus akan membalas tiap-tiap orang menurut perbuatannya", dan dalam Yohanes 5 "Yesus menjadi pesuruh Tuhan dengan menjalankan hukum yang seadil-adilnya". (bertentangan hukum).
JAWAB : (Kategori : salah memahami cara kerja Tuhan dalam sejarah)
Banyak orang yang belum diselamatkan percaya bahwa pada hari itu Tuhan akan mempertimbangkan perbuatan baik dan perbuatan jahat yang telah mereka lakukan. Apabila bobot perbuatan baik mereka lebih berat daripada perbuatan jahat, maka Tuhan akan menerima mereka masuk surga. Sepintas penalaran ini sepertinya masuk akal, tetapi cara berpikir seperti ini membuat keselamatan yang Tuhan berikan seolah-olah tergantung pada perbuatan baik yang kita lakukan. Itu jelas keliru. Manusia berdosa tidak bisa menghapus dosanya dengan perbuatan baik. Dosa harus dihukum. Ingat prinsip pengadilan, orang bersalah harus dihukum. Seorang tervonis, tidak bisa bebas dari hukuman dengan berbuat baik. Karena semua manusia sudah berdosa dalam pandangan Tuhan, sejak Adam dan Hawa berdosa, semua manusia keturunannya adalah umat yang berdosa dipandangan Tuhan, meskipun bayi yang mati belum sempat berbuat dosa, namun tetap dalam pandangan Tuhan, bayi yang mati itu adalah umat berdosa juga. Karena semua manusia tidak ada yang tidak berdosa, maka manusia tidak mungkin menebus dosanya. Untuk itu butuh Juruselamat untuk menebus dosa mereka, karena dalam Keadilan Tuhan, dosa harus dihukum, namun dalam Kasih Tuhan, Tuhan menyediakan jalan keluar melalui kedatangan Yesus sebagai Juruselamat dunia dan Penebus Dosa umat manusia.
Galatia 2:16 mengungkapkan bahwa semua perbuatan kita, yang baik maupun buruk, tidak menentukan keselamatan. Sebanyak apapun, perbuatan baik yang kita lakukan tidak pernah dapat menghapus noda dosa dalam hidup kita (Roma 3:9-18). Setiap orang harus menghadapi penghakiman, dan satu-satunya jalan untuk lolos dari hukuman hanyalah melalui Yesus Kristus, Tuhan kita. Penebusan-Nya yang sangat berharga di kayu salib sehingga kita mendapatkan pengampunan dan damai sejahtera abadi. Itulah maksud kedatangan Yesus supaya manusia diselamatkan.
Sedangkan apa yang tertulis pada Yohanes 5:30 yang berbunyi �Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.� Ayat tersebut menyatakan bahwa Yesus adalah Hakim!
Selama duduk di sebelah kanan Allah Bapa, Yesus tidak hanya menjalankan peran-Nya sebagai Raja atas segala raja, tetapi Dia juga menggenapi peran sebagai Hakim dunia ini. Dia adalah Hakim bagi semua bangsa dan semua orang. Meskipun Yesus memerintah sebagai Hakim kita, Dia juga telah ditetapkan oleh Allah untuk menjadi Pembela kita. Dia adalah Pengacara Pembela kita. Pada Penghakiman terakhir Pembela kita akan berhadapan dengan Hakim kita. Peran Yesus sebagai pengantara orang kudus telah dirasakan oleh Stefanus pada waktu ia akan mati syahid: Tuhan itu kasih. Ia mengasihi kita tanpa pamrih. Kasih-Nya tak terukur (Yohanes 3:16, Efesus 3:18-19). Tetapi jangan lupa bahwa Tuhan itu juga adil. Kitab Wahyu pasal 20, menjelaskan penghakiman Tuhan atas �DUNIA�.
Pada akhirnya semua orang percaya harus mempertanggung-jawabkan hidup mereka pada PENGHAKIMAN TAHTA KRISTUS. Dan setelah itu, mereka yang menolak Yesus Kristus akan dihakimi dalam PENGADILAN TERAKHIR atau yang disebut juga PENGADILAN TAHTA PUTIH pada saat kesudahan zaman nanti.
Post a Comment