Latest News

Friday, August 31, 2007

153) Benarkah Ajaran Paulus tentang Sunat bertentangan dengan Ajaran Yesus?

153) GALATIA 5:1-6 VS LUKAS 2:21.
Dalam Galatia, Paulus berkata, "...jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu...Kamu lepas dari Kristus...Sebab...hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti...", TETAPI dalam Lukas, "ketika genap delapan hari, Yesus disunat". Bagaimana Paulus mengajarkan sesuatu tentang Yesus tetapi justru bertentangan dengan pokok ajaran Yesus sendiri yaitu menegakkan hukum Taurat?

JAWAB :
Sunat itu wajib bagi bangsa Israel, Alkitab tidak menulis bahwa Yesus tidak membatalkan sunat melainkan Yesus tidak meniadakan Taurat. Meniadakan tidak sama artinya dengan membatalkan. Yesus memang disunat karena Dia adalah bangsa Yahudi secara daging, sedangkan Kisah Para Rasul 15:1-2 bukanlah ajaran para rasul melainkan hasutan sebagian kalangan Yahudi agar orang Kristen non-Yahudi juga harus disunat.

Praktek sunat yang sudah lebih dahulu terdapat di antara bangsa-bangsa lain, dipakai untuk menandakan orang dimasukkan ke dalam perjanjian Abraham. Artinya yang berlangsung telah diketahui dari fungsinya pada waktu ditetapkan. Perjanjian-perjanjian itu diteguhkan dengan sumpah; kutuk sumpah itu ditunjukkan di dalam upacara-upacara simbolis. Suatu kutuk yang lazim ialah pemotongan (penyerahan) orang yang ditaklukkan untuk dibinasakan dan peniadaan nama dari benihnya. Yang menyertai tindakan ini adalah suatu upacara dengan pisau yang melambangkan orang yang tidak memenuhi perjanjian akan dipotong-potong. Demikianlah sunat adalah suatu upacara pisau yang dengannya perjanjian Abraham dipotong.

Upacara itu melambangkan kutuk pemotongan atau pemisahan dari persekutuan perjanjian. Lebih tepat lagi, pemotongan kulup kelamin lelaki melambangkan pemotongan para keturunan. Pada pihak lain, sebagai tanda sumpah mengakui ketuhanan Allah, maka sunat juga menandai pengudusan. Perjanjian dengan orang taklukan pada zaman purba meliputi; kecuali raja yang ditaklukkan itu, juga kerajaannya dan keturunannya. Demikian juga Tuhan memberikan perjanjian-Nya kepada Abraham, bukan hanya sebagai seorang pengaku iman secara perorangan, melainkan sebagai kepala suatu masyarakat, dalam hal ini, rumah tangga keluarganya, termasuk anak-anak dan hamba-hamba, dan hal itu diteruskan hingga keturunan-keturunannya.
Sunat dihisabkan ke dalam ajaran Musa terkait dengan Paskah, dan agaknya diteruskan sepanjang zaman PL. Sunat menjadi ciri asasi Yudaisme dalam PB dan menimbulkan pertentangan pada zaman para rasul. Masyarakat Yahudi pada zaman PB mengaitkan sunat dengan Musa begitu rupa, sehingga mereka melupakan kaitannya yang lebih asasi dengan Abraham.

Kisah Para Rasul 15:1,
"Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ: 'Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan.'"
Kisah Para Rasul 15:5,
"Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan berkata: 'Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa.'"

Yesus telah mengingatkan mereka bahwa sunat adalah lebih dahulu dari Musa. Paulus menekankan bahwa yang tak dapat diterima agama Kristen ialah pandangan umum yang menghubungkan sunat dengan Musa, dan senantiasa mengarahkan pembacanya kembali kepada Abraham.

Kejadian 17 menunjukkan bahwa sunat pertama-tama mewujudkan tanda rohani; kedua, mempunyai arti kebangsaan. Bahwa sunat bersifat kebangsaan, yang mencirikan keanggotaan bangsa Israel, tidak dapat disangkal. Hal ini memang sama jelasnya dalam Kejadian 34 seperti juga setelah Musa. Tapi sifat kebangsaan itu sebenarnya hanyalah dampak sampingan, karena umat Israel pemilik sunat itu disamakan dengan bangsa Israel PL. Dalam Kejadian 17:10-14 sunat disamakan dengan perjanjian yang dibuat oleh Abraham. Artinya, sunat menandai gerakan yang penuh kasih karunia dari Allah menuju manusia, dan hanya secara sekunder saja dapat dikatakan menandai penyerahan manusia kepada Allah. Ketika bangsa itu mengembara di padang gurun karena tidak diperkenankan Allah, perjanjian itu seolah-olah ditunda dan sunat tidak diberlakukan. Lagi, ketika Musa berbicara tentang seorang yang tidak petah lidaknya (harfiah tak bersunat), hanya karunia firman Allah yang dapat menyembuhkannya. Selanjutnya, PL berbicara tentang sunat sebagai meterai atau pemberian kebenaran dari Allah. Karena itu sunat menjadi tanda dari kasih karunia dimana Allah memilih dan menandai orang-orang milik-Nya.

Perjanjian sunat bekerja atas dasar kesatuan rohani antar anggota rumah tangga dan kepalanya. Perjanjian itu diadakan "antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun". Kejadian 17:26-27 khususnya mengungkapkan kebenaran yang sama: "Abraham... Ismael... dan semua orang dari isi rumah Abraham... disunat bersama-sama dengan dia." Demikianlah asal mula dan caranya sunat menjadi adat Israel, bukan diterima dan berasal dari Mesir atau negeri-negeri lain. Sunat Israel tegas berbeda dari sunat pada bangsa-bangsa lain yang terkait dengan berjenjang dewasa, dan melulu bersifat sosial. Sunat Israel adalah pertanda kedudukan di hadirat Allah, dan bahwa kasih karunia ilahi mendahului perbuatan manusia.

Mereka yang dengan cara demikian menjadi anggota perjanjian diwajibkan menyatakannya secara lahiriah dengan menaati hukum Allah, seperti dengan tegas dituntut kepada Abraham, "Hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela". Hubungan antara sunat dan ketaatan ditekankan sepanjang Alkitab. Dalam hal ini sunat mengandung gagasan penyerahan diri kepada Allah, tapi bukan inilah intinya. Sunat menjelmakan, menerapkan janji, dan menghimbau orang untuk hidup dalam ketaatan sesuai perjanjian. Darah yang tumpah dalam sunat tidak menyatakan batas penyerahan diri itu, tapi mengungkapkan tuntutan yang mahal yang dibuat Allah bagi mereka yang dipanggil-Nya, dan dicirikan dengan tanda perjanjian-Nya.

Tanggapan taat ini tidak senantiasa muncul. Dan sekalipun tanda dan caranya disamakan dalam Kejadian 17:10-14, namun Alkitab terus terang mengakui, bahwa bisa saja orang memiliki tanda sunat, tapi tidak lebih dari itu. Jika demikian, tanda itu tak berarti secara rohani, melainkan menjadi tanda hukuman. PL jelas mengajarkan hal itu, justru menuntut realitas penerapannya sesuai tanda itu, dan mengingatkan bahwa tanpa kenyataan itu maka tanda sunat sepi arti, dan menubuatkan sunat hati oleh Allah.

PB tegas dan pasti: bahwa tanpa ketaatan, sunat adalah melulu omong kosong. Tanda lahiriah pudar tanpa arti jika dibandingkan dengan menaati perintah-perintah, iman bekerja oleh kasih, dan suatu ciptaan baru. Namun orang Kristen tidak bebas memandang rendah tanda itu. Walaupun sejauh tanda itu mengungkapkan keselamatan karena perbuatan-perbuatan hukum, orang Kristen harus menghindarinya, namun dalam arti batiniah orang Kristen memerlukannya. Justru ada sunat Kristus, berupa "penanggalan akan tubuh (dan bukan hanya sebagian) yang berdosa", suatu perbuatan rohani, yang tidak dilakukan oleh tangan manusia, suatu hubungan dengan Kristus dalam kematian dan kebangkitan-Nya, dimeteraikan oleh peraturan penerimaan atas PB. Sebagai akibatnya, orang Kristen ialah orang bersunat.

Filipi 3:3, "karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah."

Tuesday, August 28, 2007

152) Benarkah Melkisedek adalah Theofani dari Yesus Kristus?

152) IBRANI 7:3 VS TRITUNGGAL.
Dalam Ibrani, Paulus berkata, "Ia (Melkisedek) tidak berbapak, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya". Jika kita terjemahkan pernyataan Paulus tersebut--yang ditujukan kepada orang-orang Ibrani--, maka akan didapat persamaan, Melkisedek = Anak Allah = Yesus. Oleh karena Yesus = Allah = Roh Kudus, maka Melkisedek = Yesus = Allah = Roh Kudus = Caturtunggal atau Tritunggal plus Melkisedek. Sayangnya, tak seorang Kristen pun yang menuhankan Melkisedek padahal notabene sejajar/sederajat dengan Yesus.

JAWAB :
ALKITAB LAI TB Ibrani 7:3
Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya. ALKITAB LAI BIS
Mengenai Melkisedek ini tidak ada keterangan di mana pun bahwa ia mempunyai bapak atau ibu atau nenek moyang; tidak ada juga keterangan tentang kelahirannya, ataupun kematiannya. Ia sama seperti Anak Allah; ia adalah imam yang abadi. NASB Without father, without mother, without genealogy, having neither beginning of days nor end of life, but made like the Son of God, he remains a priest perpetually.
NIV Without father or mother, without genealogy, without beginning of days or end of life, like the Son of God he remains a priest forever.

Melkisedek adalah Tipologi dari Yesus Kristus namun ia sendiri bukanlah Yesus Kristus atau Allah Anak dalam bentuk Theofani. Melkisedek adalah Imam dan Raja Salem, Yesus Kristus adalah Nabi, Imam dan Raja. Mengenai Melkisedek, Ibrani mengatakan bahwa tidak ada keterangan mengenai silsilah ayah dan ibunya. Tidak ada catatan tentang silsilah Melkisedek.
Ingatlah bahwa Melkisedek hidup pada masa Abraham, jadi sebelum ada bangsa Israel yang biasanya mencatat silsilah bangsa mereka. Melkisedek bukan bangsa dan keturunan Israel maupun Abraham. Melkisedek. Melkisedek bukan bangsa Israel (meskipun kemungkinan besar ia orang "Sem" atau bangsa/ras "semitik" menurut adanya penemuan Tablet Amarna), maka ia tidak harus mempunyai kebiasaan seperti orang Israel yang menulis silsilahnya. Melkisedek sezaman dengan Abraham sedangkan Israel adalah bangsa yang lahir dari keturunan cucu Abraham. Disamping itu, tidak ada rujukan dalam PL yang menyatakan bahwa Melkisedek adalah Allah. Beberapa kalangan Kristiani biasanya 'bingung' dengan ayat dalam Kitab Ibrani ini sehingga menduga Melkisedek itu titisan Allah atau bahkan Melkisedek itu sama dengan Allah.

Jadi Melkisedek adalah manusia biasa, bukan Yesus Kristus, ataupun jelmaan Yesus Kristus. Apa yang ditulis dalam Kitab Ibrani itu adalah mengenai : TIPOLOGI (Perlambangan) KEIMAMAN MELKISEDEK menggambarkan KEIMAMAN TUHAN YESUS KRISTUS yang menjadi Imam Besar pengantara Allah dan Manusia berdosa. (Baca juga Pesona Alkitab yang ditulis Dede Wijaya, Penerbit Andi Offset, p 33-42). Jadi tidak ada istilah Caturtunggal.

Friday, August 17, 2007

Berapa Lamakah Yesus mati di kubur-Nya ?

 

Berapa Lamakah Yesus mati di kubur-Nya ?

Matius 12:40 dan Matius 28:1; Markus 16:2; Lukas 24:1; Yohanes 20:1 Berapa lamakah Yesus mati di kubur-Nya?
JAWAB:
Tiga hari dan tiga malam
(Matius 12:40) - "Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam."
Kurang dari tiga hari dan tiga malam
(Matius 28:1) - "Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu."
(Markus 16:2) - "Dan pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu, setelah matahari terbit, pergilah mereka ke kubur."
(Lukas 24:1) - "tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka."
(Yohanes 20:1) - "Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur."
Pada penanggalan Yahudi, satu hari diukur mulai dari terbenamnya matahari hingga terbenamnya matahari keesokan harinya. Jika Yesus berada di kubur selama 3 x 24 jam, maka Ia tidak mungkin telah bangkit pada hari yang ketiga karena hari yang ketiga belumlah komplit 24 jam. Ia harus bangkit pada hari keempat supaya genap masa 3 x 24 jam, kalau tidak maka tidak masuk akal mengatakan bahwa Ia dikubur tiga hari tiga malam tetapi bangkit pada hari yang ketiga. Jadi, apa yang telah terjadi?



HARI 1
HARI 2
HARI 3
KAMIS
dimulai saat matahari terbenam di hari Rabu
KAMIS
berakhir pada saat matahari terbenam
JUMAT
dimulai saat matahari terbenam di hari Kamis
JUMAT
berakhir pada saat matahari terbenam
SABTU
dimulai saat matahari terbenam di hari Jumat
SABTU
berakhir pada saat matahari terbenam
MINGGU
dimulai saat matahari terbenam di hari Sabtu
MINGGU
berakhir pada saat matahari terbenam
Malam
Siang
Malam
Siang
Malam
Siang
Malam
Siang

Penyaliban
Sabat
Ia bangkit
          Solusinya sederhana saja, orang Yahudi mempunyai adat bahwa bagian dari satu hari, sependek apa pun, akan tetap dihitung sebagai satu hari penuh (24 jam).1  "Berhubung orang Yahudi menghitung sebagian dari satu hari sebagai satu hari penuh (24 jam), maka istilah "tiga hari tiga malam" adalah benar dan berlaku jika penyaliban terjadi di hari Jumat."2  Fenomema ini ditemukan pula pada kitab Ester.  "Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangkupun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati." (Ester 4:16).  Lalu, dalam Ester 5:1 dikatakan, "Pada hari yang ketiga Ester mengenakan pakaian ratu, lalu berdirilah ia di pelataran dalam istana raja, tepat di depan istana raja. Raja bersemayam di atas takhta kerajaan di dalam istana, berhadapan dengan pintu istana itu."  Dapat kita lihat di sini bahwa meskipun tiga hari tiga malam belumlah komplit, Ester telah pergi menghadap Raja pada hari yang ketiga meskipun dia memerintahkan untuk berpuasa selama tiga hari tiga malam. Bisa kita lihat di sini bahwa "pada hari yang ketiga" sama dengan "setelah tiga hari".
Sebagai tambahan, Markus 8:31 mengatakan, "Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari."  Meskipun demikan, 1 Korintus 15:4 mengatakan, "bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;"  Demikian juga, Lukas 24:5-7, "Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati?   6Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, 7yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga." Dari ayat-ayat ini frasa "setelah tiga hari" setara dengan "pada hari yang ketiga".  
Sehingga, kita dapat melihat bahwa berhubung orang Yahudi menghitung sebagian dari satu hari sebagai satu hari penuh (24 jam), maka istilah "tiga hari dan tiga malam" adalah istilah idiomatik dan bukan istilah literal.

Solusi lain yang mungkin
Dalam bulan yang pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, ada Paskah bagi TUHAN. 6Dan pada hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi TUHAN; tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi. 7Pada hari yang pertama kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat." (Imamat 23:5-7).
            Ayat-ayat di atas memberitahukan kita bahwa Paskah terjadi pada hari keempatbelas dari bulan pertama Kalender Yahudi; yaitu sekitar bulan Maret-April dalam kalender kita. Mungkin sekali, Paskah ini terjadi dalam minggu di mana terdapat Sabat hari Sabtu. Karena Imamat 23:5-7 memerintahkan orang-orang agar istirahat pada hari pertama Paskah (meskipun bukan hari terakhir/ Sabtu) seperti halnya hari Sabat yang terjadi hari Sabtu. Sehingga, mungkin tabel di bawah ini dapat melukiskan suatu penyaliban di Hari Kamis dan diikuti tiga "hari dan malam" sebelum kebangkitan Yesus di hari Minggu.


 Hari 1
Hari 2
Hari 3

13 Nisan
14 Nisan
15 Nisan
16 Nisan
KAMIS
dimulai saat matahari terbenam di hari Rabu
KAMIS
berakhir pada saat matahari terbenam
JUMAT
dimulai saat matahari terbenam di hari Kamis
JUMAT
berakhir pada saat matahari terbenam
SABTU
dimulai saat matahari terbenam di hari Jumat
SABTU
berakhir pada saat matahari terbenam
MINGGU
dimulai saat matahari terbenam di hari Sabtu
MINGGU
berakhir pada saat matahari terbenam
Malam
Siang
Malam
Siang
Malam
Siang
Malam
Siang
Paskah/Penyaliban

Sabat
Ia bangkit
            Hal menarik yang patut disebutkan di sini sehubungan dengan kemungkinan adanya dua hari Sabat ini adalah: dalam bahasa Yunaninya ayat Matius 28:1 berbunyi "Setelah hari Sabat [JAMAK] lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu." Mungkin sekali memang terdapat dua hari "Sabat" pada minggu penyaliban itu.  Sabat pertama adalah Sabat karena hari pertama Paskah dan yang kedua adalah Sabat biasa yang jatuh pada setiap hari Sabtu. Coba lihat kutipan Imamat 23:5-7 di atas yang mengatakan "Pada hari yang pertama kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat."   
Petunjuk lain atas kemungkinan ini dapat dilihat melalui perbandingan dua ayat yang saya atur dalam pola sebelum-dan-sesudah-Paskah.
"Dan setelah pulang, mereka menyediakan rempah-rempah dan minyak mur. Dan pada hari Sabat mereka beristirahat menurut hukum Taurat,"
 (Lukas 23:56). 
 SABAT
"Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus,"
(Markus 16:1).
          Penyusunan ini menjadi jawaban bagi skenario tiga hari tiga malam yang lebih kurang 3 x 24 jam = 72 jam.
________________________
1.  Jamieson, Robert; Fausset, A.R.; and Brown, David, Commentary Critical and Explanatory on the Whole Bible, (Oak Harbor, WA: Logos Research Systems, Inc.) 1998.
2. "Since the Jews reckoned part of a day as a full day, the "three days and three nights" could permit a Friday crucifixion."  Walvoord, John F., and Zuck, Roy B., The Bible Knowledge Commentary, 1983, 1985,      

Saturday, August 11, 2007

150) Apa yang dilakukan Yesus setelah bertemu Yohanes Pembaptis?


150) Markus 1:7-13; Yohanes 1:27-40 Apa yang dilakukan Yesus setelah bertemu Yohanes Pembaptis?  
JAWAB: 
Setelah pembaptisan-Nya, Yesus tinggal sebentar bersama murid-murid-Nya lalu pergi ke padang gurun. Catatan Rasul Yohanes mengenai pembaptisan Yesus bukanlah suatu sorotan yang kronologis. Melainkan, ia memusatkan perhatiannya pada aspek misi Kristus. Rasul Yohanes berfokus pada isu pembaptisan, penugasan (permulaan kerja) Kristus dan berkat dari Bapa. Markus hanya menuliskan bahwa Yesus pergi ke padang gurun setelah pembaptisan-Nya. Tiap catatan baik Markus maupun Yohanes adalah mengenai hal yang sama, tetapi masing-masing menyoroti masalah ini dengan cara yang sangat berbeda dan memilih informasi yang berbeda seputar kejadian tersebut. Markus sangatlah ringkas dan menyebutkan lebih banyak kejadian daripada Yohanes. Tidak terjadi kontradiksi di sini karena tidak terdapat konflik antara catatan Yohanes dan Markus. 

Markus 1:7-13
Yohanes 1:27-40
7 Inilah yang diberitakannya: "Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak.
 8 Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus."
27 yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak."
28 Hal itu terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis.
     
29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
30 Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku. 
31 Dan aku sendiripun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel."
 9 Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes.
      
32 Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: "Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya.
33 Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus.
34 Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah."
35 Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya.
36 Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!"
37 Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus. 
10 Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya.
11 Lalu terdengarlah suara dari sorga: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan." 
      
12 Segera sesudah itu Roh memimpin Dia ke padang gurun.
13  Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya, dicobai oleh Iblis. Ia berada di sana di antara binatang-binatang liar dan malaikat-malaikat melayani Dia.
38 Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?"
39 Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Merekapun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat.
40 Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus.



Sunday, August 5, 2007

149) Apa yang diberitahukan para malaikat kepada Maria?


149) Matius 28:6-7; Markus 16:6-7; Lukas 24:5-7; Yohanes 20:13 Apa yang diberitahukan para malaikat kepada Maria?
JAWAB:
(Matius 28:6-7) - "Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring.  7segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah mengatakannya kepadamu."  
(Markus 16:6-7) - "tetapi orang muda itu berkata kepada mereka: 'Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia. 7Tetapi sekarang pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus: Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu.'"
(Lukas 24:5-7) - "Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: 'Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? 6Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, 7yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga.'"
(Yohanes 20:13) - "Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: 'Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan.'" 


Para penulis Injil mengenang kembali atau diberitahu apa yang telah dikatakan oleh para malaikat dan mencatatkannya ke dalam Injil mereka. Sama seperti saksi-saksi yang melihat hal yang sama, tiap saksi akan menceritakan kembali kejadian tersebut dengan versi yang agak sedikit berbeda satu dengan yang lain tetapi intinya tetap sama. Justru kenyataan bahwa para penulis Injil menuliskan kembali kata-kata dari para malaikat dengan agak sedikit berbeda malah menunjukkan bahwa mereka memang merupakan saksi mata (atau mendengar langsung dari saksi mata) atas kejadian tersebut dan kemudian menuliskannya kembali. Perbedaan yang halus di atas merupakan bukti bahwa kejadian yang dicatat itu disaksikan oleh orang-orang yang berbeda. Dengan kata lain, kejadian yang diceritakan masing-masing ayat di atas memang benar-benar terjadi dan masing-masing saksi menceritakan kembali perkataan para malaikat secara agak berbeda sedikit, tetapi tidak kontradiktif. 
Berikut adalah saran penyusunan kata-kata dari para malaikat sehingga kita bisa mengharmonisasi perkataan para malaikat tersebut.

      

Matius 28:6-7
Markus 16:6-7
Lukas 24:5-7
Yohanes 20:13
para wanita ketakutan


"Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka:

Dua malaikat berbicara



"Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: 'Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan.'"
dua atau satu malaikat berbicara


'Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati?

Satu malaikat berbicara

"Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit.


 
"Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. 
Ia tidak ada di sini.
6Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit.


Mari, lihatlah tempat Ia berbaring.
Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia.





Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea,
7 yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga."



 7"Tetapi sekarang pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus: Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu.'"



7"segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah mengatakannya kepadamu."



Recent Post