79) Yesus Terbuka kepada semua orang atau hanya pada Para Murid?

79) Apakah Yesus mengatakan segala sesuatu secara terbuka kepada semua orang (Yohanes 18:20) ataukah Ia hanya terbuka untuk murid-murid-Nya ? (Markus 4:34; Matius 13:10-11)

JAWAB : (Kategori : Salah memahami konteks historis)

Jawab Yesus kepadanya: "Aku berbicara terus terang kepada dunia: Aku selalu mengajar di rumah-rumah ibadat dan di Bait Allah, tempat semua orang Yahudi berkumpul; Aku tidak pernah berbicara sembunyi-sembunyi. (Yohanes 18:20)

4:33 Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka,

4:34 dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri. (Markus 4:33-34)

13:10 Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?"

13:11 Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak. (Matius 13:10-11)

Alasan orang-orang mengatakan bahwa Yesus bertentangan delam hal berkata-kata secara tersembunyi atau terus terang khususnya yang berhubungan dengan perumpamaan, adalah karena kekurang-pahaman mereka terhadap isi cerita serta budaya yang mendasarinya.

Jawaban pertanyaan ini membutuhkan pengerahuan yang melatar-belakangi cerita ini, dan saya berharap penjelasan ringkas disini dapat dimengerti. Sebelumnya, kita pahami dulu apa itu perumpamaan?

Perumpamaan adalah sebuah cerita yang menjelaskan, menekankan atau mengilustrasikan suatu pengajaran, tetapi bukan pengajaran itu sendiri. Yesus adalah Rabbi (Guru) Yahudi. Dalam tulisan para Rabbi ada terdapat hampir 4000 perumpamaan. Dan sebagai seorang Rabbi, Yesus juga melakukan tradisi seperti ini. Ia menginstruksikan ajaranNya melalui perumpamaan. Yesus menggunakan cerita yang kaya yang diketahui oleh orang-orang Yahudi tentang tanaman, binatang dan lain-lain. Oleh karena itu, perumpamaan-perumpamaan Yesus mudah dimengerti oleh para pendengar-Nya.

Perumpamaan-perumpamaan itu bukan saja kaya imajinasi tetapi juga halus, sehingga bisa dimengerti oleh orang-orang awam, tetapi pada saat yang sama menyita dan memutar-mutar otak para sarjana demi mendapatkan arti yang sedalam dan seluasnya untuk perumpamaan. Jadi, Yesus seringkali memperjelas dan memperlebar arti sebuah perumpamaan kepada para pengikut dan murid-murid terdekat-Nya untuk menjawab keingintahuan mereka untuk menginstruksikan pemahaman ajaran-ajaran yang lebih jauh lagi kepada mereka, sebagaimana layaknya seorang guru Yahudi.

Hal ini dapat dilihat dari Markus 4:33-34, yang menyebutkan, "Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka (orang banyak) sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri". (Mengajarkan lebih banyak lagi supaya mereka dapat lebih mengerti dibandingkan dengan orang-orang banyak pada saat itu).

Artinya, perumpamaan bukanlah ajaran rahasia, dan juga bukan merupakan pengetahuan yang hanya dapat diketahui oleh sebagian orang yang benar-benar ingin mengetahui. Sangat tidak masuk akal (dan tidak memiliki dasar sejarah) jika dikatakan bahwa Yesus membingungkan banyak orang. Apalagi pengajaran perumpamaan juga dikenal dalam tradisi Yahudi. Yesus berkeliling berkhotbah dan memberikan pengajaran dan perintah kepada orang banyak. Jadi, ketika Yesus diadili mengenai ajaran-Nya (Yohanes 18:20), maka Ia layak berkata " Aku selalu mengajar di rumah-rumah ibadat dan di Bait Allah, tempat semua orang Yahudi berkumpul; Aku tidak pernah berbicara sembunyi-sembunyi". Dan Yesus benar, bahwa Dia tidak melempar batu sembunyi tangan.

Banyak orang menyenangi ajaran Yesus karena banyak ajaran moral dan perumpamaan yang bagus didalamnya, tetapi tidak banyak orang yang mau mengikuti-Nya karena harga yang harus dibayar terlalu mahal (Lihat Lukas 9:57-61; 14:25-27,33). Dan hal oinilah yang baru saja dipahami oleh para pengikutNya karena mereka benar-benar mengikuti Yesus. Rahasia kerajaan Surga adalah seperti yang dikatakan dan dijelaskan kepada murid-murid-Nya dalam Matius 13:10-11 "Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?" Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak".

Rahasia tersebut intinya adalah bahwa Yesus adalah Tuhan, Yesus adalah Raja, Yesus adalah Mesias, Yesus adalah tokoh yang dibicarakan oleh para Nabi, Yesus adalah Juruselamat umat manusia, Yesus adalah Wahyu terbesar dari Tuhan, Dialah Alfa dan Omega (Wahyu 21:6-8; 22:12-16), dan Dialah satu-satunya jalan menuju Bapa di Surga.


Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya." (Yohanes 3:36)

Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. (Roma 6:23)

Firman-Nya bukan saja menyelamatkan manusia tetapi juga untuk menghakimi mereka yang "mendengar tetapi tidak mengerti, melihat tetapi tidak menanggapi" (Matius 13:14) terhadap mereka yang tidak mau mengerti dan bertobat serta tunduk kepada Tuhan.
Amin.

Post a Comment

Previous Post Next Post