Dalam Matius 3:17 & 12:18, Firman Tuhan TERTULIS: "Inilah anak-Ku yang Kukasihi, kepadanyalah Aku berkenan". Menurut Kristen/Katolik, ayat ini menunjuk kepada Yesus. Padahal, ayat tersebut dikutip dari Yesaya 42:1 yang mengarah kepada keturunan Ismael. Periksa Yesaya 42:11, terdapat kalimat: "..demikian pun segala dusun yang diduduki ORANG KEDAR".
"Orang Kedar" adalah orang-orang Arab keturunan Ismael (Kejadian 25:13,16), sedangkan Yesus adalah keturunan Ishak (Matius 1:2). Kemudian periksa Yesaya 42:12, terdapat kalimat: "..dan dikabarkannya KEPUJIANNYA pada segala pulau". Kata "kepujiannya" lebih mengarah kepada Muhammad, karena Muhammad (bahasa Arab) artinya "yang terpuji", dan beliaulah satu-satunya keturunan Ismael yang menjadi nabi/rasul Allah.
JAWAB : (Kategori : salah mengaitkan cerita yang satu dengan yang lainnya)
Yesaya 42:1�17 tidak bisa digabung menjadi satu melainkan harus dipisah menjadi 2 perikop. Pertama, Yesaya 1:1�9 yang berisi tentang nubuatan tentang Hamba YHVH. Kedua, Yesaya 42:10�17 yang berisi Puji-pujian tentang penyelamatan.
1. adalah roh Allah (ayat 1 ��. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya �.�)
2. tidak meninggikan suaranya ( ayat 2 � �. Dia tidak meninggikan suaranya ��).
Apakah mungkin sebagai pemimpin dalam peperangan nabi Muhammad SAW tidak berteriak?
3. akan dipegang secara langsung oleh YHVH ( ayat 6 �. Telah memegang tanganmu �..). Padahal firman Allah tidak disampaikan secara langsung oleh Allah SWT melainkan melalui mediator yang bernama Jibril, bagaimana mungkin Allah akan memegang tangan nabi Muhammad SAW.
TENTANG KEDAR
Setidaknya ada 2 pendapat tentang asal usul Muhammad.
- Dari buku Sirat Rasulullah (biografi tertua tentang nabi Muhammad SAW) menyatakan nabi Muhammad SAW adalah keturunan dari Mudhar � Adnan melalui Nabit anak dari Ismail.
- Pendapat Syed Yusuf dan beberapa hadis yang menyatakan nabi Muhammad SAW keturunan dari Qurayz � Mudhar � Adnan � Kedar anak dari Ismail.
Jadi dari Kedar atau Nabit?
Tambah meragukan lagi jika kutipan dari Ibn Kathir ikut dipertimbangkan :
1. Dilaporkan bahwa ibn Abbas berkata, �Antara Adnan dan Ismail ada 30 generasi yang tidak diketahui�
2. Umar ibn Khatab menyatakan, �Kami mengetahui daftar nenek moyang hanya sampai kepada Adnan�
3. Abu al-Aswad menyatakan bahwa dia mendengar Abu Bakar Sulaiman ibn Abu Khaytam, salah satu orang yang paling terkemuka dalam sejarah suku Quraysh berkata, �Kami tidak pernah mengetahui ada orang yang mengetahui garis keturunan sebelum Adnan, dalam bentuk apapun.�
Lebih lanjut kutipan dari tokoh Islam modern tentang hubungan Ismail dan Arab sebagai berikut :
1. Dr. Taha Husayn, seorang profesor dari Mesir, pendapatnya dikutip dalam buku Mizan al Islam karya Anwar Jundi, halaman 170 : �Dalam kasus cerita Abraham dan Ismail membangun Kabah cukup jelas, cerita ini muncul belakangan disaat Islam mulai berkembang. Islam mengeksploitasi kisah ini untuk kepentingan agama�
2. W Aliyudin Shareef, dalam buku In Response to Robert Morey�s Islamic Invasion, halaman 3 � 4 : �Pada masa sebelum Islam, Ismail tidak pernah disebutkan sebagai Bapa Bangsa Arab�
Kemudian kutipan dari Ibn Sa'd, Kitab al-Tabaqat al-Kabir, Volume I, halaman 4:
Ma'n Ibn 'Isa al-Ashja'i al-Qazzaz (pedagang sutera) menginformasikan: dia berkata: Muawiyah Ibn Salih menginformasikan menurut Yahya Ibn Jabir yang telah melihat beberapa sahabat Rasulullah SAW dan berkata : Bani Fuhayrah mendatangi Rasulullah SAW dan berkata kepadanya : �Rasulullah SAW adalah dari golongan kami�. Rasulullah SAW menjawab : �Sungguh, Jibril telah memberitahukan kepadaku bahwa aku termasuk keturunan Mudhar�
Ini mengindikasikan bahwa :
1. Bani Fuhayrah tidak mengetahui bahwa nabi Muhammad SAW adalah dari keturunan Mudhar
2. Garis keturunan nabi Muhammad hanya diketahui setelah menerima wahyu dari Jibril.
Konsekuensi lebih lanjut adalah garis keturunan bani Quraish dari Mudhar tidak diketahui sebelum munculnya nabi Muhammad SAW karena kalau pengetahuan ini sudah ada, tidak perlu Jibril mewahyukan sesuatu yang sudah diketahui ramai orang. Ini menyokong pendapat Dr. Taha Husayn dan Aliyudin Shareef di atas.
Jadi bagaimana bisa mengaitkan Kedar dengan nabi Muhammad SAW?
TENTANG KEPUJIAN
Bahasa aslinya adalah �thillah� dibaca �teh-hil-law� yang berarti kepujian. Sementara dalam bahasa Arab kata �Muhammad� menurut Excavier adalah terpuji. Kalau kita lihat antara kata thillah dengan �Muhammad� sangat berbeda pengucapannya. Kalau memang kepujian ini mengacu kepada Muhammad maka seharusnya yang digunakan bukan thillah melainkan �mahalal� (terpuji) yang ada sedikit mirip bunyinya (sekalipun terlalu dipaksakan).
Namun bagaimanapun juga, kalau kita baca keseluruhan Yesaya 42:10-17 tidaklah berbicara tentang nubuatan siapapun, melainkan adalah puji-pujian tentang penyelamatan. Bahwa kemudian dikait-kaitkan dengan tidak melihat konteksnya, ya itu hak teman-teman muslim.
Yesaya 42:1
Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.
Coba perhatikan ayat berikut : QS 66:12 :
dan Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami; dan dia membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya dan Kitab-kitab-Nya; dan adalah dia termasuk orang-orang yang taat.
Kata (ciptaan) tidak ada dalam bahasa Arabnya, berarti pengertian yang tepat dari ayat diatas adalah : Isa adalah sebagian dari Roh Allah SWT, cocok dengan Yesaya 42 �Aku telah menaruh roh Ku ke atasnya�
Apakah ada ayat dalam Qur�an yang menyatakan nabi Muhammad adalah Roh Allah SWT?
Sementara Muhammad SAW saat ditanya tentang roh oleh orang-orang Yahudi tidak dapat menjawab apa itu roh. Wahyu yang diperoleh Muhammad dari Jibril tentang roh adalah :
QS 17:85 : �Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit".�
Bagaimana mungkin ini terjadi seandainya Muhammad memang telah menerima roh Allah?.
Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan. (Yesaya 42:2)
Biasanya teman-teman muslim menggunakan ayat ini untuk menyatakan bahwa bukan Isa yang dinubuatkan karena Isa telah menyaringkan suaranya di Bait Allah dan saat di kayu salib.
Yohanes 7:28, Waktu Yesus mengajar di bait Allah, Ia berseru ��
Matius 27:46, Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring �
Menggunakan logika yang sama, tidak �menyaringkan suaranya�, maka apakah nabi Muhammad SAW masuk kriteria :
Sahih Bukhari Kitab Tafsir Al-Qur�an hadis no. 4397
Sahih Muslim Kitab Iman Hadis no. 307 :
Diriwayatkan daripada Ibnu Abbas r.a katanya: Tatakala turunnya ayat 214 surah As-Syura Yang bermaksud : Berilah peringatan berbentuk ancaman kepada kaum kerabatmu yang terdekat yaitu kaum kerabatmu yang benar-benar ikhlas. Rasulullah s.a.w keluar dan menaiki Bukit Sofa lalu berteriak seolah-olah memanggil : Ya Sobahah. Orang ramai tertanya-tanya siapakah yang berteriak. Mereka menjawab: Muhammad.
Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. (Yesaya 42:3)
Nabi SAW menyatakan hukum, tapi TIDAK SETIA terhadap hukum yang dia nyatakan sendiri.
QS 4 : 3 : ��. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.
Namun perhatikan yang berikut ini :
Kisah Muhammad dengan Maria Qibtidaiya.
Dikutip dari : Muhammad, Kisah Hidup Berdasarkan Sumber Klasik Martin Lings, Halaman 440 :
���. Maria lebih cantik lagi, dan nabi sangat mengaguminya ��.. Dan Maria dinikahi nabi sendiri. Ia ditempatkan di rumah yang dulu dihuni Shafiah ��... Di sanalah nabi mengunjunginya siang dan malam. Namun, istri-istrinya menjadi cemburu ���
Hukum dalam Alqur�an memerintahkan muslim untuk bersikap adil terhadap istri-istri mereka, namun Muhammad sendiri TIDAK BERSIKAP ADIL. Nabi tidak SETIA terhadap HUKUM yang dia nyatakan sendiri.
Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya. (Yesaya 42:4)
Muhammad saat kematiannya jelas patah terkulai karena pengaruh RACUN.
Dikutip dari : Sejarah Hidup Muhammad � Sirah Nabawiyah
Syaikh Shafiyur Rahman Mubarakfury, Robbani Press, 1998, hal 714 � 715 :
Sakit beliau semakin parah, dan pengaruh RACUN yang pernah beliau makan dari daging yang disuguhkan oleh wanita Yahudi ketika di Khaibar muncul, sampai-sampai beliau berkata, �Wahai Aisyah, aku masih merasakan sakit karena makanan yang KUMAKAN DI KHAIBAR. Sekarang saatnya aku merasakan TERPUTUSNYA URAT NADIKU KARENA RACUN TERSEBUT.�
Karena ketidakberdayaannya tersebut, semangatnya menjadi PUDAR dan saat kematiannya berkata :
IBID, halaman 716
Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, dan pertemukan aku dengan KEKASIH YANG MAHA TINGGI, Ya Allah, KEKASIH YANG MAHA TINGGI.
Beliau MENGULANG KALIMAT terakhir sampai TIGA KALI, lalu tangan beliau LUNGLAI ����.
Yesaya 42:11
Baiklah padang gurun menyaringkan suara dengan kota-kotanya dan dengan desa-desa yang didiami Kedar! Baiklah bersorak-sorai penduduk Bukit Batu, baiklah mereka berseru-seru dari puncak gunung-gunung
Kedar dikonotasikan sebagai musuh Israel : Mazmur 120 : 5 � 7 �CELAKALAH aku karena harus tinggal sebagai orang asing di Mesekh, karena harus diam diantara kemah-kemah KEDAR. Cukup lama aku tinggal bersama-sama dengan orang-orang yang MEMBENCI PERDAMAIAN. Aku ini suka perdamaian, tetapi apabila aku berbicara, maka MEREKA MENGHENDAKI PERANG.�
Jadi Kedar muncul dalam konteks PEPERANGAN dan KETIDAKDAMAIAN. Jika muslim berkeras bahwa Kedar menubuatkan nabi Muhammad SAW (bangsa Arab), maka NUBUAT ALKITAB INI TERPENUHI dengan PEPERANGAN-PEPERANGAN yang dilancarkan oleh Muhammad dan muslim selanjutnya. Jadi ayat-ayat di atas jelas tidak terpenuhi sebagai nubuatan terhadap Muhammad dalam Islam.
Post a Comment