13) Ketika Yesus bertemu Yairus, apakah anak perempuan Yairus sudah mati?
a. Ya! Sudah mati! (Matius 9:18)
b. Belum mati! Masih sakit dan hampir! (Markus 5: 23).
JAWAB : (Kategori : salah memahami makna kata dalam bahasa asli)
Matius 9:18, "Sementara Yesus berbicara demikian kepada mereka, datanglah seorang kepala rumah ibadat, lalu menyembah Dia dan berkata: "Anakku perempuan baru saja meninggal (Yunani: arti eteleut�sen), tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup."
Markus 5:23,
"dan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati (eskhath�s ekhei), datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup."
Kedua ayat di atas tidak bertentangan hanya kurang tepat penerjemahannya. Ungkapan Yunani arti eteleut�san (Matius), eskhath�s ekhei (Markus) dan apethn�sken (Lukas 8:42) adalah ungkapan bahwa kematian itu sudah di ambang pintu.
Kata saja dari kata Yunani arti (dalam Matius) menandakan waktu yang akan datang (kemudian) dan dekat dengan saat berbicara, berbeda dengan kata �d�, waktu sekarang yang subyektif (anggapan atau pengharapan) dan dengan kata nun-nun yang benar-benar merupakan titik definitif saat ini.
Perhatikan juga ayat-ayat berikut:
Galatia 4:20, "Betapa rinduku untuk berada di antara kamu pada saat ini (arti) dan dapat berbicara dengan suara yang lain, karena aku telah habis akal menghadapi kamu."
1 Petrus 1:6,"Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang (arti) ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan."
Wahyu 12:10, "Dan aku mendengar suara yang nyaring di surga berkata: �Sekarang (arti) telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.'"
Kata arti dalam tiga contoh ayat di atas jelas tidak dapat diterjemahkan dengan baru saja dan dapat menjelaskan makna kata Yunani itu. Kemudian kata eteleut�san dari kata teleuta� memang secara literal bermakna mati namun secara kontekstual belum tentu mati, misalnya: "Karena iman maka Yusuf menjelang matinya memberitakan tentang keluarnya orang-orang Israel dan memberi pesan tentang tulang-belulangnya." (Ibrani 11:22)
Salinan naskah Yunani untuk kalimat pertama, 'pistei {iman} i�s�ph {Yusuf} teleut�n {mati} peri {tentang} t�s exodou {keluar} t�n hui�n {anak-anak} isra�l {Israel} emn�moneusen {memberitakan}'.
Jelas Yusuf belum mati saat menyampaikan berita itu, kata menjelang tidak ada dalam naskah Yunani namun orang Yunani yang membaca ayat ini tahu bahwa secara konseptual makna teleut�n itu adalah menjelang kematian.
Lukas, sang tabib, lebih luwes menggunakan kata teleuta� itu karena dalam Lukas 7:2 ia menulis �mellen teleutan, akan mati (LAI hampir mati) sedangkan Matius menggunakan kata teleuta� dengan arti eteleut�san yang membingungkan pembaca non-Yunani tetapi tidak bagi orang Yunani.
Akhirnya, barangkali kita pernah mendengar cetusan perkataan seperti ini, "Matilah aku kali ini!" yang disampaikan oleh mereka yang stress. Apakah orang itu benar-benar mati? Jadi, tidak ada yang kontradiksi.
a. Ya! Sudah mati! (Matius 9:18)
b. Belum mati! Masih sakit dan hampir! (Markus 5: 23).
JAWAB : (Kategori : salah memahami makna kata dalam bahasa asli)
Matius 9:18,
Markus 5:23,
"dan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati (eskhath�s ekhei), datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup."
Kedua ayat di atas tidak bertentangan hanya kurang tepat penerjemahannya. Ungkapan Yunani arti eteleut�san (Matius), eskhath�s ekhei (Markus) dan apethn�sken (Lukas 8:42) adalah ungkapan bahwa kematian itu sudah di ambang pintu.
Kata saja dari kata Yunani arti (dalam Matius) menandakan waktu yang akan datang (kemudian) dan dekat dengan saat berbicara, berbeda dengan kata �d�, waktu sekarang yang subyektif (anggapan atau pengharapan) dan dengan kata nun-nun yang benar-benar merupakan titik definitif saat ini.
Perhatikan juga ayat-ayat berikut:
Galatia 4:20,
1 Petrus 1:6,"Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang (arti) ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan."
Wahyu 12:10,
Kata arti dalam tiga contoh ayat di atas jelas tidak dapat diterjemahkan dengan baru saja dan dapat menjelaskan makna kata Yunani itu. Kemudian kata eteleut�san dari kata teleuta� memang secara literal bermakna mati namun secara kontekstual belum tentu mati, misalnya:
Jelas Yusuf belum mati saat menyampaikan berita itu, kata menjelang tidak ada dalam naskah Yunani namun orang Yunani yang membaca ayat ini tahu bahwa secara konseptual makna teleut�n itu adalah menjelang kematian.
Lukas, sang tabib, lebih luwes menggunakan kata teleuta� itu karena dalam Lukas 7:2 ia menulis �mellen teleutan, akan mati (LAI hampir mati) sedangkan Matius menggunakan kata teleuta� dengan arti eteleut�san yang membingungkan pembaca non-Yunani tetapi tidak bagi orang Yunani.
Akhirnya, barangkali kita pernah mendengar cetusan perkataan seperti ini, "Matilah aku kali ini!" yang disampaikan oleh mereka yang stress. Apakah orang itu benar-benar mati? Jadi, tidak ada yang kontradiksi.
Post a Comment