Latest News

Showing posts with label Protestan. Show all posts
Showing posts with label Protestan. Show all posts

Tuesday, March 25, 2014

Perbedaan Teologi Katolik dan Teologi Protestan

Tanpa mengurangi rasa hormat, beberapa perbedaan yang memang nyata antara teologi Katolik dan *teologi Protestan secara umum, kalau mau disarikan adalah:
*Protestan di sini tak semuanya tapi sebagian besar, karena denominasi protestan itu puluhan ribu.

(1) Konsep pilar kebenaran
(2) Konsep otoritas
(3) Konsep ekklesiologi
(4) Konsep sakramen
(5) Konsep keselamatan
(6) Maria dan Para Kudus


1. Tiga pilar (Kitab Suci, Tradisi Suci, Magisterium Gereja) vs Sola Scriptura.

a. Protestan: mempercayai hanya Kitab Suci sebagai satu-satunya sumber kebenaran (sola scriptura).

b. Katolik: mempercayai tiga pilar kebenaran: Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja.

Gereja Katolik menolak bahwa satu-satunya pilar kebenaran hanyalah Kitab Suci (Sola Scriptura). Penolakan ini disebabkan karena: (a) Kitab Suci sendiri tidak pernah mengatakan demikian bahkan menekankan pentingnya Magisterium Gereja dan sumber tertulis maupun lisan, (b) Gereja lahir terlebih dahulu sebelum Kitab Suci, (c) Gereja dengan inspirasi Roh Kudus yang menentukan buku-buku mana yang masuk dalam Kitab Suci, (d) Sola Scriptura tanpa ada otoritas yang menentukan interpretasi yang benar membawa perpecahan.

Mempercayai tiga pilar ini (Kitab Suci, Tradisi Suci, Magisterium Gereja) sebetulnya lebih alkitabiah dibandingkan hanya mempercayai Sola Scriptura.



2. Konsep tentang otoritas

a. Protestan: semua umat beriman mempunyai otoritas dan bertanggungjawab secara langsung kepada Kristus dan tidak perlu mentaati pengajaran dari siapapun.

b. Katolik: Karena Kristus sendiri yang memberikan otoritas kepada para Paus dan para uskup, maka umat Katolik dengan kerendahan hati mengikuti apa yang diperintahkan Kristus dan memberikan diri untuk mentaati pengajaran yang diberikan oleh Magisterium Gereja yang bersumber pada Kitab Suci dan Tradisi Suci.



3. Konsep ekklesiologi

a. Protestan: gereja dipandang hanya sebagai persatuan umat beriman yang percaya kepada Kristus, walaupun antar gereja mempunyai pengajaran yang berbeda-beda.

b. Katolik: Bagi Gereja Katolik, Kristus mendirikan satu Gereja, yaitu Gereja Katolik (lih. Mat 16:16-19). Gereja Katolik inilah yang menjadi Tubuh Mistik Kristus (Ef 1:23; Ef 5), yang mempunyai empat tanda yaitu satu, kudus, katolik dan apostolik.



4. Konsep Sakramen

a. Protestan: hanya mengenal Sakramen Baptis dan Sakramen Perjamuan Kudus (kadang termasuk juga Sakramen Tobat) bagi Lutheran.

b. Katolik: Gereja Katolik mengenal adanya tujuh sakramen: Sakramen Baptis, Sakramen Krisma, Sakramen Ekaristi, Sakramen Tobat, Sakramen Perkawinan, Sakramen Imamat, Sakramen Minyak Suci.



5. Konsep keselamatan

a. Protestan: hanya karena iman saja, kita diselamatkan (sola fide). "Once Saved, Always Saved" - sekali selamat selalu selamat.

b. Katolik: tidak mempercayai hanya iman (sola fide) saja kita diselamatkan, tetapi juga pentingnya iman untuk keselamatan, baptisan yang menjadi syarat keselamatan, dan orang akan diadili menurut perbuatannya.



6. Maria dan Para Kudus

a. Protestan: memandang bahwa orang-orang yang telah meninggal sama sekali terpisah dari umat Allah yang masih mengembara di dunia ini.

b. Katolik: kematian tidaklah memisahkan orang-orang yang telah dibenarkan oleh Allah dengan umat Allah di dunia ini. (lih. Rom 8:38-39).

Gereja Katolik mempercayai bahwa semua orang dipanggil untuk menjadi rekan sekerja Kristus. (lih. 1Kor 3:9) Kalau kita semua dipanggil menjadi teman sekerja Kristus, apalagi Maria, Bunda Allah dan para kudus. Bunda Maria dan para kudus adalah mereka yang sungguh telah berjasa dengan rahmat Allah, sehingga mereka dapat berpartisipasi dalam karya keselamatan Allah.

Friday, January 3, 2014

Malaysia Sita 300 Kitab Injil Karena Gunakan Kata "Allah", Allah Hanya Tuhan Milik Umat Islam

Protes penggunaan kata "Alllah" bagi non-Muslim

KUALA LUMPUR - Otoritas Islam Malaysia menggrebek kelompok Kristiani dan menyita lebih dari 300 Kitab Injil karena menggunakan kata Allah. Sontak, penyitaan ini menimbulkan kecaman dari banyak pihak.

Otoritas di Selangor menyita sekira 16 kotak berisi lebih dari 300 kitab suci umat Kristen. Penyitaan itu dilakukan terhadap kelompok the Bible Society of Malaysia. Pejabat Bible Society mengatakan, selain menyita Injil, aparat juga sempat menangkap dua anggota komunitas mereka. Bible Society menyatakan keberatannya atas tindakan represif otoritas Malaysia tersebut.

"Saya dengan beberapa rekan juga ditangkap atas dasar melanggar aturan hukum yang melarang penggunaan kata 'Allah' bagi non-Muslim," ujar Ketua Kelompok the Bible Society of Malaysia Lee Min Choon, seperti dikutip The Star, Jumat (3/1/2014).

Namun Lee menambahkan dirinya dibebaskan tidak lama setelah penahanan. Tetapi Lee bersama dengan anggota kelompoknya harus melakukan wajib lapor.

Sebagian besar dari Injil tersebut diimpor dari Indonesia. Beberapa dari kitab suci tersebut turut menggunakan bahasa Iban, yang merupakan bahasa etnis pedalaman di Malaysia.

"Kami sudah menggunakan Injil itu secara kelompok ini dibangun pada 1985 dan bahkan jauh sebelum itu," tutur Lee.

Sementara Pejabat Departemen Religi Islam Malaysia tidak bersedia mengomentari penyitaan ini. Sedangkan Dewan Gereja Malaysia mengetahui penyitaan tersebut dan meminta pemerintah melindungi hak kebebasan beragama.

Komentator di beberapa negara yang menerapkan syariat Islam lebih ketat dibanding Malaysia mengecam keputusan tersebut dengan alasan kata Allah telah digunakan oleh agama yang berbeda selama berabad-abad. Warga Kristen di Malaysia bagian timur, Sabah dan Sarawak telah menggunakan kata itu dari generasi ke generasi seperti warga Kristen di Timur Tengah.

Reza Aslan, seorang teolog Muslim terkemuka di AS menyebut keputusan itu merupakan keputusan politik dan membuat Malaysia menjadi bahan tertawaan internasional. "Ini memalukan... itu tidak layak untuk sebuah negara besar seperti Malaysia," katanya dilansir Al-Arabiya, Kamis (24/10).

Menurut Reza, putusan pengadilan berdampak negatif bagi negara yang menjadi model bagi umat Islam di seluruh dunia tersebut. Reza mencatat bahwa kata Allah secara harfiah berarti Tuhan dan dengan demikian tidak dapat dianggap sebagai nama.

"Ini hampir menjadi pikiran menghujat untuk menganggap Tuhan memiliki nama," ujarnya.

"Allah" berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti sebagai "Tuhan". Kata "Allah" juga sering digunakan dalam bahasa Melayu untuk menyebut Tuhan semesta alam. Akan tetapi pemerintah Malaysia mengecilkan peran Allah dari Tuhan semesta alam menjadi Tuhan bagi kaum Muslim saja.


Setelah putusan itu keluar Perdana Menteri Malaysia Najib Razak berupaya keras untuk mengeluarkan kebijakan yang mendukung kalangan konservatif Islam. Najib Razak mencari dukungan pada mayoritas Islam etnis Melayu dan mengamankan dukungan untuk pemilihan nasional Mei mendatang.

Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim mengatakan dalam opini pekan ini bahwa isu "Allah" sangat tidak masuk akal dan mengecam keras kebijakan Najib Razak.

Wednesday, October 30, 2013

FPI: Menolak Lurah Susan dan Lurah Grace Harga Mati! Lurah Grace No Comment


JAKARTA - Front Pembela Islam (FPI) menyatakan penolakan mereka terhadap kepemimpinan Lurah Lenteng Agung, Susan Jasmine Zulkifli. Menurut FPI, daerah yang dipimpin Lurah Susan mayoritas berkeyakinan Islam sehingga tidak mungkin Susan mewakilkan aspirasi warga dalam kegiatan keagamaan.

"(FPI) Sangat menolak. Harga mati FPI Jaksel menolak keras adanya Lurah Susan," kata Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta, Habib Novel Bamu'min, Sabtu (26/10/2013).

Beberapa poin yang menjadi dasar penolakan Lurah Susan, lanjut Novel, yakni karena Lenteng Agung mayoritas didiami oleh umat Muslim. Selama ini, kepemimpinan lurah di sana belum pernah dipegang lurah yang beragama non muslim. "Karena memang belum pernah ada yang non Islam," katanya.

Ia menyangsikan kepemimpinan Susan dapat mewakili warga yang mayoritas Muslim. "Sangat tidak mungkin Lurah Susan dapat mewakili aspiratif warganya. Wanita sudah punya keterbatasan, apalagi non Muslim. Kita mau yang bisa di situ, turun langusung ke lapangan, ke masjid, karena di situ ada aktivitas pengajiannya," ujar Novel.

Selain menolak penempatan Lurah Susan Jasmine Zulkifli di Lenteng Agung, Front Pembela Islam (FPI) menyasar pemimpin perempuan lain yang merupakan non-muslim. FPI akan mengajukan protes penempatan Lurah Pejaten Timur, Grace Tiaramudi.

Seperti halnya Susan, Lurah Grace dianggap tak merepresentasikan warga di kelurahan yang dipimpinnya, yang mayoritas muslim. Menanggapi hal ini, Lurah Grace cuma berkomentar sederhana: "No comment!"

FPI menginginkan agar pemimpin setempat harus diterima oleh warga sekitar. Sedangkan Lurah Susan dan Grace tidaklah memiliki kriteria yang disematkan FPI. "Masak enak sih jadi pemimpin, tapi yang dipimpin menolaknya," kata Muchsin beretorika.

Di lain pihak, FPI berencana menggelar tablig rutin untuk membujuk warga menolak keberadaan Lurah Susan dan Grace. Kedua lurah itu memiliki agama berbeda dibanding mayoritas warga di wilayah mereka.

Adapun FPI juga bakal mendatangi Balai Kota pekan ini. Mereka akan mendemo Gubernur DKI Jakarta soal penempatan Lurah Susan dan Lurah Grace.

Monday, October 14, 2013

Malaysia Larang Warga Non Muslim Gunakan Kata "Allah", Allah Hanya Tuhan Milik Umat Islam

Pemerintah Malaysia (14/10) memutuskan bahwa Allah hanya Tuhan untuk umat Islam saja.

Kuala Lumpur - Pengadilan Malaysia memutuskan, Senin (14/10), bahwa Non Muslim tidak boleh menggunakan kata 'Allah' untuk menyebut Tuhan. Ini merupakan keputusan penting dalam sejarah Malaysia terhadap peristiwa yang telah memicu ketegangan umat beragama dan menimbulkan pertanyaan atas hak-hak minoritas di negara mayoritas Muslim.

Keputusan mutlak tiga hakim Muslim di pengadilan banding Malaysia itu membatalkan putusan pengadilan yang lebih rendah pada 2009 yang memungkinkan surat kabar Katolik The Herald versi bahasa Melayu menggunakan kata Allah. Kata Allah banyak digunakan orang Kristen di Malaysia dan telah terjadi selama berabad-abad silam.

Majelis hakim yang diketuai Hakim Mohammad Apandi Ali memutuskan kata "Allah" bukan merupakan bagian integral dari iman dan praktik agama Kristen. "Kami memutuskan bahwa tak ada pelanggaran hak-hak konstitusional dalam masalah ini," ujarnya.

"Kami tidak menemukan alasan mengapa sebuah surat kabar Katolik begitu kukuh menggunakan kata 'Allah' dalam penerbitan mereka. Penggunaan kata itu memunculkan kebingungan di kalangan masyarakat," sambungnya.

Sementara itu, editor surat kabar Katolik, The Herald, Lawrence Andrew mengatakan bahwa pihaknya akan terus berjuang dan berencana meneruskan putusan ini ke Pengadilan Federal Malaysia. "Kami sangat kecewa dan khawatir atas keputusan ini. Keputusan ini tidak realistis. Ini merupakan langkah mundur hukum dan hubungannya dengan kebebasan beragama kelompok minoritas," tutur Andrew.

Masalah penggunaan kata "Allah" ini sudah lama menjadi perselisihan di Malaysia. Sejumlah pengamat khawatir Pemerintah Malaysia kemudian juga akan melarang penggunaan kata "Allah" dalam Alkitab.

Perselisihan soal kata "Allah" ini muncul pada 2008 dan pada 2009. Saat itu Pengadilan Tinggi Malaysia membuat keputusan yang mendukung Gereja Katolik. Saat itu Pengadilan Tinggi Malaysia memutuskan bahwa "Allah" bukan milik umat Islam saja.

"Allah" berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti sebagai "Tuhan". Kata "Allah" juga sering digunakan dalam bahasa Melayu untuk menyebut Tuhan semesta alam. Akan tetapi pemerintah Malaysia mengecilkan peran Allah dari Tuhan semesta alam menjadi Tuhan bagi kaum Muslim saja.

Seperti dilansir dari arabnews, Selasa (15/10/2013), umat Kristen, Budha dan Hindu yang merupakan agama minoritas di Malaysia sering mengeluh bahwa pemerintah melanggar hak konstitusional mereka untuk menjalankan agama secara bebas. Hal tersebut langsung disangkal pihak pemerintah. Seperti diketahui, muslim adalah agama mayoritas di Malaysia dengan jumlah penganut mencapai 60 persen dari 28 juta penduduk negara tersebut.

Tuesday, October 8, 2013

Muslim Pakistan Gelar Aksi Rantai Manusia, Lindungi Gereja



VIVAnews - Umat Muslim Pakistan menyatakan komitmennya dalam melindungi umat Kristen agar mereka bisa beribadah dengan aman. Hal ini dilakukan serangan terhadap komunitas Kristen oleh teroris yang dianggap telah keluar dari ajaran Islam.

Diberitakan harian Pakistan Express Tribune Minggu kemarin, komitmen ini disampaikan Muslim di Lahore yang tergabung dalam organisasi "Pakistan for All". Mereka menyambangi gereja St. Anthony dan membentuk rantai manusia di sekeliling gereja tersebut, melindunginya.

Saat itu, di dalam gereja tengah dilakukan misa untuk mengenang mereka yang tewas dalam ledakan di Peshawar, September lalu. Ledakan di dalam gereja itu menewaskan 80 orang dan melukai 130 lainnya.

Serangan tersebut dilakukan oleh kelompok Jundullah sebagai aksi balas dendam atas serangan drone AS yang menewaskan warga sipil. Mereka bertekad akan terus melakukan serangan jika AS masih menyerang mereka.

Kendati Taliban mengaku tidak berada di belakang serangan ini, namun mereka menyatakan mendukungnya.

Aksi kali ini adalah bentuk solidaritas mereka terhadap kaum minoritas dan perlawanan terhadap para ekstremis. Aksi ini diikuti oleh politisi, seniman, akademisi, anggota komunitas sipil dan pemuka agama.

Menurut mereka, serangan terhadap umat beragama lain bertentangan dengan ajaran Alquran dan sunnah Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam. Para akademisi yang mengeluarkan pernyataan bersama menyatakan mengutuk serangan tersebut dan mengecam Taliban yang mendukung ledakan itu.

"Taliban yang mengatakan bahwa serangan ke gereja sesuai dengan prinsip Islam, jelas salah dan bertentangan dengan ajaran Islam. Islam melarang merusak tempat ibadah semua agama," ujar pernyataan tersebut.

Umat Kristen terdiri dari tiga persen populasi Pakistan yang berjumlah 180 juta orang. Mayoritas mereka tinggal di Punjab, salah satu provinsi terpadat dan terkaya di negara itu.


Sumber : http://dunia.news.viva.co.id/news/read/449810-muslim-pakistan-gelar-aksi-rantai-manusia--lindungi-gereja

Friday, October 4, 2013

Warga Kristen Bangladesh dipaksa tutup gereja dan masuk Islam


Pemerintah lokal di Desa Bilbathuagani, Kabupaten Tangail, Bangladesh, menghentikan pembangunan sebuah gereja di wilayah mereka dan memaksa umat Kristen di sana masuk Islam.

Pemerintah lokal juga memaksa mereka beribadah di masjid dan mengancam akan mengusir mereka jika tidak berpindah keyakinan, seperti dilansir christiantoday.com, Kamis (3/10).

Pembangunan gereja Tangail yang berlokasi sekitar seratus kilometer sebelah utara Ibu Kota Dhaka, itu dimulai sejak 8 September lalu. Gereja itu dibangun oleh sekitar 25 warga Kristen yang telah mengadakan rapat diam-diam selama tiga tahun.

Lima hari setelah gereja mulai dibangun, Kepala Desa Rafiqul Islam Faruk bersama sekitar dua ratus pengunjuk rasa berdemo memprotes pembangunan gereja itu.

Sehari kemudian warga Kristen dipanggil ke kantor kepala desa. Sekitar seribu warga muslim berkumpul di luar kantor desa.

Makrum Ali, 32, warga Kristen di desa itu mengaku dipaksa masuk Islam.

"Kepala desa dan imam masjid menanyai saya kenapa beragama Kristen. Jika saya tidak masuk Islam maka mereka akan memukuli saya, membakar rumah, dan mengusir saya," kata Ali. Karena ketakutan, dia pura-pura mengaku masuk Islam.

Monday, September 30, 2013

Hadirilah Konser Rohani Katolik di Solo, 12 November 2013


KONSER ROHANI KATOLIK (KRK) 2013
Mempersembahkan "BREAKTROUGH" Charity Worship Concert.


Hari, tgl : Selasa, 12 November 2013
Waktu : 18.30 WIB
Tempat : Diamond Convention Hall Solo - Jl. Slamet Riyadi No. 392 Solo

Turut menghadirkan :
>> JUDIKA SITOHANG
>> REGINA IDOL
>> LEA SIMANJUNTAK
>> HARVEY MALEHOLO
>> JOY TOBING

Kesaksian :
>> Anne Avantie

Didukung oleh :
>> TALENTA COMBO BAND
>> DIDIE SSS
>> CIELLO ( WORKSHIP LEADER )
>> PD KARISMATIK KATOLIK se-SOLO RAYA
>> VOCALISTA DIVINA

Harga tiket :
>> Rp 250.000
>> Rp 150.000
>> Rp 50.000
(Seluruh dana akan didonasikan untuk pelayanan Gereja Katolik kevikepan Surakarta)

Let's come and feel that you are closer with HIM...

Thursday, September 26, 2013

Dua Hari Setelah Membom Gereja, Pakistan Diguncang Gempa Dahsyat 350 Orang Tewas

Bom meledak di depan Gereja di Pakistan, 78 orang tewas
ISLAMABAD - Berita duka kembali menyelimuti Pakistan, pada hari Minggu (22/9), sebanyak 78 orang tewas dan sekitar 120 orang terluka saat sebuah bom bunuh diri meledak di gereja Protestan All Saints Church di Peshawar, Pakistan. Pemboman itu merupakan serangan paling mematikan terhadap umat Kristen di Pakistan, yang mayoritas penduduknya beragama Islam.



Gempa 7.8 SR memporakporandakan Pakistan pada Selasa (24/9).
Dua hari setelah kejadian itu, negeri itu diguncang gempa berkekuatan 7,8 SR yang melanda Provinsi Balochistan di barat daya Pakistan pada Selasa (24/9/2013). Akibat kuatnya getaran gempa, 20.000 rumah tempat bernaung 300.000 warga di enam distrik hancur, rata dengan tanah.

Korban tewas terus bertambah, data terakhir yang diterima sebanyak 350 orang meninggal dunia dan 500 lainnya terluka, lapor Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Balochistan, hari Kamis (26/9).

Skala kerusakan yang ditimbulkan tergolong sangat luas, yakni mencakup 45 persen dari total luas negara itu. Wilayah terparah karena dampak gempa yakni Awaran, wilayah berpenduduk miskin dengan luas daerah 21.000 kilometer persegi.

Juru bicara pemerintah provinsi, Jan Muhammad Buledi, mengatakan dampak gempa dirasakan warga di distrik Awaran, Kech, Gwadar, Panjgur, Chaghi dan Khuzdar.

Sementara itu, pasukan militer beserta staf medis dengan dibantu enam helikopter, belum seluruhnya menjangkau daerah yang hancur akibat gempa. "Kita kesulitan mencapai daerah-daerah yang mengalami gempa," tutur Bulaidi.

Upaya penyelamatan korban terhalang medan yang sulit, dan jebakan militan separatis. Namun, sejak kemarin (25/9) tak kurang tujuh ton makanan dan satu ton obat-obatan dikirim ke lokasi bencana.

"Kita sangat memerlukan fasilitas medis dan tidak ada tempat untuk merawat warga yang mengalami luka-luka di beberapa rumah sakit setempat," kata Buledi, menambahkan ribuan orang menghabiskan malam di tempat-tempat terbuka.

Sumber : http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2013/09/26/173481/Korban-Tewas-Gempa-Pakistan-Jadi-350-Jiwa

"Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu." (1 Korintus 3:17)

"Sebab memang adil bagi Allah untuk membalaskan penindasan kepada mereka yang menindas kamu." (2 Tesalonika 1:6)

Sunday, September 22, 2013

Bom Bunuh Diri Meledak di Gereja Pakistan, 78 Orang Tewas

Bom meledak di depan Gereja di Pakistan, 78 orang tewas

ISLAMABAD � Sebanyak 78 orang tewas dan sekitar 120 orang terluka seketika saat sebuah bom bunuh diri meledak di gereja Protestan All Saints Church di Peshawar, Pakistan, Minggu (22/9). Pemboman itu merupakan serangan paling mematikan terhadap umat Kristen di Pakistan, yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Seorang petugas gereja menyebutkan, pelaku bom bunuh diri adalah dua orang yang memasuki kompleks gereja. �Mereka masuk dari gerbang utama dan meledakkan diri di tengah-tengah jemaat", demikian pernyataan yang dimuat di website keuskupan.

Sebagian besar korban tewas adalah anggota paduan suara dan anak-anak yang menghadiri Sekolah Minggu. Ledakan dahsyat tersebut membuat bagian luar gereja hancur berpuing-puing. Kerumunan orang berhamburan dan berlumuran darah.

Uskup Agung Peshawar Humphrey S Peters menyatakan belasungkawa dan menyerukan doa duka cita. Ia juga mengutuk peristiwa itu. Dalam sebuah pernyataannya, Peters mengecam pemerintah setempat yang telah gagal total melindungi warga minoritas. Saat ini jumlah umat Kristiani di Pakistan hanya 3 persen dari total penduduk sebesar 197 juta jiwa itu.

Kelompok militan terkait Taliban, TTP Jundullah, mengklaim bertanggung jawab, beberapa jam setelah serangan itu. Kelompok itu menganggap mereka sebagai musuh dan bersumpah akan terus menyerang orang-orang yang bukan muslim di tanah Pakistan.

Umat Kristiani Pakistan memprotes aksi bom bunuh diri yang terjadi di sebuah gereja di Lahore, Pakistan, Minggu (22/9).

Perdana Menteri mengatakan, "teroris tidak memiliki agama dan serangan terhadap orang tidak berdosa bertentangan dengan ajaran Islam dan semua agama", kata kantornya dalam sebuah pernyataan.

Militan Sunni sering menyerang sasaran-sasaran yang mereka anggap sesat, termasuk orang Kristen, Sufi dan Syiah. Serangan terhadap tempat Kristen terjadi secara sporadis di Pakistan, namun pemboman Minggu itu merupakan yang paling keras dalam catatan sejarah terakhir.

Pakistan dilanda serangan-serangan bom bunuh diri dan penembakan yang menewaskan lebih dari 5.200 orang sejak pasukan pemerintah menyerbu sebuah masjid yang menjadi tempat persembunyian militan di Islamabad pada Juli 2007.


Komisi AS tentang Kebebasan Beragama Internasional telah memperingatkan bahwa risiko bagi kaum minoritas Pakistan telah mencapai tingkat krisis. Tahun 2010, seorang perempaun Kristen dijatuhi hukuman mati karena dakwaan penghujatan. Tahun 2009, di kota Gojra, massa membakar 77 rumah dan menewaskan tujuh orang setelah ada rumor bahwa sebuah kitab suci Alquran telah dinodai.Tahun lalu seorang gadis muda Kristen mendekam tiga minggu di penjara setelah dituduh menghujat. Kasusnya kemudian dicabut tapi gadis itu berserta keluarganya telah bersembunyi sejak itu karena takut akan keamanan nyawa mereka. Pada 2001, 17 orang Kristen tewas dalam serangan terhadap sebuah gereja di Bahawalpur.

All Saints Church, sebuah gereja batu putih bersejarah yang terletak di Peshawar.

Tuesday, September 10, 2013

Merasa Diintimidasi Guru Agama, Afirdo Takut Masuk Sekolah


Bandung - Afirdo Pakpahan (9) sudah empat hari tak bersekolah. Ia takut masuk sekolah setelah mendapatkan perlakuan tak mengenakan dari guru agama di sekolahnya yang menyuruhnya menghapal salah satu surat Quran. Afirdo bukan seorang muslim.

Kejadian tersebut terjadi pada Rabu (4/9). Afirdo merupakan siswa kelas 4C SDN Leuwigajah Mandiri I. Hari itu ia mengikuti pelajaran agama bersama teman-teman kelasnya. Biasanya ia menunggu di luar atau pulang jika pelajaran agama digelar.

Saat guru agama, Tati keluar kelas ia menitipkan pada KM (Ketua Murid) untuk mencatat siswa yang mengobrol atau keluar dari bangku.

"Waktu minggu kemarin saya pulang. Tapi kemarin enggak boleh pulang," ujar Afirdo saat ditemui di rumahnya di Jalan Cibogo RT 02 RW 07 Kelurahan Leuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan.

Karena harus mengikuti pelajaran tersebut, Afrido pun bertanya jam berapa pulang. Hal itu membuatnya dicatat oleh temannya sebagai anak yang mengobrol.

Saat guru masuk kelas, daftar anak yang dicatat dipanggil ke depan. Saat itu Afirdo diminta membaca surat Quran. Ia pun mengaku disuruh menghapal surat yang akan dites pada Rabu selanjutnya.

"Saya disuruh baca arab, saya enggak bisa. Jadi enggak baca," katanya.

Saat itu Afirdo mendengar gurunya mengatakan pada dirinya jika bukan Islam, ia akan masuk neraka.

"Kalau bukan islam kamu tahu ngga bisa masuk neraka, cepat tobat nanti masuk neraka," tutur Afirdo menirukan ucapan gurunya saat itu. Ia pun hanya bisa diam saja.

Sementara itu menurut teman sekelas Afirdo, Fauzi (10), guru agama meminta Afirdo menghapal surat Al Falaq. Tapi saat itu tak ada paksaan dari guru agama saat Afirdo menyatakan tak bisa.

Namun Fauzi mengaku memang mendengar kata-kata akan masuk neraka jika bukan muslim dari gurunya itu. "Iya, bilang gitu," kata Fauzi.

Sepulang sekolah, Afirdo menceritakan kejadian tersebut pada ibunya, Kasaria (37). Ia mengaku tak mau pergi sekolah lagi karena takut pada guru agamanya itu.

"Enggak pantas guru begitu. Soal keyakinan kan tidak bisa dipaksa. Nilai agama dia selama ini dapat dari gereja. Sebelum ini tidak ada masalah," katanya.

Ayah Afirdo, Torang pakpahan pun sempat datang ke sekolah, namun menurutnya tidak mendapatkan tanggapan. Wali Kelas anaknya baru menelepon ayah Afirdo tadi pagi dan diberitahu soal masalah tersebut. Selama ini Wali Kelas mengira Afirdo tak masuk karena sakit.

Kasaria berharap ada permintaan maaf dan penjelasan dari sekolah khususnya guru agama tersebut.

"Saya juga pengen anak nyaman sekolah. Kalau begini mungkin pengennya dipindah saja, kasihan soalnya anak saya kalau takut sekolah begini. Dia selama ini enggak pernah bolos sekolah," tuturnya.

Ditemui secara terpisah di SD Leuwigajah Mandiri I, Jalan Sadar Manah, Wali Kelas 4C, Tarmidi mengatakan tidak mengetahui persis bagaimana kejadiannya. Menurutnya kini meski pelajaran Agama Islam, siswa non muslim tidak boleh pulang. Sebab kurikulum saat ini, pelajaran agama itu menyangkut budi pekerti.

"Tapi menurut saya tidak ada pemaksaan. Mungkin hanya meminta untuk tidak pulang," katanya.

Ia justru menyayangkan pihak keluarga yang tidak segera menyampaikan jika ada hal-hal yang tidak berkenan pada sekolah.

"Andaikata ada hal-hal yang kurang mengenakan bisa datang ke sekolah untuk menyampaikan keberatan. Kita kan bisa ubah," tuturnya.

Ia menyayangkan jika Afirdo jadi tak masuk sekolah karena alasan takut pada guru agama. "Guru agama kan hanya masuk seminggu sekali. Ini enggak masuk sudah 4 hari kan kasihan jadi tertinggal," katanya.

Ditemui di Kantor DPRD Kota Cimahi, Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Cimahi Hartati menuturkan jika mereka telah meminta keterangan dari pihak kepala sekolah dan guru agama yang bersangkutan.

"Intinya, kami sudah mengarahkan pihak sekolah dan guru itu supaya siswa non muslim bisa diarahkan ke perpustakaan atau ruang seni saat ada pelajaran agama kalau tidak boleh pulang," ujar Hartati.

Menurut pengakuan dari guru tersebut, tidak ada pemaksaan yang dilakukan. Meski begitu, guru tersebut menyatakan akan menemui keluarga siswanya untuk meminta maaf dan memberi penjelasan.

"Kita akan melakukan pembinaan pada sekolah," katanya.

Usai menerima aduan dari keluarga siswa, Wakil Ketua Komizi IV Bambang Suprihatin menuturkan jika kasus ini adalah soal etika mengajar.

"Ini lebih pada persoalan harus seperti apa etika mengejar di kelas. Namun kami harus meminta klarifikasi dari pihak sekolah untuk mencari solusi yang ada," tuturnya.

Wednesday, August 28, 2013

Anggap Dinamika Biasa, Hanya Ingin Bekerja

Susan Jasmine Zulkifli, Lurah yang Sempat Ditolak Warga karena Beda Agama

Mendapat penolakan dari sebagian warga, lurah Lenteng Agung, Jakarta Selatan, ini bergeming. Dia tetap menjalankan tugas dengan giat. Protes warga dinilainya dinamika sosial yang lumrah di tengah heterogenitas masyarakat.

Susan Jasmine Zulkifli bersiap-siap turun lapangan saat Jawa Pos menyambangi kantornya kemarin pagi (28/8). Berseragam "kebesaran" cokelat-cokelat, lengkap dengan topi dan kacamata, lurah perempuan itu hendak menuju lokasi kegiatan di Posyandu RT 06 RW 04 Kelurahan Lenteng Agung. Lokasinya tak jauh dari kantor kelurahan, sehingga dia cukup berjalan kaki. Di lokasi yang dituju, Susan sudah ditunggu ibu-ibu yang membawa serta balitanya untuk mendapatkan layanan kesehatan.

Begitu sampai di posyandu, ibu-ibu pun berebut menyalami Bu Lurah cantik dan rombongan. Suasana tampak cair. Susan langsung akrab dengan warganya itu.

"Bagaimana kabarnya, ibu-ibu" Sehat semua kan" Mudah-mudahan begitu," sapa Susan dengan ramah.

Pemandangan itu menghilangkan kesan bahwa ada sebagian masyarakat Lenteng Agung yang pernah menolak kehadirannya sebagai lurah karena beragama Kristen Protestan. Susan seperti tidak peduli dengan penolakan itu. Sebab, kenyataannya, dia menjadi pemimpin di wilayah berpenduduk 55 ribu jiwa itu bukan atas kehendak pribadi atau golongan (agama). Dia menjadi lurah berdasar surat keputusan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo per Juli 2013.

"Saya memang penganut Kristen, tapi saya nggak fanatik. Saya santai saja menghadapi itu semua, karena saya berpegang kepada keputusan gubernur," kata ibu satu anak ini.

Demo menuntut pencopotan lurah Lenteng Agung karena berbeda agama.

Meski begitu, desakan sebagian masyarakat yang menghendaki dirinya mundur dinilai sebagai aspirasi tulus dari masyarakat. Hanya, aspirasi itu tidak bisa dipaksakan, apalagi menyangkut keputusan dan kepercayaan gubernur terhadap dirinya. Bagi dia, penolakan sebagian warga itu tidak akan mengganggu program-program kerjanya selama memimpin di LA (Lenteng Agung).

"Setiap pemimpin harus kuat menghadapi tekanan. Begitu seharusnya jiwa seorang pamong," kata mantan kepala seksi sarana dan prasarana Kelurahan Senen ini.

Menurut Susan, setiap perubahan yang terjadi selalu mengandung konsekuensi penerimaan atau penolakan. Pro dan kontra. Dia bisa menerima perbedaan pandangan itu sebagai sebuah kelaziman di tengah masyarakat yang heterogen. Karena itu, istri Revian D. Kaunang ini menganggap bahwa dinamika yang terjadi itu bukan untuk ditakuti, melainkan untuk dihadapi dengan penuh percaya diri.

"Karena heterogenitasnya, pasti ada saja gejolak seperti ini," ujar alumnus Fisip Universitas Indonesia (UI) ini.

Sebagaimana diketahui, pengangkatan Susan menjadi lurah LA pada Juli lalu mendapat reaksi pro dan kontra. Sebagian warga, yang dipimpin salah seorang tokohnya, Mochamad Rusli, menolak kehadiran perempuan 43 tahun itu menjadi lurah. Mereka mengumpulkan sekitar 1.500 KTP dan 2.300 tanda tangan untuk menggalang aksi itu. Meski begitu, Susan bergeming. Dia tidak akan mundur dari jabatan itu karena menjadi pejabat yang sah untuk memimpin kelurahan itu.

Menurut Susan, gubernur dan wakil gubernur DKI telah memperhitungkan secara matang mengapa dirinya ditempatkan di Kelurahan LA. Dia pun akan menjalankan amanat dan kepercayaan itu sebaik-baiknya.

"Saya hadir di sini untuk mengabdi. Untuk kerja, kerja, dan kerja. Saya nggak mau terganggu karena dinamika yang sudah biasa itu. Saya sadar betul tidak semua orang suka sama saya. Tapi, itu tidak masalah. Lumrah saja," kata ibunda Claudia Gabriel Kaunang itu.

Memang, kendati baru sebulan menjadi lurah LA, Susan langsung ngetop. Selain lantaran adanya pro dan kontra, dia cantik dan modis. Susan juga tipe perempuan pekerja keras.

"Ya, pokoknya saya ingin kerja saja. Saya akan berusaha mengayomi seluruh warga, melayani kebutuhan mereka," ujar kelahiran Jakarta, 4 April 1970 itu.

Untuk meredam gejolak yang terjadi, ibu berdarah Padang-Manado ini mengaku telah membicarakannya dengan para tokoh masyarakat sekitar. Saat pertemuan itulah dia memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa dirinya hanya akan mengabdi sepenuhnya kepada masyarakat tanpa dibatasi oleh sekat perbedaan apa pun.

"Saya tegaskan lagi, saya memang Kristen, tapi saya nggak fanatik. Saya di sini hanya perpanjangan tangan pemerintah di atas," ujarnya.

Pada saatnya nanti, kata dia, masyarakat melihat ketulusannya mengabdi tanpa dibatasi sekat-sekat apa pun. Apalagi, hanya karena perbedaan keyakinan. "Saya tidak terganggu. Nanti mereka juga lihat kerja saya. Sebab, saya ke sini bukan untuk membawa misi agama. Tidak," tegasnya.

Ditanya mengenai program kerja yang akan diwujudkannya, Susan mengaku ada beberapa yang mendesak. Salah satunya mengatur tempat pembuangan sampah akhir (TPSA) di Jalan Lontar. Sebab, TPSA itu berada di pinggir jalan. Tak jarang sampahnya meluber hingga memakan setengah jalan. Sampah-sampah itu menumpuk karena tidak hanya dari masyarakat Kelurahan LA, tetapi juga buangan warga kelurahan lain di Kecamatan Jagakarsa.

"Itu sangat mengganggu lalu lintas di sini," katanya.


=========

Ternyata lurah Susan Jasmine gemar blusukan, berikut beberapa foto dia turun langsung menemui warganya :

Thursday, August 22, 2013

Karena Beragama Non Muslim, Warga Lenteng Agung Tolak Lurah Baru

Susan Jasmine Zulkifli, lurah baru yang terpilih dari Lelang Jabatan.

Jakarta - Pemprov DKI Jakarta akan mempertimbangkan permintaan warga Kelurahan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, soal penolakan mereka dipimpin Lurah non muslim, Susan Jasmine Zulkifli. Lurah baru ini merupakan salah satu lurah yang lolos dalam lelang terbuka pemilihan lurah, beberapa waktu lalu.

Susan, seorang Kristen Protestan, berada di antara 311 dari kecamatan dan kabupaten pemimpin Jakarta yang diresmikan oleh Gubernur Joko Widodo (Jokowi) pada bulan Juni.

Namun, lebih dari sebulan setelah pelantikan dirinya, sebagian warga Lenteng Agung pergi ke Balai Kota untuk menyampaikan petisi menuntut agar pemerintah kota menggantikannya.

Para perwakilan warga menyerahkan daftar 2.300 nama dan 1.500 fotokopi KTP untuk mendukung permohonannya. Mereka menuntut agar Pemrov Jakarta mencopot atau memindahkan Susan Jasmine Zulkifli yang baru saja dilantik sebagai Lurah Lenteng Agung.

Warga mengatakan bahwa tidak masuk akal mereka memiliki seorang pemimpin non-Muslim sebagai pemimpin mereka. Sebelumnya semua lurah beragama Muslim.

Mereka berpendapat bahwa hal itu akan menjadi canggung bagi warga Muslim untuk memiliki Susan sebagai pemimpin mereka, karena dia tidak akan bisa mengikuti kegiatan keagamaan yang diselenggarakan oleh 22 masjid, 59 mushola (rumah doa) dan ratusan majelis talim (kelompok ajaran Islam) di kecamatan mereka.

Susan menanggapi petisi tersebut dengan mengatakan bahwa dia tidak akan bergabung dengan acara keagamaan karena dia akan menghormati mayoritas Muslim di kecamatan.

"Saya pasti akan bergabung dengan acara-acara seperti jika warga memungkinkan saya, tetapi beberapa warga mengatakan kepada saya bahwa dalam Islam non-Muslim dilarang memasuki masjid atau musholla," katanya. "Namun, saya selalu akan mengirim wakil kepala saya atau pejabat lain untuk bergabung acara tersebut."

"Prioritas pertama bagi kami adalah untuk menciptakan pelayanan publik yang lebih efektif dengan membentuk layanan satu atap untuk KTP dan kartu kesehatan di lantai satu kantor kami," katanya, menambahkan bahwa prioritas yang lain membersihkan Sungai Ciliwung di kecamatan dan relokasi PKL untuk mengurangi kemacetan lalu lintas.

Thursday, August 15, 2013

Pendukung Morsi Bakar 3 Gereja di Mesir


Kairo - Mesir memanas! Para pendukung presiden terguling Mohamed Morsi membakar tiga gereja hari ini sebagai pembalasan atas penggulingan Morsi. Aksi pembakaran ini terjadi seiring aparat polisi melancarkan operasi untuk membubarkan para demonstran pro-Morsi di Kairo.

Menurut kantor berita resmi Mesir, MENA seperti dilansir AFP, Rabu (14/8/2013), para penyerang melemparkan bom molotov ke gereja Mar Gergiss di Sohag, kota dengan komunitas Kristen Koptik yang besar. Akibatnya, gereja tersebut hangus terbakar.

Dua gereja lainnya di provinsi El-Menia juga dibakar sekelompok orang. Akibatnya, bangunan kedua gereja tersebut rusak sebagian dibakar api.

Kelompok HAM Koptik, Maspero Youth Union menuding gerakan Ikhwanul Muslimin tengah melancarkan perang pembalasan terhadap warga Kristen di Mesir. Sebabnya, komunitas Kristen Koptik di Mesir telah dituding ikut menyebabkan tergulingnya Morsi.

Jumlah warga Kristen Koptik mencapai sekitar 10 persen dari total populasi Mesir yang berjumlah 84 juta jiwa.

Patriarch Tawadros II tampak berdiri di samping pemimpin militer Jenderal Abdel Fattah al-Sisi saat dirinya mengumumkan kudeta militer tersebut.

Gereja Koptik telah terang-terangan mendukung penggulingan Morsi oleh militer Mesir pada 3 Juli lalu. Pemimpin gereja Koptik Patriarch Tawadros II tampak berdiri di samping pemimpin militer Jenderal Abdel Fattah al-Sisi saat dirinya mengumumkan kudeta militer tersebut.

Thursday, July 25, 2013

Umat Non-Muslim di Malaysia dilarang gunakan kata Allah


Sindonews.com - Pemerintah Malaysia melarang umat Non-Muslim menggunakan kata Allah. Dekrit itu dikeluarkan oleh Sultan Negeri Selangor, Sharafuddin Idris Shah. Sikap Pemerintah Malaysia tersebut menyulut keprihatinan dan mengundang keluhan etnis minoritas atas hak-hak mereka untuk menggunakan kata Allah.

Menteri Urusan Agama Islam, Abdullah Zin mengatakan, bahwa menurut pandangan kabinet, Allah mengacu pada Tuhan umat Islam dan hanya boleh digunakan oleh muslim, yang meliputi 60 persen dari sekitar 27 juta penduduk Malaysia.

"Penggunaan kata 'Allah' oleh non muslim akan meningkatkan kepekaan dan menciptakan kebingungan di antara muslim di Malaysia," kata Abdullah seperti dilansir asiaone, Minggu (13/1/2013)

Bahkan, Sekretaris Majelis Islam Selangor (Mais), Datuk Muhammad Misri Idris mengatakan, Sultan sangat menyesal dekritnya terkait penggunaan kata Allah tiga tahun lalu dianggap remeh oleh beberapa pihak dan mengakibatkan timbulnya masalah yang sama.

Sebab itu, dia mengatakan, sultan telah memerintahkan Mais dan Departemen Islam Selangor (Jais) untuk menindak keras siapa saja yang melanggar dekrit ini, baik itu muslim maupun non-muslim. Seperti diketahui, dekrit ini sudah menjadi undang-undang yang dibuat oleh majelis pada April 1998, di mana mencantumkan perihal aturan penggunaan kata Allah yang dilarang untuk kaum non-muslim.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Aksi Demokrasi (DAP), Lim Guan Eng, meminta kepada pemerintah Malaysia agar mengizinkan Alkitab berbahasa Melayu menggunakan kata Allah. Pelarangan tersebut merupakan perkembangan dari kontroversi panjang yang melibatkan The Herald, sebuah mingguan Gereja Katolik Malaysia.

Bulan lalu Kementerian Keamanan Internal menyatakan, bahwa seksi bahasa Melayunya melarang kalau tidak menghentikan penggunaan kata "Allah" sebagai sinonim Tuhan.

Namun, mingguan itu terkejut, ketika kementerian tersebut berbalik pada akhir pekan lalu dengan memperbarui izin tahunan mereka - sebuah persyaratan pemerintah bagi seluruh terbitan di Malaysia - tanpa menerapkan suatu persyaratan apa pun. Mingguan tadi mengasumsikan itu sebagai persetujuan diam-diam untuk penggunaan kata "Allah".

Sumber :
http://international.sindonews.com/read/2013/01/13/40/706709/umat-non-muslim-di-malaysia-dilarang-gunakan-kata-allah

Wednesday, July 24, 2013

Selama Puasa, Siswa Non-Muslim Malaysia Terpaksa Makan di Toilet

Salah satu foto ini diunggah di Fecebook menunjukkan para siswa non-Muslim di SK Seri Pristina, Sungai Buloh, Selangor, Malaysia terpaksa makan di toilet selama bulan Ramadhan.

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com � Sejumlah foto yang beredar di Facebook menampilkan sejumlah siswa sekolah Seri Pristina di Sungai Buloh, Selangor, Malaysia, tengah menyantap makanan mereka. Namun, tempat mereka menyantap makanan bukanlah di kantin atau ruang makan yang semestinya. Mereka makan di toilet sekolah.

Foto-foto itu diunggah Guneswary Kelly, seorang ibu yang putrinya bersekolah di sekolah milik Pemerintah Malaysia itu. Mendampingi foto-foto itu, Guneswari mengatakan, sekolah "memaksa" para siswa non-Muslim makan di toilet dengan alasan menghormati mereka yang berpuasa.

Guneswari sangat prihatin dengan kondisi ini, karena bagaimanapun toilet bukanlah tempat yang layak untuk menyantap makan siang.

"Kamar mandi itu penuh bakteri dan baunya sungguh tidak sedap," kata Guneswari.

Dia menambahkan, saat para orangtua murid mengeluhkan kebijakan sekolah ini, anak-anak itu hanya diarahkan ke toilet lain atau gudang.

"Sebagai seorang ibu, saya menangis dan merasa sedih. Seberapa sering mereka harus berlari? Apakah ini terlihat adil, teman-teman warga Malaysia? Apakah Tuhan mengizinkan hal ini?" kata Guneswari lewat akun Facebook-nya.

Foto-foto yang diunggahnya kemudian di-share 1.900 kali dan menerima 160 tanggapan hanya dalam 12 jam. Di antara pemberi tanggapan terdapat juga warga Muslim yang mengecam kebijakan ini dan mendesak pemerintah menghukum pengelola sekolah itu.

"Saya warga Malaysia, dan saya Muslim. Tapi saya benar-benar tak setuju dengan kebijakan seperti ini," kata seorang pengguna Facebook.

Bahkan seorang pengguna Facebook yang lain, Myth Laddu Tinna Aasai mengklaim, sudah melaporkan hal ini ke kepolisian.

Kegeraman warga lewat jejaring sosial ini membuat Deputi Menteri Pendidikan Malaysia P Kamalanathan mengatakan sudah memerintahkan pengelola sekolah untuk mengubah ruang makan sementara sekolah itu.

Dia menambahkan, pihaknya sudah memerintahkan penyidikan atas kasus ini.

"Jika kantin sedang direnovasi, maka seharusnya sekolah memberikan tempat yang layak, dan tentu saja bukan kamar mandi atau toilet," kata Kamalanathan.

"Ini bukan kebijakan yang benar. Sekolah seharusnya bisa menunjuk pengelola kantin sementara selama Ramadhan," Kamalanathan menegaskan. 

Tuesday, April 9, 2013

Mursi: Menyerang Gereja Sama dengan Menyerang Saya

Mohamed Mursi
KAIRO, KOMPAS.com � Presiden Mesir Mohamed Mursi memerintahkan penyelidikan penyerangan Gereja Katedral Koptik yang menewaskan satu orang pada Minggu (7/4/2013).

"Serangan terhadap gereja itu sama dengan menyerang diri saya," kata Mursi dalam pernyataan resmi yang dikutip kantor berita Mesir, MENA.

Mursi juga memerintahkan penyelidikan menyeluruh terkait bentrokan yang terjadi setelah pemakaman warga Koptik yang tewas dalam bentrok sektarian.

Kantor berita MENA mengabarkan, 17 orang terluka dalam bentrokan setelah upacara pemakaman warga di Katedral Koptik di Kairo. Stasiun televisi pemerintah menayangkan ketika polisi antihuru-hara menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.

Dalam beberapa bulan terakhir, bentrok sektarian kerap terjadi di Mesir. Salah satu yang paling parah terjadi pada Jumat (7/4/2013), yang menewaskan empat warga Kristen Koptik dan satu warga Muslim di kota El Khusus, sebelah utara Kairo, setelah kedua kelompok terlibat baku tembak.

Seorang warga Koptik bersiap melemparkan batu ke arah kerumunan orang dalam bentrokan yang terjadi di dekat Katedral Koptik Santo Markus, Kairo, usai misa pemakaman empat warga Koptik yang tewas dalam bentrok sektarian di negeri itu.
Kerusuhan baru terjadi pada Minggu (7/4/2013), setelah ratusan warga Koptik yang marah, seusai menghadiri misa untuk warga yang meninggal di Katedral Santo Markus, turun ke jalan menyuarakan kemarahan mereka.

Setelah misa yang sangat emosional itu, sejumlah saksi mata mengatakan, para pemuda Koptik mulai melempari polisi dengan batu. Mereka juga merusak enam buah mobil dan membakar dua mobil lainnya. Aksi ini menyulut kemarahan warga Muslim yang kemudian menyerang para pemeluk Koptik.

Konflik antara Muslim dan Kristen terus meningkat sejak ambruknya kekuasaan Hosni Mubarak pada 2011. Pengganti Mubarak, Mohamed Mursi, yang disokong Ikhwanul Muslimin kemudian menjadi pemimpin Mesir.

Berkuasanya Ikhwanul Muslimin di Mesir membuat minoritas Koptik khawatir akan nasib mereka kelak. Namun, Mursi berulang kali berjanji tetap akan melindungi warga Mesir yang berjumlah hampir 9 juta orang itu. 

Friday, March 8, 2013

Pemkab Bekasi Segel Gereja HKBP Setu


BEKASI, KOMPAS.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menyegel bangunan Gereja HKBP Setu, Jalan MT Haryono, Gang Wiryo RT 005 RW 02 Tamansari, Setu, Kabupaten Bekasi, Kamis (7/3/2013) siang.

Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Satpol PP menyegel gereja itu, karena bangunan tidak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB). Pemerintah belum menerbitkan IMB untuk gereja itu, sedangkan pembangunan gereja telah dilakukan.

Sejak pagi, aparat keamanan telah bersiaga di sekitar lokasi tempat ibadah. Sekitar pukul 10.00 WIB, petugas Satpol PP mendatangi lokasi gereja dan menyampaikan surat yang ditandatangani Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin. Surat itu berisi tentang penyegelan bangunan gereja yang ditujukan kepada panitia pembangunan Gereja HKBP Setu.

"Kami menjalankan tugas pokok dan fungsi yakni penyegelan tempat ini yang belum memiliki IMB," kata Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah Satpol PP Kabupaten Bekasi, Agus Dahlan, di hadapan Jemaat HKBP Setu.

Surat penyegelan diterima Pemimpin Resort HKBP Setu, Pendeta Adven Leonard Nababan. Surat itupun dibacakan di hadapan puluhan Jemaat HKBP Setu.


Surat penyegelan ditujukan kepada Manusun Sihite, Ketua Pembangunan Gereja.

Surat itu menindaklanjuti surat teguran 1, 2, dan 3, serta surat peringatan 1, 2, dan 3, yang telah disampaikan kepada pihak gereja. Selain itu, dari hasil pantauan di lapangan bahwa bangunan Gereja HKBP Setu belum dilengkapi IMB.

Kepala Satpol PP Kabupaten Bekasi, Dikdik Jasmedi Astra, mengatakan, pihaknya menjalankan tugas penegakan peraturan daerah yang berkaitan dengan dengan perizinan bangunan.

"Kami tidak melarang mereka untuk beribadah. Kami hanya menyegel bangunan, karena tidak memiliki izin," katanya.

Setelah penyegelan ini, sambung Dikdik, Jemaat HKBP Setu diberi kesempatan selama tujuh hari untuk meruntuhkan bangunan gereja yang sudah berdiri. Tidak boleh ada aktivitas apapun di dalam bangunan yang disegel itu.

"Jika dalam waktu itu tidak dibongkar, maka kami yang akan membongkar," katanya.
Pemimpin Jemaat HKBP Setu, Pendeta Torang Simajuntak, mengimbau kepada jemaat untuk tidak melawan dengan kekerasan, tetapi melalui jalur hukum yang berlaku.

Ibadat pada hari Minggu (10/3/2013), tetap dilaksanakan di kebun samping gereja yang disegel. 

Tuesday, March 5, 2013

Cagubsu Effendi Simbolon Minta Restu Uskup Agung

Effendi Simbolon dan Uskup Agung Medan Mgr Anicetus B Sinaga

Medan, (Analisa). Uskup Agung Medan Mgr Anicetus B Sinaga mengharapkan agar Effendi MS Simbolon bersikap ksatria dan sportif bertarung dalam Pilgubsu mendatang. Sikap ksatria untuk menghindari perpecahan di kalangan masyarakat Sumut.

"Harusnya kita bisa bersikap sportif dan mau mengakui kemenangan lawan-lawan kita," ujar Mgr Anicetus B Sinaga ketika menerima Cagubsu Effendi MS Simbolon di Keuskupan Agung Medan, Senin (14/1) siang.

Lebih lanjut, Mgr Anicetus B Sinaga mengatakan, meski sering didatangi calon kepala daerah, tapi secara tegas gereja katolik dilarang untuk ikut berpolitik, karena gereja berada di atas kepentingan politik.

"Setiap yang datang tentu akan kami sambut dengan tangan terbuka. Apalagi kalau yang datang memang memiliki tujuan membawa kesejahteraan bagi masyarakat banyak," imbuh Mgr Anicetus B Sinaga.

Lebih gamblang Mgr.Anicetus B Sinaga mengatakan, meski tidak diizinkan berpolitik, tetapi gereja tetap mendorong umatnya untuk menggunakan hak politiknya secara bebas tanpa paksaan dari gereja dan sesuai dengan hati nurani. Untuk itu pihaknya mendorong calon untuk menjalin komunikasi dengan Forum Komunikasi Masyarakat Katolik (FMKI).

"Kita sudah mendorong umat Katolik untuk menggunakan hak politiknya dalam setiap pesta demokrasi. Untuk itu, berkomunikasilah dengan FMKI," tambah Mgr.Anicetus B Sinaga.

Calon gubernur Effendi MS Simbolon mengatakan, sebagai umat beragama ia meminta doa restu untuk bisa tetap sehat dan semangat sehingga bisa menjalankan tugas yang sangat berat dalam memenangkan hati masyarakat Sumatera Utara.

"Opung, cuma doa restu yang kami minta, supaya kami dilimpahi kedamaian dan semangat dalam menjalankan tugas berat memenangkan hati rakyat," ujar Effendi MS Simbolon.

Datang

Effendi MS Simbolon yang datang bersama pendiri Forum Masyarakat Katolik Indonesia Sonny Keraf juga mengatakan, secara pribadi ia siap untuk memenuhi permintaan untuk bersikap ksatria dan sportif dalam pemilihan nanti.

Karena menurut Effendi MS Simbolon, pemilihan kepala daerah bukan pertempuran yang hanya mengenal menang tetapi tidak mengenal kalah. "Untuk bersikap ksatria dan sportif, saya siap menjalankan apa yang ompung minta," ujar Effendi MS Simbolon.

Effendi MS Simbolon juga mengatakan, niatnya mengikuti pemilihan gubernur ini bukan untuk mencari kekayaan, tapi lebih kepada keinginan untuk membawa perubahan di Sumatera Utara. Karena selama ini menurut Effendi, Sumatera Utara tidak mendapat perhatian yang lebih dari pemerintah pusat. Sampai-sampai menurut Effendi, ada kemiskinan yang permanen di Sumatera Utara.

Pendiri Forum Masyarakat Katolik Indonesia Sonny Keraf yang juga tokoh senior PDI-Perjuangan menambahkan, ada tiga hal yang menjadi tugas berat yang dibebankan Ketua Umum PDI-Perjuangan kepada Effendi MS Simbolon jika terpilih sebagai gubernur, yakni penyediaan energi, perbaikan infrastruktur dan menangani masalah lingkungan hidup di Sumatera Utara yang sudah semakin parah.

"Ketika Effendi diberikan tanggungjawab untuk maju sebagai gubernur, saya kaget. Tetapi saya yakin, pemberian tugas dan tanggung jawab itu dikarenakan ibu Mega yakin dengan kemampuan Effendi untuk mengatasi ketiga persoalan utama itu", ujar Sonny Keraf.

Sementara itu, Ketua Forum Masyarakat Katolik Indonesia Sumatera Utara Parlindungan Purba mengatakan, saat ini ada 1,3 juta umat Katolik yang tersebar di Sumatera Utara.

Dalam pertemuan yang berlangsung penuh kekeluargaan itu, Uskup Agung Mgr Anicetus B Sinaga yang mendoakan Effendi MS Simbolon juga berharap agar Effendi MS Simbolon tetap berjalan sesuai koridor yang diatur agama mau pun hukum.
 

Monday, March 4, 2013

Jusuf Kalla: Izin Membangun Gereja Bukan Urusan Tuhan, tapi Urusan Walikota

Jusuf Kalla


Sekjen Dewan Masjid Indonesia (DMI) Imam Ad Daruqutni membenarkan perihal nasehat JK kepada kaum Kristiani soal toleransi yang kini beredar di masyarakat via BlackBerry Messenger (BBM) dan Short Message Service (SMS).

�Betul itu pesan pak JK sehabis diundang di acara sinode gereja di Makasar. Intinya, dalam pesan beliau, toleransi tidak bisa sepihak hanya dituntut kepada kaum Muslim saja. Sebab  selama ini umat Islam Indonesia sudah sangat toleran,� demikian ujar Imam, Senin (04/03/2013) pagi.

Menurut Imam, potongan pesan mantan Wakil Presiden RI, Mohammad Jusuf Kalla (JK) kepada kaum Kristiani tentang toleransi di sidang sinode gereja di Makasar yang kini beredar melalui (BBM) tersebut disampaikan saat rapat dan sebagai oleh-oleh pak JK kepada dengan pengurus DMI. Pesan itu disampaikan JK di Jakarta minggu lalu. Di bawah ini nasehat JK kepada kaum Kristiani yang beredar via BBM dan SMS.

Jumat sore kemarin, Pak Jusuf Kalla memimpin rapat DMI. Sehabis magrib beliau cerita bahwa baru saja ceramah di Makasar dalam konferensi gereja di hadapan 700 pendeta. Dalam sesi tanya jawab ada yang tanya tentang gereja di Yasmin Bogor. Beliau jawab, �Anda ini sudah punya 56.000 gereja seluruh Indonesia tidak ada masalah, seharusnya berterima kasih, pertumbuhan jumlah gereja lebih besar daripada masjid, kenapa urusan 1 gereja ini Anda sampai bicara ke seluruh dunia? Toleransi itu kedua belah pihak, Anda juga harus toleran. Apa salahnya pembangunan dipindah lokasi sedikit saja, Tuhan tidak masalah kamu mau doa dimana. Izin Membangun gereja bukan urusan Tuhan, tapi urusan walikota. Begitu khasnya Pak JK dengan nada yg tinggi,� demikian isi BBM tersebut.

Dalam konferensi gereja dihadapan 700 pendeta Pak Jusuf Kalla juga ditanya, "Mengapa di Kantor-Kantor Mesti ada masjid?" Dengan tegas JK menjawab; "Justru ini dalam rangka menghormati Anda. Jumat kan tidak libur, Anda libur hari minggu untuk kebaktian. Anda bisa kebaktian dengan 5 kali shift, ibadah Jumat cuma sekali. Kalau Anda tidak suka ada masjid di kantor, apa Anda mau hari liburnya ditukar, Jumat libur, minggu kerja. Pahami ini sebagai penghormatan umat Islam terhadap umat kristen.

Seperti diketahui, sebelumnya, Wakil Presiden RI periode 2004-2009 sempat tampil sebagai pembicara pada persidangan Sinode Tahunan Gereja Protestan Indonesia bagian Barat (GPIB) yang berlangsung di Grand Clarion Hotel, Makassar, Rabu (20/2/2013).

Selain menghadirkan JK, kegiatan ini juga mengundang sejumlah tokoh nasional dan pemuka agama Islam terkemuka di daerah ini untuk tampil sebagai pembicara.

Sumber : http://www.rimanews.com/read/20130302/93808/jusuf-kalla-dengan-bijaksana-dan-arif-menjelaskan-pesatnya-pembangunan-50000


Recent Post