JAKARTA - Front Pembela Islam (FPI) menyatakan penolakan mereka terhadap kepemimpinan Lurah Lenteng Agung, Susan Jasmine Zulkifli. Menurut FPI, daerah yang dipimpin Lurah Susan mayoritas berkeyakinan Islam sehingga tidak mungkin Susan mewakilkan aspirasi warga dalam kegiatan keagamaan.
"(FPI) Sangat menolak. Harga mati FPI Jaksel menolak keras adanya Lurah Susan," kata Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta, Habib Novel Bamu'min, Sabtu (26/10/2013).
Beberapa poin yang menjadi dasar penolakan Lurah Susan, lanjut Novel, yakni karena Lenteng Agung mayoritas didiami oleh umat Muslim. Selama ini, kepemimpinan lurah di sana belum pernah dipegang lurah yang beragama non muslim. "Karena memang belum pernah ada yang non Islam," katanya.
Ia menyangsikan kepemimpinan Susan dapat mewakili warga yang mayoritas Muslim. "Sangat tidak mungkin Lurah Susan dapat mewakili aspiratif warganya. Wanita sudah punya keterbatasan, apalagi non Muslim. Kita mau yang bisa di situ, turun langusung ke lapangan, ke masjid, karena di situ ada aktivitas pengajiannya," ujar Novel.
Selain menolak penempatan Lurah Susan Jasmine Zulkifli di Lenteng Agung, Front Pembela Islam (FPI) menyasar pemimpin perempuan lain yang merupakan non-muslim. FPI akan mengajukan protes penempatan Lurah Pejaten Timur, Grace Tiaramudi.
Seperti halnya Susan, Lurah Grace dianggap tak merepresentasikan warga di kelurahan yang dipimpinnya, yang mayoritas muslim. Menanggapi hal ini, Lurah Grace cuma berkomentar sederhana: "No comment!"
FPI menginginkan agar pemimpin setempat harus diterima oleh warga sekitar. Sedangkan Lurah Susan dan Grace tidaklah memiliki kriteria yang disematkan FPI. "Masak enak sih jadi pemimpin, tapi yang dipimpin menolaknya," kata Muchsin beretorika.
Di lain pihak, FPI berencana menggelar tablig rutin untuk membujuk warga menolak keberadaan Lurah Susan dan Grace. Kedua lurah itu memiliki agama berbeda dibanding mayoritas warga di wilayah mereka.
Adapun FPI juga bakal mendatangi Balai Kota pekan ini. Mereka akan mendemo Gubernur DKI Jakarta soal penempatan Lurah Susan dan Lurah Grace.
Post a Comment