Bencana Topan Haiyan yang memporak-porandakan Filipina mendapat perhatian dunia. Berbagai organisasi bangsa termasuk PBB dan Uni Eropa menggalang bantuan untuk para korban yang diperkirakan mencapai 10 ribu orang itu.
Paus Francis juga menyampaikan kesedihan yang mendalam atas bencana itu dan akan meminta umat Katolik memberi bantuan nyata. Dia akan memimpin 60 ribu umat untuk berdoa bagi Filipina yang mayoritas warganya beragama Katolik itu. "Sangat berduka, ada banyak, banyak sekali korban dan kerusakan yang parah," ujarnya.
Dengan dipimpin oleh Paus Francis, puluhan ribu orang di Vatikan mendoakan korban badai topan Haiyan di Filipina. Paus mengajak mereka untuk merenungkan kedahsyatan bencana tersebut dan banyaknya jumlah korban yang berjatuhan.
Doa tersebut diselenggarakan di Lapangan Santo Petrus dan diikuti oleh puluhan ribu turis, peziarah, dan warga Roma pada Minggu (10/11). Paus berharap masyarakat Filipina dan negara-negara sekitar dapat merasa dekat dengannya. Paus juga mengajak pendoa untuk memberikan bantuan yang konkret bagi korban badai.
Topan Haiyan telah menerjang negara kepulauan Filipina selama 2 hari. Sampai berita ini diturunkan korban tewas di salah satu kota, yakni Tacloban, saja sudah mencapai 10.000 jiwa.
Filipina adalah negara dengan jumlah penganut Katolik terbesar di Asia. Masyarakat Filipina sendiri merupakan salah satu komunitas imigran terbesar di Roma.
Filipina benar-benar luluh lantak akibat salah satu topan terkuat sepanjang sejarah ini. Sebastian Rhodes Stampa, kepala PBB untuk Disaster Assessment Coordination Team, mengklaim bahwa dampak dari badai ini hampir serupa dengan tsunami Samudera Hindia tahun 2004 silam. Mari kita turut serta menaikkan doa bagi para korban dan para penyalur bantuan yang bekerja keras di sana.
Gereja Katolik Filipina untuk sementara menjadi tempat pengungsian korban topan Haiyan :Paus Francis juga menyampaikan kesedihan yang mendalam atas bencana itu dan akan meminta umat Katolik memberi bantuan nyata. Dia akan memimpin 60 ribu umat untuk berdoa bagi Filipina yang mayoritas warganya beragama Katolik itu. "Sangat berduka, ada banyak, banyak sekali korban dan kerusakan yang parah," ujarnya.
Dengan dipimpin oleh Paus Francis, puluhan ribu orang di Vatikan mendoakan korban badai topan Haiyan di Filipina. Paus mengajak mereka untuk merenungkan kedahsyatan bencana tersebut dan banyaknya jumlah korban yang berjatuhan.
Doa tersebut diselenggarakan di Lapangan Santo Petrus dan diikuti oleh puluhan ribu turis, peziarah, dan warga Roma pada Minggu (10/11). Paus berharap masyarakat Filipina dan negara-negara sekitar dapat merasa dekat dengannya. Paus juga mengajak pendoa untuk memberikan bantuan yang konkret bagi korban badai.
Topan Haiyan telah menerjang negara kepulauan Filipina selama 2 hari. Sampai berita ini diturunkan korban tewas di salah satu kota, yakni Tacloban, saja sudah mencapai 10.000 jiwa.
Filipina adalah negara dengan jumlah penganut Katolik terbesar di Asia. Masyarakat Filipina sendiri merupakan salah satu komunitas imigran terbesar di Roma.
Filipina benar-benar luluh lantak akibat salah satu topan terkuat sepanjang sejarah ini. Sebastian Rhodes Stampa, kepala PBB untuk Disaster Assessment Coordination Team, mengklaim bahwa dampak dari badai ini hampir serupa dengan tsunami Samudera Hindia tahun 2004 silam. Mari kita turut serta menaikkan doa bagi para korban dan para penyalur bantuan yang bekerja keras di sana.
Post a Comment