119) Apakah 12 murid Yesus selamat masuk surga (Matius 19:28 ) atau tidak ? (Yohanes 6:70, Yudas Iskariot adalah iblis)


119) Apakah 12 murid Yesus selamat masuk surga (Matius 19:28 ) atau tidak ? (Yohanes 6:70, Yudas Iskariot adalah iblis)

JAWAB :  (Kategori : salah memahami cara kerja Tuhan dalam sejarah) 

Matius 19:28  
Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.  
Versus  
Yohanes 6:70  
Jawab Yesus kepada mereka: "Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu yang dua belas ini? Namun seorang di antaramu adalah Iblis."  

Kita harus melihat konteks ayat manakala mempermasalahkannya, dan keduanya sebenarnya tidak berkontradiksi. Yang dibicarakan dalam Matius 19:28 adalah upah mengikut Yesus, selengkapnya kita baca ayat-ayat sebelumnya supaya kita bisa mengerti konteksnya :  

Matius 19:16-26 Orang muda yang kaya  
19:16 Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"  
19:17 Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah." 
 19:18 Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta,  
19:19 hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."  
19:20 Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?"  
19:21 Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."  
19:22 Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.  
19:23 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga.  
19:24 Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."  
19:25 Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?"   
19:26 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."  

Matius 19:27-28 upah mengikut Yesus 
19:27 Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?"  
19:28 Kata Yesus  kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.  

Jelas sekali muatan apa yang akan dibicarakan dalam Matius 19:28 adalah hal "MENGIKUT YESUS". Matius 19:16-26 berceritera mengenai seorang muda yang kaya, namun ia gagal dalam hal mengikut Yesus sebab ia lebih  cinta  berat kepada harta miliknya daripada mengikut Yesus.  

Matius 19:27-28 mencatat bahwa Petrus (salah satu murid Yesus) sudah melihat bahwa orang muda yang kaya itu tidak rela meninggalkan kekayaannya dan mengikut Yesus menjadi murid-Nya, walaupun Yesus sudah berbicara tentang apa yang hendak diperolehnya (yaitu Kehidupan yang Kekal). Sifat Petrus ini adalah bahwa ia selalu langsung mengutarakan apa yang timbul dalam hatinya; karena itu ia berkata kepada Yesus :  "Kami ini (ke-duabelas murid) telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?".  

Benarlah apa yang dikatakan Petrus bahwa dia dan teman-temannya meninggalkan segala sesuatu. Dalam hal ini Petrus meninggalkan profesi mata pencahariannya sebagai nelayan dan ia mengikut Yesus (Matius 4:19). Menjawab apa yang ditanyakan Petrus (dimana ia berbicara atas nama murid-murid lainnya), Yesus memakai juga "jumlah 12" sebagai rujukannya, dan juga merujuk kepada Yesaya 65:17  "Sebab sesungguhnya, Aku (TUHAN) menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru�". Di penciptaan yang baru itu Anak Manusia (yaitu Yesus) bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, dan ke-duabelas murid akan duduk juga di  atas  takhta-takhta  dan akan menghakimi ke-12 suku Israel.  

Yesus Kristus adalah Juruselamat dunia, tetapi tugas-Nya yang pertama adalah mengadakan pembaharuan rohani bangsa Israel (bandingkan dengan Roma 1:16  "Injil menyelamatkan pertama-tama orang Yahudi (Israel), juga orang Yunani (non-Israel)"). Yesus telah mengumpulkan 12 murid-Nya boleh menghakimi orang-orang Israel menurut respons yang diberikan orang Israel terhadap Injil yang diberitakan.  

Selanjutnya kita baca ayat berikutnya :  Matius 19:29-30  
19:29 Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.  
19:30 Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."  

Pada ayat 29, Yesus berkata lebih luas (tidak tertutup kepada ke-12 murid-Nya itu saja) melainkan juga untuk lingkungan yang lebih luas, yakni semua orang yang meninggalkan hartanya atau sanak-saudaranya karena Yesus Kristus. Pada abad pertama Masehi (zaman Jemaat mula-mula terbentuk), mengikut Yesus adalah hal yang sulit, orang yang masuk menjadi jemaat Kristus dibuang oleh keluarganya. Namun upah mengikut Yesus tidak setara jika dibandingkan dengan penderitaan di dunia ketika mereka dibuang. Yesus Kristus dengan tegas berkata orang-orang yang mempunyai komitmen demikian akan menerima kembali 100 lipat kali ganda dan memperoleh hidup yang kekal. Ini bisa dipandang sebagai "ganti kerugian" dari segala kesulitan/penderitaan yang menimpa seorang pengikut Kristus yang setia. Bahwa persekutuan abadi dengan Tuhan adalah inti dari hidup yang kekal itu.  

Pada ayat ke 30, Yesus berbicara mengenai "kegagalan" orang yang mengikut Yesus, bahwa mereka "yang mula-mula" mengikut Yesus bisa gagal sehingga ia menjadi "yang terakhir". Dan orang "terakhir" bisa menjadi "yang terdahulu". Penjelasan mengenai ini bisa dimengerti lebih lanjut pada Matius pasal 20, dimana Yesus memberikan pengajaran dengan suatu perumpamaan yaitu "Perumpamaan tentang orang-orang upahan di kebun Anggur".  

Setelah kita mengerti apa konteks dari Matius 19:28, kita bisa menimbang bahwa ayat ini tentu tidak bisa dipertentangkan dengan apa yang tertulis dalam Yohanes 6:70. Apalagi Yesus dalam Matius pasal 19 juga menyinggung tentang "kegagalan" orang yang mula-mula dipilih.  

Dalam hal ini Yudas Iskariot adalah seorang "yang gagal" dalam mengikut Yesus, karena dalam hal ini ia juga mencintai harta (Matius 26:14-16, Yudas menjual Yesus dengan 30 uang perak), hal lebih "cinta harta" ini sebagaimana seorang muda yang kaya yang diceritakan dalam Matius 19:16-26. 
Dan angka 12 tidak bisa dikatakan sebagai hal yang mutlak bahwa "Yudas Iskariot harus selamat". Yudas mengalami kebinasaan karena ulahnya sendiri, dan inilah yang membuat dia gagal dalam memperoleh kehidupan yang kekal, sebagaimana dijanjikan Yesus dalam Matius 19:28-29. Dan lebih lanjut, Alkitab mencatat, sepeninggal Yudas Iskariot, jumlah murid inti tetap 12 :  

Kisah 1:15-26 Matias dipilih menggantikan Yudas  
1:26 Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.  

Dengan demikian kalau kita hubungkan dengan apa yang dikatakan oleh Yesus Kristus dalam Matius 19:28, maka akan selalu genap. Dan sebenarnya murid-murid Yesus itu tidak tertutup pada bilangan inti 12 itu saja. Semua orang yang percaya dan mengikut Kristus, mereka adalah murid-murid Kristus. 
Kepada seluruh orang percaya ini juga dijanjikan  takhta  untuk bersama-sama memerintah dengan Kristus : Wahyu 22:5  Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.  

Ibrani 4:16  
Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri  takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.  
TR Translit, proserch�metha oun meta parr�sias t�  thron�  t�s charitos  hina lab�men eleon kai charin eur�men eis eukairon bo�theian  

Post a Comment

Previous Post Next Post