25) Tentang berlakunya Hukum Taurat

25) Tentang berlakunya Hukum Taurat
LUKAS 16:16 VS MATIUS 5:19.
Dalam Lukas, penulisnya berpendapat: "Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berbuat memasukinya", TETAPI dalam Matius, Yesus berkata: "Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada yang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang paling tinggi di dalam Kerajaan Sorga." (bertentangan prinsip dan hukum).

LUKAS 16:16 VS LUKAS 23:55-56 (didukung MATIUS 5:17-20).
Lukas 23:55-56, "Dan perempuan-perempuan yang datang bersama-sama dengan Yesus dari Galilea, ikut serta dan mereka melihat kubur itu dan bagaimana mayat-Nya (Yesus) dibaringkan. Dan setelah pulang, mereka menyediakan rempah-rempah dan minyak mur. Dan pada hari Sabat mereka beristirahat menurut hukum Taurat". Pengudusan hari Sabat merupakan bagian pokok dari hukum Taurat. Ini berarti bahwa hukum Taurat tetap berlaku pada zaman Yesus, karena para pengikut Yesus sendiri tetap menguduskan hari Sabat justru setelah "Yesus" mati. Singkatnya, Yesus tetap memberlakukan hukum Taurat kepada umat-Nya sebagaimana pernyataan-Nya sendiri dalam Matius 5:17-20.

JAWAB: (Kategori: salah memahami konteks historis)

Tuhan Yesus menggenapi Hukum Taurat, jadi bukan meniadakan : Bila Taurat dimengerti dalam kacamata PL / orang Yahudi sebagai hukum-hukum mati, orang Kristen tidak lagi menjalankannya, tetapi kita harus sadar bahwa Tuhan Yesus bukan meniadakan Taurat tetapi menggenapinya (Mat.5:17).

Artinya dengan kita mengenal Injil anugerah tidak berarti hukum Taurat kita tinggalkan, tetapi hukum Taurat itu sekarang dimengerti bukan secara lahiriah tetapi secara batiniah. Allah yang esa dimengerti sebagai Allah yang menyatakan diri dalam Yesus. Zinah fisik sekarang dimengerti lebih dalam sebagai zinah batin, dan soal Sabat bukan perayaan hari tertentu tetapi mengerti Yesus sebagai sabat kita. Keselamatan tidak diperoleh karena menjalankan hukum-hukum Musa melainkan karena iman kepada Tuhan Yesus Kristus (Kisah Para Rasul 15).

PL (yang berisi hukum Taurat) tetap diperlukan oleh umat Kristen disamping PB (yang berisi Injil), karena PB tidak akan kita mengerti tanpa mengerti karya Allah sejak PL. Dalam surat-surat kiriman kita melihat arti Torat dalam kacamata Injil dan dalam kitab Ibrani jelas terlihat bahwa upacara-upacara Taurat telah digantikan oleh persembahan tubuh Yesus sendiri.
Jadi, memang benar Hukum Taurat dan Kitab Para Nabi berlaku sampai pada zaman Yohanes Pembaptis, karena Yohanes adalah Nabi terakhir dari Zaman Perjanjian Lama, dan semua tuntutan Hukum Taurat dan Kitab Para Nabi telah dipenuhi dengan sempurna oleh satu-satunya manusia yaitu Tuhan Yesus Kristus, sejak itu Tuhan Yesus Kristus memroklamirkan Ibadah Hakekat dalam Roh dan KEBENARAN, (Yohanes 4:24) sehingga kita umat-Nya tidak lagi melakukan Ibadah Simbolik (Sholat hadap Yerusalem, Sunat, Makanan Halal-Haram, Kebaktian HARUS HANYA hari Sabtu saja, dan aturan2 perjanjian lama yang sifatnya lahiriah/badaniah).

Post a Comment

Previous Post Next Post