25. St. Gregorius dari Nissa (330-395) sd 28. St. Hieronimus (Jerome) kepada Paus Damasus I (374-379)


St. Gregorius adalah Bapa Gereja Timur dan adik dari St. Basil. St Gregorius adalah Uskup Nissa di Kapadosia (sekarang Turki) yang disebut dalam 1 Pet 1:1. St Gregorius mengatakan:
Petrus, dengan seluruh jiwanya, menghubungkan dirinya dengan Sang Anak Domba, dan dengan perubahan namanya, ia diubah oleh Tuhan menjadi sesuatu yang lebih ilahi: bukan lagi Simon, tetapi menjadi dan dipanggil sebagai sebuah batu karang (Petrus)…. Petrus yang agung tidak bertumbuh sedikit demi sedikit untuk mencapai rahmat ini, namun seketika ia mendengarkan saudaranya [Andreas], percaya kepada Anak Domba, dan melalui iman disempurnakan, dan karena telah melekat kepada Sang Batu Karang, menjadi batu karang Petrus.”[61]
“Peringatan Petrus, kepala para rasul, dirayakan; dan dimuliakanlah dengan dia semua anggota Gereja lainnya; tetapi di atas dia Gereja Tuhan didirikan dengan kokoh. Sebab ia adalah, sesuai dengan karunia yang diberikan kepadanya oleh Tuhan, batu yang tak terpecahkan dan teramat kokoh yang atasnya Tuhan telah mendirikan Gereja-Nya.”
((Ibid, 2:21)).

26. St. Gregorius Naziansa (329-389)

St. Gregorius Naziansa adalah Uskup Konstantinopel, salah satu Bapa Kapadosia, bersama dengan St. Basil dan St. Gregorius Nissa. St. Gregorius Naziansa adalah tokoh penting dalam penentuan final credo Nicea di Konsili Konstantinopel tahun 381. Ia mengajarkan:
“Lihatlah kepada semua murid Kristus, semuanya besar…., salah satunya disebut batu karang [Petrus] dan dipercayakan sebagai pondasi Gereja; sedangkan yang satu lagi disebut yang dikasihi [Yohanes]…, dan yang lainnya menyandang kehormatan….”[62]
“Juga seseorang tidak akan tahu…. apakah keturunannya akan disebut sebagai Paulus yang kudus atau Petrus- yang menjadi batu karang yang tak terpecah dan yang kepadanya diserahkan kunci- kunci [kerajaan Surga].”[63]

27. Paus St. Damasus I (304- 384)

Paus Damasus I adalah Uskup Roma dari 366 sampai 384. Ia menulis demikian:
“Meskipun semua Gereja- gereja Katolik yang tersebar di seluruh dunia membentuk satu ruang mempelai Kristus, namun Gereja Roma yang suci telah ditempatkan di depan, bukan oleh keputusan- keputusan konsili dari Gereja- gereja lain, tetapi telah menerima keutamaan dari suara surgawi dari Tuhan dan Penyelamat kita, yang berkata: “Kamu adalah Petrus, dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku, dan maut tidak akan menguasainya; dan Aku akan memberikan kepadamu kunci-kuci Kerajaan Surga, dan apa yang kau ikat di dunia akan terikat di surga, dan apa yang kau lepaskan di dunia akan terlepas di surga”….. Oleh karena itu, Keuskupan yang pertama, adalah keuskupan Rasul Petrus, yaitu Gereja Roma, yang tidak memiliki noda atau cacat atau sejenisnya. Keuskupan kedua, adalah Alexandria, yang dikonsekrasikan atas nama Petrus oleh Markus, muridnya dan penulis Injil, yang diutus ke Mesir oleh Rasul Petrus, di mana ia berkhotbah sabda kebenaran dan menyelesaikannya dengan kemartirannya yang mulia. Keuskupan yang ketiga, adalah di Antiokhia, yang didirikan oleh Rasul Petrus yang terberkati, di mana ia tinggal sebelum ia datang ke Roma, dan di mana nama Kristen pertama kali dipergunakan kepada sebuah bangsa yang baru.”[64]

28. St. Hieronimus (Jerome) kepada Paus Damasus I (374-379)

St. Hieronimus (Jerome) adalah Bapa dan Pujangga Gereja, yang dikenal karena karyanya menerjemahkan Kitab Suci ke dalam Bahasa Latin yang disebut Vulgate. Setelah studinya di Roma ia mengasingkan diri di gurun dan hidup sebagai rahib dan mempelajari Kitab Suci. Setelah ditahbiskan menjadi imam tahun 379 ia tinggal di Konstantinopel dengan St. Gregorius Nazianzen selama 3 tahun. Tahun 382 ia kembali ke Roma, menjadi sekretaris Paus Damasus I. Kemudian, tahun 386 ia tinggal di Betlehem sampai wafatnya tahun 419/ 420.
Ia menulis demikian kepada Paus Damasus:
“Sebab Gereja Timur, tercerai berai karena kekacauan yang berkepanjangan, yang ada di antara orang- orangnya, sedikit demi sedikit merobek jubah Tuhan…. Saya pikir adalah tugas saya untuk berkonsultasi dengan tahta Petrus dan beralih kepada Gereja yang imannya dipuji oleh Rasul Paulus. Saya memohon makanan rohani kepada Gereja yang daripadanya saya menerima Kristus. Jarak yang jauh di laut dan daratan yang membentang di antara kita tidak membelokkan saya dari pencarian ‘mutiara yang mahal harganya’…. Meskipun kebesaranmu menakutkan saya, namun kebaikanmu menarik saya. Dari imam saya menuntut perlindungan terhadap korban, dari gembala perlindungan yang layak bagi domba- domba….. Kata- kata saya diucapkan kepada penerus dari sang nelayan, kepada sang murid Salib. Sebab saya tidak mengikuti pemimpin lain selain dari Kristus, sehingga saya tidak berkomunikasi kepada yang lain tetapi kepadamu, yaitu dengan tahta Petrus. Sebab saya tahu, ini adalah batu karang yang atasnya Gereja didirikan! Ini adalah rumah di mana Anak Domba Paska dimakan dengan benar. Ini adalah bahtera Nuh, dan ia yang tidak ditemukan di dalamnya akan binasa ketika air bah datang. Tetapi karena dosa- dosa saya, saya telah membawa diri saya ke gurun ini yang terletak antara Syria dan tempat pembuangan, saya tidak dapat, karena jarak yang jauh di antara kita, selalu meminta dari kekudusanmu, hal hal yang kudus dari Tuhan.”[65]
“Gereja di sini terpecah menjadi tiga bagian, masing- masing berusaha menarik saya menjadi bagian dari mereka …. Sementara saya tetap berteriak: ‘Ia yang bergabung dengan tahta Petrus akan saya terima!’… Karena itu saya memohon berkatmu oleh salib Tuhan, oleh kemuliaan iman kita, Kisah Sengsara Kristus, …. beritahukan kepadaku melalui surat, kepada siapa saya harus berkomunikasi di Syria. Jangan membuang satu jiwapun yang untuknya Kristus telah wafat![66]
Di sini, di tengah ajaran sesat dan skisma yang memecah belah Gereja Timur, St. Hieronimus mengacu kepada tahta Rasul Petrus di Gereja Roma, dengan mengatakan bahwa mereka bersama dengan Gereja Roma, adalah mereka yang bersama dengan Kristus. Maka St. Jerome tidak melihat pertentangan antara Kristus dengan keuskupan Roma, melainkan menegaskan bahwa mereka yang mengikuti Uskup Roma pastilah mengikuti Kristus. Ia menjanjikan kesetiaan kepada Roma, karena menghormati Petrus yang di atasnya Kristus mendirikan Gereja-Nya.
Gereja didirikan di atas Petrus: meskipun dimana- mana hal yang sama ditujukan kepada semua Rasul, dan mereka semua menerima kunci-kunci Kerajaan Surga, dan kuasa Gereja tergantung atas mereka semua, namun satu di antara keduabelas murid dipilih sehingga ketika seorang kepala telah ditunjuk, di sana tidak ada kemungkinan bagi skisma.”[67].
Terhadap perikop ini St. Alfonsus Liguori menulis, “Semua Rasul diutus oleh Yesus Kristus untuk menyebarluaskan iman, dengan kuasa untuk menahbiskan imam, uskup dan mendirikan Gereja…. Namun demikian, kuasa ini, yang disampaikan kepada para Rasul adalah kuasa yang ada di bawah kuasa St. Petrus. Adalah kuasa yang luar biasa yang berakhir pada para Rasul, sedangkan kuasa yang diberikan kepada St. Petrus adalah absolut…. Maka St. Jerome mengatakan bahwa meskipun pada awalnya, ketika iman perlu untuk disebarluaskan, semua Rasul mempunyai kuasa yang sama, namun di atas Petrus sajalah disampaikan kuasa tertinggi (supreme power), supaya ia dapat memimpin sebagai kepala di atas semua yang lain.”[68]
“Maka saya pikir, saya perlu memperingatkan kamu, di dalam kebaikan dan kasih, untuk berpegang teguh pada iman Paus Innocent yang kudus, anak rohani dari St. Anastasius, dan penerusnya di tahta apostolik, dan tidak menerima ajaran asing apapun, betapapun kamu menganggap dirimu bijak dan pandai memilah.”[69].
“Apa hubungannya Paulus dengan Aristoteles? Atau Petrus dengan Plato? Sebab walaupun Plato adalah pengeran filosofi, Petrus adalah kepala para Rasul: di atasnya Gereja Tuhan didirikan dengan kokoh dan tak ada serangan banjir atau badai yang dapat mengguncangkannya.”[70].



CATATAN KAKI:
  1. lihat J. Michael Miller, The Shepherd and the Rock, (Huntington, Ind: Our Sunday Visitor, 1995), 88 []
  2. disarikan dari Stephen Ray, Upon This Rock, (San Francisco: Ignatius Press, 1999), p. 145-242. Sebelum menjadi Katolik, Stephen Ray adalah seorang Evangelis non Katolik. Ia menyadari bahwa hal yang paling membedakan antara Katolik dan non- Katolik adalah hal otoritas. Maka ia mempelajari Kitab Suci dan tulisan jemaat di lima abad pertama, untuk membuktikan bahwa hal keutamaan Petrus sudah ada sejak Gereja awal. []
  3. John Henry Cardinal Newman, An Essay on the Development of Christian Doctrine 4,3,2 and 4, in Consciense, Consensus, and the Development of Doctrine (New York: Double Day, 1992), 157-158. Cardinal Newman adalah seorang imam gereja Anglikan, sebelum bergabung dalam Gereja Katolik, dan menjadi Kardinal []
  4. John Lowe, Saint Peter (New York: Oxford Univ. Press: 1956), p. 55-56 []
  5. St. Yustinus Martir, Dialogue with Trypho 100, 4-5, ANF 1:249 []
  6. St. Irenaeus, Letter to Victor of Rome, quoted in Eusebius 5, 24, 16-17, NPNF 2, 1:243-244 []
  7. Eusebius, Church History 4, 23, NPNF 2, 1:201 []
  8. Eusebius, Church History 5, 4, NPNF2, 1:219 []
  9. lih. Eusebius, Church History 4, 22, 1, NPNF2, 1:198 []
  10. Eusebius, Church History 4, 22, 2-3 NPNF2, 1:198-99 []
  11. Eusebius, Church History 5, 23, 2-3 NPNF2, 1:241-42 []
  12. Eusebius, Church History 5, 28, 2-3 NPNF2, 1:247 []
  13. Gereja perdana mengartikan ‘pertemuan yang tidak sah ini sebagai perkumpulan di luar Gereja Katolik. St. Ignatius dari Antiokhia menyebutkan tentang hal ini demikian, “Siapapun yang mengikuti ia yang membentuk skisma dalam Gereja, ia tidak akan masuk dalam Kerajaan Allah.” (Epistle to the Philadelphians 3,2, ANF 1:80 []
  14. St. Irenaeus, Against Heresies 3,3,4, ANF, 1:415-16 []
  15. St. Irenaeus, Against Heresies, 3,3,3, in ANF 1;416 []
  16. St. Clement of Alexandria, Who is the Rich Man that Shall be Saved? 21, ANF 2:597 []
  17. Tertullian, On Prescription against Heretics 22, ANF 3:253 []
  18. Tertullian, On Prescription against Heretics 23 ANF 3:254 []
  19. Tertullian, On Prescription against Heretics 36, 1 in Jurgens, Faith of the Early Fathers 1:122. Ia juga mengajarkan demikian, “Siapakah yang menjaga iman yang benar? Siapa yang mempunyai Kitab Suci? Oleh siapa dan melalui siapa dan kapan dan kepada siapa ajaran diberikan yang membuat kita menjadi umat Kristen? Ia juga mengajarkan demikian, “Siapakah yang menjaga iman yang benar? Siapa yang mempunyai Kitab Suci? Oleh siapa dan melalui siapa dan kapan dan kepada siapa ajaran diberikan yang membuat kita menjadi umat Kristen? Sebab di manapun kebenaran ajaran Kristen dan iman berada, di sana juga berada Kitab Suci yang benar dan interpretasi yang benar dan semua tradisi Kristen yang benar.” ((James T. Shotwell and Louise Ropes Loomis, The See of Peter, (New York: Columbia, 1927 reprint, 1991) p. 289 []
  20. Poems against the Marcionites, 3, 276-96, In William Jurgen, The Faith of the Early Fathers, (Collegeville, Minnesota: Liturgical Press, 1970), 1:390, written prior to 325, in Tertullian: Adversus Marcionem libri Quinque, in Jurgens []
  21. Origen, Commentaries on John 5,3, in Jurgens, Faith of the Early Fathers, 1:202 []
  22. Origen, Homilies on Exodus 5,4, in Jurgens, Faith of the Early Fathers, 1:205 []
  23. Origen, The Fundamental Doctrines 1, preface 2, (220-230) in Jurgens, Faith of the Early Fathers, 1:190 []
  24. Origen’s Commentary on Mat 12:10-11, ANF 9: 455-456 []
  25. St. Cyprian, The Unity of the Church, 4, (251-256)in Jurgens, Faith of the Early Fathers, 1:220. Menurut Cyprian, The See of Rome is ecclesia principalis unde unitas sacerdotalis exorta est, “The Church which persides in Love” (Gereja yang memimpin di dalam kasih), seperti dikutip dalam John Meyendorff,The Primacy of Peter,  (Crestwood: New York: St. Vladimir’s Seminary Press, 1992) p. 98-99 []
  26. St. Cyprian, Letter of Cyprian to All His People [43 (40),5] in Jurgens, Faith of the Early Fathers, 1:229 []
  27. Letter of Cyprian to Cornelius of Rome 59, 14, in Jurgen, Faith of the Early Fathers, 1: 232 []
  28. Letter of Cyprian to Antonianus, a Bishop in Numidia 55(52), 1, (251-252), in Jurgens, Faith of the Early Fathers, 1:230 []
  29. Letter of Cyprian to Antonianus, a Bishop in Numidia 51, 6, (251-252), ANF, 5:328 []
  30. Letter of Cyprian to Cornelius of Rome 55 (52), 8, in Jurgen, Faith of the Early Fathers, 1: 230 []
  31. St. Cyprian, To Father [Pope] Stephen, concerning Maricianus of Arles, who had joined himself to Novatian; Epistle LXVI, ANF 5:367-369. []
  32. Cyprian berbeda pandangan dengan Paus Stephen dalam hal menerima baptisan yang dilakukan oleh para heretik. Cyprian berkeras untuk membaptis kembali, sedang Paus Stephen, memegang makna satu baptisan (Ef 4:5) menerima para heretik yang bertobat, tanpa perlu membaptis kembali; sepanjang baptisan diadakan dalam intensi, forma dan materia yang sama seperti yang dilakukan oleh Gereja Katolik []
  33. Letter of Cyprian to All His People [43 (40),5] in Jurgens, Faith of the Early Fathers, 1: 229 []
  34. Cornelius [Pope] to Cyprian, on Return of the Confessors to Unity [Epistle 49,2 (45 in Coxe), ANF 5:323 []
  35. Firmilian, Letter to Cyprian 75, 16, (255/256), in Jurgens, Faith of the Early Fathers, 1:245 []
  36. Konsili Ariminum dan Seleucia 3,43, NPNF 2, 4:473 []
  37. Select Demonstration of Aphrahat 21, 13, NPNF, 13:398, written in 336-345. Di sini Aphrahat mengajarkan bahwa Simon mengambil kedudukan sebagai kepala rumah tangga (steward) yang memerintah dengan kuasa raja, pada saat raja tidak ada di tempat. []
  38. Jacob of Nisibis, Oratio 7, De Poenit. 6, 57 in Joseph Berington and John Kirk, comps., The Faith of Catholics, ed. T.J. Capel, (New York: Pustet& Co., 1885) 2:13-14 []
  39. Holimies (Ephraim’s Memre) 4,1, written in 338-373, in Jurgens, Faith of the Early Fathers, 1:311 []
  40. Council of Sardica, canon 3, in Jurgens, Faith of the Early Fathers, 1:311. Hal ini terjadi atas kasus St. Athanasius yang hampir dapat dikatakan melawan doktrin Arianism seorang diri, tanpa mendapat dukungan dari para Uskup dari Gereja Timur. []
  41. Council of Sardica, canon 5, in Jurgens, Faith of the Early Fathers, 1:308 []
  42. St. Athanasius, Defence against the Arians 2, 35, NPNF 2: 4:118-19 []
  43. St. Athanasius, Defence against the Arians 1, 4, 48, NPNF 2: 4:130 []
  44. St. Athanasius, Ibid., 130-131 []
  45. St. Hilary of Potiers, Commentary in Matthew, 7,6, NPNF 2, 9: 105 []
  46. St. Hilary, On the Trinity, 6, 20, NPNF 2,9, 105 []
  47. On the Trinity, 6, 37, NPNF 2,9, 121 []
  48. St. Hilary, Tract. in Ps 131, 8, in Joseph Berington and John Kirk, comps, The Faith of Catholics, ed. T.J. Capel 3 vols,( New York: F. Pustet& Co., 1885), 2:14-15. []
  49. St. Hilary, Commentary on Matthew 7,6, ibid., 2:15 []
  50. St. Hilary, Fragment 2 ex opere Hostorico (ex Epistle Sardic. Council ad Julium) n.9, p. 629, in ibid., 2:68-69 []
  51. St. Macarius, Homily 26, in Joseph Berington and John Kirk, comps, The Faith of Catholics, ed. T.J. Capel 3 vols, (New York: F. Pustet& Co., 1885), 2:22. []
  52. Optatus of Milevis, The Schism of the Donatists, 2,2 in Jurgens, Faith of the Early Fathers, 2:140 []
  53. St. Basil the Great, Adv. Eunom, 4, in Joseph Berington and John Kirk, comps,The Faith of Catholics,  2:22. []
  54. St. Basil, Commentary on Esai 2, 66, in ibid., 2:22 []
  55. St. Basil, Letter 69, to Athanasius, NPNF 2, 8: 165 []
  56. St. Basil, Letter 263, To the Westerns, NPNF2, 8:32, 377AD []
  57. Michael J. Miller, The Shepherd and the Rock, (Huntington, Ind: Our Sunday Visitor, 1995), p.124-125 []
  58. St. Basil, Letter 70, NPNF2, 8:166, 366-384 AD []
  59. NPNF2, 8: 253 []
  60. Ray Ryland, “Papal Primacy and the Council of Nicaea”, This Rock, June 1997, 26-27 []
  61. St. Gregory of Nissa, Homily 15, in Joseph Berington and John Kirk, The Faith of Catholics, (New York: F. Pustet & Co, 1885), 2:20-21 []
  62. St. Gregory, Oration 26, in Berington dan Kirk, Ibid., 2:21 []
  63. St. Gregory, Carm 2., in Berington dan Kirk, Ibid., 2:21 []
  64. St. Damasus, The Decree of Damasus 3, 382AD, in  William Jurgen, The Faith of the Early Fathers, (Collegeville, Minnesota: Liturgical Press, 1970), 1: 406-407 []
  65. Letter of Jerome to Pope Damasus 15,2 374-379AD, NPNF2, 6:18 []
  66. Letter of Jerome to Pope Damasus 16,2 374-379AD, in Jurgens, The Faith of the Church Fathers 2:184 []
  67. St. Jerome, Against Jovianus 1, 26, NPNF2, 6:366 []
  68. St. Alphonsus Liguori, Venita della Fede, 3,7, as quoted by Livius, T, St. Peter,Bishop of Rome, (London: Burns & Oats, 1888), p. 258 []
  69. St. Jerome, Letter 130 to Demetrias, NPNF2, 6:269 []
  70. St. Jerome, Against the Pelagians, 1, 14a, 26, NPNF2, 6:455 []
  71. Synodal Letter of  Ambrose, Sabinus, Bassian, and Others to Pope Siricius, 42, 1, in Jurgen, Faith of the Early Fathers, 2:148 []
  72. St. Ambrose, Commentaries on Twelve of David’s Pslams 40, 30 []
  73. St. Ambrose, in Ps 43, n.40, in Joseph Berrington and John Kirk, Faith of Catholics, (New York: F. Pustet & Co, 1900), p. 26 []
  74. St. Ambrose, Exposition in Luc, in Colin Lindsay, The Evidence for Papacy(London: Longman’s, 1890), p. 37. Di sini terlihat bahwa Yesus memberi nama Simon dengan sebutan Petrus, untuk membuatnya mengambil bagian secara unik di dalam pondasi Gereja []
  75. St. John Chrysostom, Homilies on John 88, 1. NPNF I, 14:331. []
  76. St. John Chrysostom, De Sacerdotio, 53 []
  77. St. John Chrysostom, Homily 3 de Poenit, 4, in Berrington dan Kirk, Ibid ., 2:31 []
  78. cf.  Joseph Hergenrother, Anti Janus, (Dublin: W.B. Kelly, 1870), p. 130-131 []
  79. St. John Chrysostom, Homily 88, 1, on St. John, NPNF 1, 14:332 []
  80. St. John Chrysostom, Homily 3, in Acts, NPNF 1, 11:20 []
  81. St. John Chrysostom, Commentary on Galatians 1, 18, NPNf 1, 13:12-13 []
  82. Socrates Scholasticus, The Ecclesial History 2,8, NPNF 2, 2:38 []
  83. Socrates Scholasticus, The Ecclesial History 2,15, NPNF 2, 2:42 []
  84. The Ecclesial History of Sozomen, 3,8, NPNF 2, 2:287 []
  85. The Ecclesial History of Sozomen, 3,10, NPNF 2, 2:288-89 []
  86. St.Letters of St. Augustine 53, 3, NPNF 1, 1:298. Donatism adalah aliran sesat yang berkembang pada masa St. Agustinus hidup []
  87. Ibid. []
  88. St. Augustine, Epistle 43,7, in Joseph Berrington and John Kirk, Faith of Catholics, ed. T.J. Capel, vol 2 (New York: F. Pustet & Co, 1885) p. 81-82 []
  89. St. Augustine, Sermon 186, n.2, in Luke Rivington, The Primitive Church and the See of Peter, (London: Longmans, Green and Co., 1894), p. 290 []
  90. St. Augustine, Lib., i.c. Julian c.4, in Rivington, Ibid.,p. 290 []
  91. Retractationes 1,20,1, in St. Augustine: The Retractations, trans, Sis. Mary Inez Bogan (Washington DC: Catholic University of America Press, 1968), 60:90-91 []
  92. Contoh tulisan ini adalah: “Dengan memandang bahwa Kristus adalah batu karang (Petra), Petrus adalah umat Kristen. Sebab batu karang (Petra) adalah sebutan aslinya. Oleh karena itu Petrus disebut dari batu karang, bukan batu karang dari Petrus; sebagaimana Kristus tidak disebut dari Kristen, namun Kristen dari Kristus. Oleh karena itu, Dia berkata, “Engkau adalah Petrus; dan di atas Batu Karang ini” yang mana telah engkau akui, diatas Batu Karang ini yang mana telah engkau nyatakan, dengan berkata, “Engkau adalah Kristus, Putera Allah yang hidup’ akan Kubangun GerejaKu;” yaitu atas DiriKu Sendiri, Putera dari Allah yang hidup, “akan Kubangun GerejaKu.” Aku akan membangunmu diatas DiriKu Sendiri, bukan Diri-Ku Sendiri diatasmu.” (St. Augustine of Hippo, Sermon XXVI. 1:2)
    Memang sepertinya dari kutipan ini St. Agustinus mengartikan ‘Batu karang’ sebagai Kristus yang kepada-Nya Petrus menyatakan imannya. Namun kemudian St. Agustinus mempertimbangkan kembali tulisannya ini. Kita ketahui, di saat usianya yang lanjut (72 tahun, 4 tahun sebelum ia wafat) St. Agustinus menuliskan semacam buku review (tinjauan ulang) akan semua tulisan/ ajarannya yang terdahulu dalam suatu tulisan yang diberi judulRetractions yang artinya ‘pertimbangan kembali’. Di sana ia memperjelas maksud pernyataannya tentang hal ini, dan bahwa Batu Karang dalam perikop Mat 16:18 mengacu baik kepada Kristus yang kepada-Nya Petrus menyatakan imannya, maupun kepada Petrus itu sendiri, karena pengakuan imannya itu. []
  93. St. Augustine, Sermons 131,10, William A. Jurgens, The Faith of the Early Fathers, (Collegeville, Minnesota: Liturgical Press), 3:28 []
  94. St. Augustine, Against the Epistle of Manichaeus 5,4-5, in Joseph Cullen Ayer,A Source Book for Ancient Church History, (New York: Charles Scribner’s Sons, 1948), p. 454-455, cf. NPNF 1, 4:130, 131 []
  95. Letter of Pope Innocentius I to the Fathers of the Council of Carthage on Jan 27, 417, in Jurgen, Faith of the Early Church Fathers, Ibid., 3:181-182 []
  96. Letter of Pope Innocentius I to Vitricius, Bishop of Rouen, 2,3,6, dated Feb 15, 404, in in Jurgen, Faith of the Early Church Fathers, Ibid., 3:179 []
  97. Theodoret, Epistle  116 to Renatus, in Hergenrother, Anti- Janus, Ibid., p.67 []
  98. Council Ephesus, third session in The First Seven Ecumenical Councils, 325-787, by Leo Donald Davis (Minneapolis: Liturgical Press, 1990) p.157 []
  99. Letter of Pope Leo I to Bishops of the Province of Vienne, 10, 1-2, July 445, in Jurgen, Faith of the Early Fathers, 3:269 []
  100. Pope Leo I, Sermon 4,2, (461 AD), in Jurgens, Faith of the Early Fathers, 3:275 []
  101. Pope Leo I, Epistle 105, NPNF2, 12:76,77 []
  102. Response to Pope Leo’s Tome, quoted in John Jay Hughes, Pontiffs: Popes Who Shaped History, (Huntington, Indiana: Our Sunday Visitor, 1994), p.46 []
  103. Letter 98: From the Synod of Chalcedon to Leo, NPNF 2, 12:73 []
  104. S. Herbert Scott, The Eastern Churches and the Papacy, London: Sheed and Ward, 1928), p.189-190 []
  105. St. Cyril, Commentary on John, in Joseph Berrington and John Kirk, The Faith of Catholics, (New York: F. Pustet & Co., 1885), 2:46 []
  106. Ibid. []
  107. St. Cyril, In Concl. Ephes, 1,14, as quoted in Paul Bottalla, The Pope and the Church, (London: Burns, Oates and Co., 1868), p.84 []
  108. Ibid., 86 []
  109. St. Peter Chrysologus, Letter to Eutyches 25,3, (449 AD), in Jurgen, Faith of the Early Fathers, 3:268 []
  110. Letter to Pope Leo, in Vladimir Solovyev, Russia and the Universal Church, (London: Geoffrey Bles,1948), p. 134 []

Post a Comment

أحدث أقدم