PBB Kecam Paus Fransiskus Tak Serius Atasi Pelecehan Anak, Vatikan Dipersalahkan


JENEWA - Laporan Komite Hak Anak alias Committee on the Rights of the Child (CRC) tentang pelecehan terhadap anak membuat PBB geram. Kemarin (5/2) organisasi terbesar dunia itu mengkritik Vatikan yang dianggap gagal mencegah praktik tersebut. Sebab, beberapa rohaniwan Katolik terlibat dalam pelecehan anak.

"Komite (CRC) sangat prihatin pada Holy See (Vatikan) yang tidak bisa mengatasi pelecehan terhadap anak. Gereja Katolik secara sistematik melindungi para imam pemerkosa bocah dan membiarkan puluhan ribu anak-anak mengalami pelecehan seksual," terang CRC dalam pernyataannya. Komisi tersebut juga menyatakan "sangat prihatin bahwa Tahta Suci tidak mengetahui tindak kriminal itu dan tidak melakukan langkah pencegahan sehingga pelecehan seksual itu berlangsung terus menerus," tulis komisi PBB tersebut.

Kemarin PBB juga mendesak agar Vatikan segera menyerahkan para petingginya yang diduga terlibat dalam berbagai kasus pelecehan anak kepada polisi. Dengan demikian, polisi bisa menjalankan tugas investigasi dengan baik.

"Sebaiknya Vatikan juga mencopot semua pejabat yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak dari jabatan yang mereka pegang sekarang," paparnya.

Namun yang terjadi, berdasarkan laporan yang dirilis PBB, Vatikan justru memindahkan pelaku seksual dari satu paroki (gereja kecil) ke paroki lainnya sehingga terkesan menutupi-nutupi kejahatan. Terkait laporan itu, pihak Vatikan sendiri mengatakan akan mempelajari laporan tersebut dan tetap berkomitmen untuk membela dan melindungi anak-anak.

Kirsten Sandberg, pemimpin CRC, mengapresiasi tekad Vatikan untuk tidak menoleransi semua rohaniwan yang terbukti melakukan pelecehan seksual terhadap anak. Tetapi, dia menyayangkan aksi Vatikan yang tidak signifikan. Bahkan, Vatikan nyaris tidak bertindak apa pun terhadap para tersangka. "Ini merupakan pelanggaran terhadap Konvensi PBB 1989 tentang Hak Anak-Anak," ungkapnya.

Komisi PBB menantang Paus Fransiskus untuk melakukan reformasi di tubuh Gereja Katolik. "Paus Fransiskus mempertaruhkan kedudukannya sebagai kepala Gereja Katolik bila ia tidak melakukan langkah positif dan memenuhi tuntutan Komisi PBB," tutur Keith Porteos Wood, eksekutif direktur Britain�s National Secular Society yang memberi setumpuk bukti pada Komisi PBB tersebut.

CRC juga menyarankan Vatikan mengubah kebijakan mereka terkait dengan aborsi dan alat kontrasepsi demi mencegah terulangnya pelecehan. "Vatikan harus berubah dan mulai memberi materi pendidikan seksual di sekolah-sekolah. Dengan begitu, hak-hak anak-anak terhadap kesehatan dan pendidik seksual terpenuhi," jelas PBB. Tetapi, Vatikan menganggap PBB terlalu jauh mencampuri kebijakan internalnya.


Bulan lalu, Vatikan mengakui hampir 400 pastur dikeluarkan atas tuduhan melakukan pelecehan seksual pada anak-anak. PBB menyebut Vatikan seharusnya melaporkan kasus dugaan pelecehan anak pada penegak hukum untuk diproses dan yang terlibat benar-benar dikeluarkan.

Sejumlah pejabat Vatikan akan diperiksa oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa, Swiss terkait kasus kekerasan seksual kepada anak-anak. Namun, pihak Vatikan menolak untuk memberikan informasi berkaitan dengan rencana pemeriksaan oleh PBB, dengan mengatakan kasus tersebut merupakan tanggung jawab negara tempat kekerasan seksual terjadi.

Vatikan bersikukuh mengatakan "terpisah dan berbeda" dari Gereja Katolik Roma, dan tidak memiliki wewenang untuk mengungkapkan informasi mengenai masalah kepastoran kecuali ada permintaan dari otoritas negara yang menjadi tempat pelayanan.

Gereja Katolik telah menghadapi banyak tuduhan kasus kekerasan seksual terhadap anak-anak yang dilakukan oleh pastor di seluruh dunia dan mendapatkan kritik pedas karena keuskupan tidak memberikan reaksi yang memadai.

Sebagai sebuah negara, Vatikan telah menandatangani Konvensi Hak Anak PBB, dan meratifikasinya pada 1990. Dewan HAM PBB dalam waktu dekat akan mengajukan sejumlah pertanyaan, yang memaksa Vatikan untuk pertama kalinya menyampaikan pembelaan dalam kasus kekerasan seksual.

Sumber :
www.jpnn.com/read/2014/02/06/215221/PBB-Kecam-Vatikan-yang-Tak-Atasi-Pelecehan-Anak-
http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2014/02/06/7/213719/PBB-Desak-Vatikan-Tuntaskan-Pelecehan-Seksual-Anak
http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2014/02/140205_pbb_vatikan_pencabulan_seks.shtml
http://web.inilah.com/read/detail/2071462/pbb-sesalkan-vatikan-soal-pelecehan-altar-boys#.UvPVc4GpNkj
http://web.inilah.com/read/detail/2065374/komite-pbb-akan-periksa-sejumlah-pejabat-vatikan#.UvPVboGpNkh

Post a Comment

أحدث أقدم