Doa Rosario, doa yang sungguh Alkitabiah ?


Doa Rosario, doa yang sungguh Alkitabiah ?


jika kita sering berdoa rosario, sehingga proporsi doa kita menjadi jauh lebih banyak untuk bunda Maria daripada yang langsung kepada Tuhan Yesus, dan dalam doa2 kita pun lebih banyak berbincang kepada Bunda Maria, apakah ini tidak apa apa?
Jawaban:
Pertanyaannya tentang doa kepada Bunda Maria dalam doa rosario. Sebenarnya kalau kita melakukan doa rosario dan menghayatinya dengan benar-benar, maka kita berdoa sesuai dengan Kitab Suci. Kita berdoa “Aku Percaya”, yang mengingatkan kita akan iman yang kita percayai. Kita berdoa 6x Bapa Kami, doa yang diajarkan oleh Yesus, dan kita juga berdoa 53x doa Salam Maria. Dan doa Salam Maria sendiri adalah doa yang berdasarkan Alkitab. Mari kita melihat satu-persatu kalimat dari doa ini:
Salam Maria penuh rahmat, Tuhan sertamu: “Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” (Lk 1:28)
Dalam doa Maria bahasa Inggris: Hail Mary, full of grace, the Lord is with you. Bandingkan dengan RSV “And he came to her and said, “Hail full of Grace, the Lord is with you!
Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus: “lalu berseru dengan suara nyaring: “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.” (Lk 1:42).
Santa Maria Bunda Allah: “Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?” (Lk 1:43).
Doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan waktu kami mati. Amin.: “Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” (Yak 5:16). “Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, –yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota–menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.” (Ef 4:16). Jadi, kalau semua umat Alllah adalah hidup, walaupun tidak berada di dunia ini dan kita harus saling mendoakan, maka adalah sudah seharusnya kita memohon agar Bunda Maria (yang telah dibenarkan oleh Allah dan pasti telah berada di Sorga) mendoakan kita semua yang masih mengembara di dunia ini.
Dan penjabaran yang sangat indah dijabarkan di dalam Katekismus Gereja Katolik (KGK, 2676-2677).
KGK, 2676. Gerakan ganda dari doa kepada Maria, terungkap secara bagus di dalam “Salam Maria“: Salam Maria. Secara harfiah: “Bergembiralah, Maria”. Salam malaikat Gabriel membuka doa Ave. Allah sendiri memberi salam kepada Maria melalui malaikat-Nya. Doa kita berani mengambil alih salam kepada Maria, dengan memandang hamba yang hina, seakan-akan dengan mata Allah Bdk. Luk 1:48. dan mengambil bagian dalam kegembiraan, yang Allah alami karena Maria Bdk. Zef 3:17b.. Penuh rahmat, Tuhan sertamu. Kedua bagian dari salam malaikat saling menjelaskan. Maria penuh rahmat, karena Tuhan ada sertanya. Rahmat yang memenuhi dia seluruhnya adalah kehadiran Dia yang merupakan sumber segala rahmat. “Bersukacitalah dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem!… Tuhan Allahmu ada di antaramu” (Zef 3:14.17a). Maria, yang didalamnya Tuhan sendiri tinggal, adalah puteri Sion secara pribadi, Tabut Perjanjian dan tempat di mana kemuliaan Tuhan bertakhta. Ia adalah “kemah Allah di tengah-tengah manusia” (Why 21:3). “Penuh rahmat“, Maria menyerahkan diri sepenuhnya kepada Dia yang mengambil tempat tinggal di dalamnya dan hendak ia berikan kepada dunia. Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus. Sesudah salam malaikat kita menggunakan sapaan Elisabet. “Dipenuhi oleh Roh Kudus” (Luk 1:41) Elisabet adalah orang pertama dari sederetan panjang angkatan-angkatan yang menyebut Maria bahagia Bdk. Luk 1:48.: “Berbahagialah ia yang telah percaya” (Luk 1:45). Maria “diberkati di antara semua perempuan” (1:42), karena ia telah percaya bahwa Sabda Allah akan dipenuhi. Atas dasar iman, “semua bangsa [telah) mendapat berkat” melalui Abraham (Kej 12:2-3). Atas dasar iman, Maria telah menjadi Bunda kaum beriman. Karena jasa Maria, semua bangsa di dunia dapat menerima Dia, yang adalah berkat Allah sendiri: “Yesus, buah tubuhmu yang terpuji”.
KGK, 2677. Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami… Bersama Elisabet kita merasa heran, “Siapakah aku ini, sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?” (Luk 1:43). Karena Maria hendak memberi kita Puteranya Yesus, maka ia yang adalah Bunda Allah, juga menjadi Bunda kita. Kita dapat menyampaikan kepadanya segala kesusahan dan permohonan kita. Ia berdoa bagi kita, sebagaimana ia berdoa untuk dirinya sendiri: “Jadilah padaku menurut perkataanmu itu” (Luk 1:38). Kalau kita mempercayakan diri kepada doanya, kita menyerahkan diri bersama dia kepada kehendak Allah: “Jadilah kehendak-Mu”. Doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan pada waktu kami mati. Kalau kita memohon kepada Maria supaya mendoakan kita, kita mengakui diri sebagai orang berdosa dan berpaling kepada “Bunda kerahiman”, yang kudus seutuhnya. Kita mempercayakan diri kepadanya “sekarang”, dalam kehidupan kita hari ini. Dan kepercayaan kita itu meluas lagi, sehingga kita sekarang ini sudah mempercayakan “waktu kematian kita” kepadanya. Semoga ia sungguh hadir, seperti pada waktu kematian Puteranya di salib, dan semoga ia menerima kita pada waktu kematian kita sebagai ibu Bdk. Yoh 19:27., agar mengiringi kita menuju Puteranya Yesus, masuk ke dalam Firdaus.
Hal penting yang lain adalah dalam berdoa rosario, kita merenungkan peristiwa-peristiwa (gembira, sedih, mulia, terang), yang kalau direnungkan dengan baik akan mengantar kita masuk ke dalam misteri kehidupan Kristus. Dengan demikian peristiwa-peristiwa kehidupan Kristus juga mewarnai apa yang terjadi di dalam kehidupan kita, sehingga kita akan mendapatkan inspirasi dan kekuatan dari Kristus sendiri. Jangan kuatir bahwa doa rosario akan menyesatkan kita, bahkan kalau kita mau belajar dari santa-santo, seperti St. Padre Pio, yang terberkati Ibu Teresa dari Kalkuta, mereka berdoa rosario setiap hari. Kalau mau dibilang “resiko“, maka resiko berdoa rosario dengan sungguh-sungguh adalah mengantar kita menjadi santa-santo. Jadi, bersiap-siaplah untuk menanggung resiko ini.
Akhirnya, mari kita merenungkan apa yang dikatakan oleh Paus Yohanes Paulus II tentang doa rosario:
“Sebagai doa damai, rosario selalu dan akan selalu menjadi doa keluarga dan doa untuk keluarga. Ada saatnya dulu, bahwa doa ini menjadi doa kesayangan keluarga, dan doa ini yang membawa setiap anggota keluarga menjadi sekat satu sama lain…. Kita perlu kembali kepada kebiasaan doa keluarga bersama berdoa untuk keluarga-keluarga…. Keluarga yang berdoa bersama, akan tetap tinggal bersama. … Para anggota keluarga, dengan mengarahkan pandangan pada Yesus juga akan mampu memandang satu sama lain dengan mata kasih, siap untuk berbagi, untuk saling mendukung, saling mengampuni dan melihat perjanjian kasih mereka diperbaharui oleh Roh Allah sendiri.” (Rosarium Virginis Mariae, 41, Paus Yohanes Paulus II)
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef –
katolisitas.org

1 تعليقات

  1. Shaloom,

    Saya ingin bertanya, mungkin sedikit lebih rinci mengenai doa rosario.

    1. Mengapa harus berdoa rosario? Bukankah doa yang terbaik itu doa yang muncul dari dalam hati, bukan sesuatu yang terlalu diatur sedemikian rupa? Bahkan terhadap anak2 yang belum tahu apa2 saja Yesus berfirman, "Dari mulut mereka keluar pujian yang benar."

    2. Kurang lebih sama seperti yang ada di atas, mengapa doa rosario jauh lebih banyak menyebut nama Maria, bukan Tuhan Yesus sendiri? Saya rasa jawabannya karena Maria menjadi pengantara doa kita pada Tuhan Yesus, namun satu hal yang mengganjal saya, bukankah Yesus datang ke dunia untuk menjadi pengantara KITA dengan ALLAH? Jika Yesus itu pengantara kita, mengapa butuh pengantara yang lain dengan pengantara itu?

    Sementara Matius 11:28 sendiri berkata, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu." Kita tidak diajarkan untuk 'datang kepada Maria terlebih dahulu, lalu kemudian ia meminta pada Tuhan Yesus untuk memberi kelegaan pada kita', melainkan kita LANGSUNG datang kepada Tuhan Yesus sendiri.

    Setelah membaca2 referensi katolik juga, saya menyimpulkan bahwa "Adalah baik meminta pengantaraan sang ibu supaya si Anak mendengar dan menurutinya." Mohon dijelaskan, krn saya rasa ini hanya logika manusia saja, yang diterapkan pada kerajaan dunia, bukan takhta Tuhan: Kerajaan Sorga. Jika demikian, sekalian saja kita minta semua kepada Ibunya, atau bahkan menyembah ibunya, dan bukan kepada Anaknya?

    3. Mengapa harus dengan rosario? Selama ini di dalam alkitab saya tidak pernah membaca dalam alkitab seseorang berdoa dengan bantuan alat, baik nabi-nabi perjanjian lama, juga rasul2 dan orang2 kudus perjanjian baru, apalagi dengan kalung. Aturan rosario juga tidak ada dalam alkitab, bahkan tidak mencerminkan angka-angka suci dalam alkitab, misalnya.

    Sekian pertanyaan saya, mohon dimaafkan dan dikoreksi jika ada kesalahan. Tuhan memberkati.

    ردحذف

إرسال تعليق

أحدث أقدم