1. St. Yustinus Martir (100- 165) sd 4. St. Pothinus, Uskup Lyons (77-177)


Kesaksian Para Bapa Gereja

Mari sekarang kita melihat cuplikan tulisan para Bapa Gereja sejak abad pertama sampai dengan abad kelima, untuk mengetahui bahwa sudah sejak awal Gereja mengakui keutamaan Rasul Petrus dan para penerusnya, sebagai pemimpin tertinggi Gereja, yang mempunyai kuasa mengajar, memimpin dan menjaga kesatuan Gereja, sesuai dengan apa yang diterima dari Kristus dan para rasul.

1. St. Yustinus Martir (100- 165)

“Sebab [Kristus] memanggil salah satu murid-Nya- yang dulunya dikenal dengan nama Simon- sebagai Petrus; sebab ia mengenali-Nya sebagai Kristus, Anak Allah yang hidup, dengan wahyu dari Allah Bapa: dan sejak itu kita menemukannya terekam di dalam ingatan para rasul-Nya bahwa Ia [Kristus] adalah Anak Allah….”[5]
Kutipan ini adalah salah satu kutipan awal dari perikop Mat 16 dalam ajaran Bapa Gereja. Di sini memang tujuan St. Yustinus adalah untuk menyatakan ke- Allahan Yesus, untuk menanggapi ajaran sesat di abad pertama yang umumnya berfokus menentang Pribadi Yesus sebagai Anak Allah, seperti pada ajaran Gnostik. Menanggapi ajaran sesat ini, St. Yustinus mengacu kepada perikop Mat 16; yang juga menunjukkan keutamaan Petrus sebagai seorang Rasul Kristus yang menerima wahyu dari Allah Bapa sendiri, sehingga ia dapat mengatakan bahwa Kristus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup.

2. St. Polycarpus (69- 155)

Dalam suratnya kepada Victor dari Roma, St. Irenaeus menjelaskan bahwa ketika St. Polycarpus ke Roma pada masa Paus Anicetus, mereka tidak setuju tentang hal- hal sehubungan dengan cara perayaan Paskah. Namun mereka segera berdamai dan tidak bertengkar. Polycarpus memutuskan untuk mengikuti tradisi dari Rasul Yohanes, sedangkan Anicetus mempertahankan tradisi yang diturunkannya dari Rasul Petrus. Keduanya saling menghargai dan memelihara perdamaian dengan seluruh Gereja.[6] Polycarpus yang datang ke Roma dan bertemu Paus Anicetus, tidak dapat mempengaruhi Paus Anicetus untuk menerima tradisi Rasul Yohanes [dalam memperingati Paska] sebab Paus memilih untuk melestarikan apa yang sudah diterimanya dari para pendahulunya [yaitu para penerus rasul Petrus].

3. Paus St. Soter (166- 174), Paus urutan ke 11 dari Rasul Petrus.

Ahli sejarah Eusebius mengutip tulisan Dionysius kepada Gereja di Roma, kepada Paus Soter, demikian:
“Sebab dari semula, sudah menjadi kebiasanmu untuk berlaku baik terhadap semua saudara seiman dalam berbagai cara, dan untuk mengirimkan bantuan kepada banyak gereja di setiap kota. Dengan demikian membantu mereka yang membutuhkan… engkau, Gereja Roma, mempertahankan tradisi jemaat ini, yang oleh Uskupmu yang terberkati, Soter … tidak hanya dipertahankan melainkan dilengkapi, untuk memenuhi kebutuhan para orang kudus, dan menghibur saudara/i yang di luar negeri [di luar Roma] dengan perkataan berkat, sebagai bapa yang mengasihi anak- anaknya.”[7].

4. St. Pothinus, Uskup Lyons (77-177)

Pothinus, Uskup Lyons, Gaul menuliskan surat kepada Paus Eleutherus, ketika Gereja di Gaul dilanda heresi (ajaran sesat) Montanism, demikian:
“Kami berdoa, Bapa Eleutherus, agar engkau dapat bergembira di dalam Tuhan dalam segala sesuatu dan selalu. Kami memohon kepada saudara kami dan saudara Irenaeus untuk membawa surat ini kepadamu, dan kami mohon kepadamu untuk menghargainya sebagai seseorang yang bersemangat bagi perjanjian Kristus. Sebab jika jabatan [uskup] dapat menyampaikan kebenaran kepada seseorang, kita harus menugaskan dia [Irenaeus] di antara yang pertama sebagai penatua Gereja…”[8]. Pothinus akhirnya wafat secara mengenaskan oleh penganiayaan di bawah penguasa Roma, Marcus Aurelius. Perhatikan bahwa di surat ini Pothinus memanggil Eleutherus dengan sebutan Bapa, yang merupakan permohonan kepada Roma agar tidak mentolerir heresi Montanism, yaitu dengan merekomendasikan calon uskup Lyon yang baru yang sangat anti ajaran sesat, yaitu Irenaeus.



CATATAN KAKI:
  1. lihat J. Michael Miller, The Shepherd and the Rock, (Huntington, Ind: Our Sunday Visitor, 1995), 88 []
  2. disarikan dari Stephen Ray, Upon This Rock, (San Francisco: Ignatius Press, 1999), p. 145-242. Sebelum menjadi Katolik, Stephen Ray adalah seorang Evangelis non Katolik. Ia menyadari bahwa hal yang paling membedakan antara Katolik dan non- Katolik adalah hal otoritas. Maka ia mempelajari Kitab Suci dan tulisan jemaat di lima abad pertama, untuk membuktikan bahwa hal keutamaan Petrus sudah ada sejak Gereja awal. []
  3. John Henry Cardinal Newman, An Essay on the Development of Christian Doctrine 4,3,2 and 4, in Consciense, Consensus, and the Development of Doctrine (New York: Double Day, 1992), 157-158. Cardinal Newman adalah seorang imam gereja Anglikan, sebelum bergabung dalam Gereja Katolik, dan menjadi Kardinal []
  4. John Lowe, Saint Peter (New York: Oxford Univ. Press: 1956), p. 55-56 []
  5. St. Yustinus Martir, Dialogue with Trypho 100, 4-5, ANF 1:249 []
  6. St. Irenaeus, Letter to Victor of Rome, quoted in Eusebius 5, 24, 16-17, NPNF 2, 1:243-244 []
  7. Eusebius, Church History 4, 23, NPNF 2, 1:201 []
  8. Eusebius, Church History 5, 4, NPNF2, 1:219 []
  9. lih. Eusebius, Church History 4, 22, 1, NPNF2, 1:198 []
  10. Eusebius, Church History 4, 22, 2-3 NPNF2, 1:198-99 []
  11. Eusebius, Church History 5, 23, 2-3 NPNF2, 1:241-42 []
  12. Eusebius, Church History 5, 28, 2-3 NPNF2, 1:247 []
  13. Gereja perdana mengartikan ‘pertemuan yang tidak sah ini sebagai perkumpulan di luar Gereja Katolik. St. Ignatius dari Antiokhia menyebutkan tentang hal ini demikian, “Siapapun yang mengikuti ia yang membentuk skisma dalam Gereja, ia tidak akan masuk dalam Kerajaan Allah.” (Epistle to the Philadelphians 3,2, ANF 1:80 []
  14. St. Irenaeus, Against Heresies 3,3,4, ANF, 1:415-16 []
  15. St. Irenaeus, Against Heresies, 3,3,3, in ANF 1;416 []
  16. St. Clement of Alexandria, Who is the Rich Man that Shall be Saved? 21, ANF 2:597 []
  17. Tertullian, On Prescription against Heretics 22, ANF 3:253 []
  18. Tertullian, On Prescription against Heretics 23 ANF 3:254 []
  19. Tertullian, On Prescription against Heretics 36, 1 in Jurgens, Faith of the Early Fathers 1:122. Ia juga mengajarkan demikian, “Siapakah yang menjaga iman yang benar? Siapa yang mempunyai Kitab Suci? Oleh siapa dan melalui siapa dan kapan dan kepada siapa ajaran diberikan yang membuat kita menjadi umat Kristen? Ia juga mengajarkan demikian, “Siapakah yang menjaga iman yang benar? Siapa yang mempunyai Kitab Suci? Oleh siapa dan melalui siapa dan kapan dan kepada siapa ajaran diberikan yang membuat kita menjadi umat Kristen? Sebab di manapun kebenaran ajaran Kristen dan iman berada, di sana juga berada Kitab Suci yang benar dan interpretasi yang benar dan semua tradisi Kristen yang benar.” ((James T. Shotwell and Louise Ropes Loomis, The See of Peter, (New York: Columbia, 1927 reprint, 1991) p. 289 []
  20. Poems against the Marcionites, 3, 276-96, In William Jurgen, The Faith of the Early Fathers, (Collegeville, Minnesota: Liturgical Press, 1970), 1:390, written prior to 325, in Tertullian: Adversus Marcionem libri Quinque, in Jurgens []
  21. Origen, Commentaries on John 5,3, in Jurgens, Faith of the Early Fathers, 1:202 []
  22. Origen, Homilies on Exodus 5,4, in Jurgens, Faith of the Early Fathers, 1:205 []
  23. Origen, The Fundamental Doctrines 1, preface 2, (220-230) in Jurgens, Faith of the Early Fathers, 1:190 []
  24. Origen’s Commentary on Mat 12:10-11, ANF 9: 455-456 []
  25. St. Cyprian, The Unity of the Church, 4, (251-256)in Jurgens, Faith of the Early Fathers, 1:220. Menurut Cyprian, The See of Rome is ecclesia principalis unde unitas sacerdotalis exorta est, “The Church which persides in Love” (Gereja yang memimpin di dalam kasih), seperti dikutip dalam John Meyendorff,The Primacy of Peter,  (Crestwood: New York: St. Vladimir’s Seminary Press, 1992) p. 98-99 []
  26. St. Cyprian, Letter of Cyprian to All His People [43 (40),5] in Jurgens, Faith of the Early Fathers, 1:229 []
  27. Letter of Cyprian to Cornelius of Rome 59, 14, in Jurgen, Faith of the Early Fathers, 1: 232 []
  28. Letter of Cyprian to Antonianus, a Bishop in Numidia 55(52), 1, (251-252), in Jurgens, Faith of the Early Fathers, 1:230 []
  29. Letter of Cyprian to Antonianus, a Bishop in Numidia 51, 6, (251-252), ANF, 5:328 []
  30. Letter of Cyprian to Cornelius of Rome 55 (52), 8, in Jurgen, Faith of the Early Fathers, 1: 230 []
  31. St. Cyprian, To Father [Pope] Stephen, concerning Maricianus of Arles, who had joined himself to Novatian; Epistle LXVI, ANF 5:367-369. []
  32. Cyprian berbeda pandangan dengan Paus Stephen dalam hal menerima baptisan yang dilakukan oleh para heretik. Cyprian berkeras untuk membaptis kembali, sedang Paus Stephen, memegang makna satu baptisan (Ef 4:5) menerima para heretik yang bertobat, tanpa perlu membaptis kembali; sepanjang baptisan diadakan dalam intensi, forma dan materia yang sama seperti yang dilakukan oleh Gereja Katolik []
  33. Letter of Cyprian to All His People [43 (40),5] in Jurgens, Faith of the Early Fathers, 1: 229 []
  34. Cornelius [Pope] to Cyprian, on Return of the Confessors to Unity [Epistle 49,2 (45 in Coxe), ANF 5:323 []
  35. Firmilian, Letter to Cyprian 75, 16, (255/256), in Jurgens, Faith of the Early Fathers, 1:245 []
  36. Konsili Ariminum dan Seleucia 3,43, NPNF 2, 4:473 []
  37. Select Demonstration of Aphrahat 21, 13, NPNF, 13:398, written in 336-345. Di sini Aphrahat mengajarkan bahwa Simon mengambil kedudukan sebagai kepala rumah tangga (steward) yang memerintah dengan kuasa raja, pada saat raja tidak ada di tempat. []
  38. Jacob of Nisibis, Oratio 7, De Poenit. 6, 57 in Joseph Berington and John Kirk, comps., The Faith of Catholics, ed. T.J. Capel, (New York: Pustet& Co., 1885) 2:13-14 []
  39. Holimies (Ephraim’s Memre) 4,1, written in 338-373, in Jurgens, Faith of the Early Fathers, 1:311 []
  40. Council of Sardica, canon 3, in Jurgens, Faith of the Early Fathers, 1:311. Hal ini terjadi atas kasus St. Athanasius yang hampir dapat dikatakan melawan doktrin Arianism seorang diri, tanpa mendapat dukungan dari para Uskup dari Gereja Timur. []
  41. Council of Sardica, canon 5, in Jurgens, Faith of the Early Fathers, 1:308 []
  42. St. Athanasius, Defence against the Arians 2, 35, NPNF 2: 4:118-19 []
  43. St. Athanasius, Defence against the Arians 1, 4, 48, NPNF 2: 4:130 []
  44. St. Athanasius, Ibid., 130-131 []
  45. St. Hilary of Potiers, Commentary in Matthew, 7,6, NPNF 2, 9: 105 []
  46. St. Hilary, On the Trinity, 6, 20, NPNF 2,9, 105 []
  47. On the Trinity, 6, 37, NPNF 2,9, 121 []
  48. St. Hilary, Tract. in Ps 131, 8, in Joseph Berington and John Kirk, comps, The Faith of Catholics, ed. T.J. Capel 3 vols,( New York: F. Pustet& Co., 1885), 2:14-15. []
  49. St. Hilary, Commentary on Matthew 7,6, ibid., 2:15 []
  50. St. Hilary, Fragment 2 ex opere Hostorico (ex Epistle Sardic. Council ad Julium) n.9, p. 629, in ibid., 2:68-69 []
  51. St. Macarius, Homily 26, in Joseph Berington and John Kirk, comps, The Faith of Catholics, ed. T.J. Capel 3 vols, (New York: F. Pustet& Co., 1885), 2:22. []
  52. Optatus of Milevis, The Schism of the Donatists, 2,2 in Jurgens, Faith of the Early Fathers, 2:140 []
  53. St. Basil the Great, Adv. Eunom, 4, in Joseph Berington and John Kirk, comps,The Faith of Catholics,  2:22. []
  54. St. Basil, Commentary on Esai 2, 66, in ibid., 2:22 []
  55. St. Basil, Letter 69, to Athanasius, NPNF 2, 8: 165 []
  56. St. Basil, Letter 263, To the Westerns, NPNF2, 8:32, 377AD []
  57. Michael J. Miller, The Shepherd and the Rock, (Huntington, Ind: Our Sunday Visitor, 1995), p.124-125 []
  58. St. Basil, Letter 70, NPNF2, 8:166, 366-384 AD []
  59. NPNF2, 8: 253 []
  60. Ray Ryland, “Papal Primacy and the Council of Nicaea”, This Rock, June 1997, 26-27 []
  61. St. Gregory of Nissa, Homily 15, in Joseph Berington and John Kirk, The Faith of Catholics, (New York: F. Pustet & Co, 1885), 2:20-21 []
  62. St. Gregory, Oration 26, in Berington dan Kirk, Ibid., 2:21 []
  63. St. Gregory, Carm 2., in Berington dan Kirk, Ibid., 2:21 []
  64. St. Damasus, The Decree of Damasus 3, 382AD, in  William Jurgen, The Faith of the Early Fathers, (Collegeville, Minnesota: Liturgical Press, 1970), 1: 406-407 []
  65. Letter of Jerome to Pope Damasus 15,2 374-379AD, NPNF2, 6:18 []
  66. Letter of Jerome to Pope Damasus 16,2 374-379AD, in Jurgens, The Faith of the Church Fathers 2:184 []
  67. St. Jerome, Against Jovianus 1, 26, NPNF2, 6:366 []
  68. St. Alphonsus Liguori, Venita della Fede, 3,7, as quoted by Livius, T, St. Peter,Bishop of Rome, (London: Burns & Oats, 1888), p. 258 []
  69. St. Jerome, Letter 130 to Demetrias, NPNF2, 6:269 []
  70. St. Jerome, Against the Pelagians, 1, 14a, 26, NPNF2, 6:455 []
  71. Synodal Letter of  Ambrose, Sabinus, Bassian, and Others to Pope Siricius, 42, 1, in Jurgen, Faith of the Early Fathers, 2:148 []
  72. St. Ambrose, Commentaries on Twelve of David’s Pslams 40, 30 []
  73. St. Ambrose, in Ps 43, n.40, in Joseph Berrington and John Kirk, Faith of Catholics, (New York: F. Pustet & Co, 1900), p. 26 []
  74. St. Ambrose, Exposition in Luc, in Colin Lindsay, The Evidence for Papacy(London: Longman’s, 1890), p. 37. Di sini terlihat bahwa Yesus memberi nama Simon dengan sebutan Petrus, untuk membuatnya mengambil bagian secara unik di dalam pondasi Gereja []
  75. St. John Chrysostom, Homilies on John 88, 1. NPNF I, 14:331. []
  76. St. John Chrysostom, De Sacerdotio, 53 []
  77. St. John Chrysostom, Homily 3 de Poenit, 4, in Berrington dan Kirk, Ibid ., 2:31 []
  78. cf.  Joseph Hergenrother, Anti Janus, (Dublin: W.B. Kelly, 1870), p. 130-131 []
  79. St. John Chrysostom, Homily 88, 1, on St. John, NPNF 1, 14:332 []
  80. St. John Chrysostom, Homily 3, in Acts, NPNF 1, 11:20 []
  81. St. John Chrysostom, Commentary on Galatians 1, 18, NPNf 1, 13:12-13 []
  82. Socrates Scholasticus, The Ecclesial History 2,8, NPNF 2, 2:38 []
  83. Socrates Scholasticus, The Ecclesial History 2,15, NPNF 2, 2:42 []
  84. The Ecclesial History of Sozomen, 3,8, NPNF 2, 2:287 []
  85. The Ecclesial History of Sozomen, 3,10, NPNF 2, 2:288-89 []
  86. St.Letters of St. Augustine 53, 3, NPNF 1, 1:298. Donatism adalah aliran sesat yang berkembang pada masa St. Agustinus hidup []
  87. Ibid. []
  88. St. Augustine, Epistle 43,7, in Joseph Berrington and John Kirk, Faith of Catholics, ed. T.J. Capel, vol 2 (New York: F. Pustet & Co, 1885) p. 81-82 []
  89. St. Augustine, Sermon 186, n.2, in Luke Rivington, The Primitive Church and the See of Peter, (London: Longmans, Green and Co., 1894), p. 290 []
  90. St. Augustine, Lib., i.c. Julian c.4, in Rivington, Ibid.,p. 290 []
  91. Retractationes 1,20,1, in St. Augustine: The Retractations, trans, Sis. Mary Inez Bogan (Washington DC: Catholic University of America Press, 1968), 60:90-91 []
  92. Contoh tulisan ini adalah: “Dengan memandang bahwa Kristus adalah batu karang (Petra), Petrus adalah umat Kristen. Sebab batu karang (Petra) adalah sebutan aslinya. Oleh karena itu Petrus disebut dari batu karang, bukan batu karang dari Petrus; sebagaimana Kristus tidak disebut dari Kristen, namun Kristen dari Kristus. Oleh karena itu, Dia berkata, “Engkau adalah Petrus; dan di atas Batu Karang ini” yang mana telah engkau akui, diatas Batu Karang ini yang mana telah engkau nyatakan, dengan berkata, “Engkau adalah Kristus, Putera Allah yang hidup’ akan Kubangun GerejaKu;” yaitu atas DiriKu Sendiri, Putera dari Allah yang hidup, “akan Kubangun GerejaKu.” Aku akan membangunmu diatas DiriKu Sendiri, bukan Diri-Ku Sendiri diatasmu.” (St. Augustine of Hippo, Sermon XXVI. 1:2)
    Memang sepertinya dari kutipan ini St. Agustinus mengartikan ‘Batu karang’ sebagai Kristus yang kepada-Nya Petrus menyatakan imannya. Namun kemudian St. Agustinus mempertimbangkan kembali tulisannya ini. Kita ketahui, di saat usianya yang lanjut (72 tahun, 4 tahun sebelum ia wafat) St. Agustinus menuliskan semacam buku review (tinjauan ulang) akan semua tulisan/ ajarannya yang terdahulu dalam suatu tulisan yang diberi judulRetractions yang artinya ‘pertimbangan kembali’. Di sana ia memperjelas maksud pernyataannya tentang hal ini, dan bahwa Batu Karang dalam perikop Mat 16:18 mengacu baik kepada Kristus yang kepada-Nya Petrus menyatakan imannya, maupun kepada Petrus itu sendiri, karena pengakuan imannya itu. []
  93. St. Augustine, Sermons 131,10, William A. Jurgens, The Faith of the Early Fathers, (Collegeville, Minnesota: Liturgical Press), 3:28 []
  94. St. Augustine, Against the Epistle of Manichaeus 5,4-5, in Joseph Cullen Ayer,A Source Book for Ancient Church History, (New York: Charles Scribner’s Sons, 1948), p. 454-455, cf. NPNF 1, 4:130, 131 []
  95. Letter of Pope Innocentius I to the Fathers of the Council of Carthage on Jan 27, 417, in Jurgen, Faith of the Early Church Fathers, Ibid., 3:181-182 []
  96. Letter of Pope Innocentius I to Vitricius, Bishop of Rouen, 2,3,6, dated Feb 15, 404, in in Jurgen, Faith of the Early Church Fathers, Ibid., 3:179 []
  97. Theodoret, Epistle  116 to Renatus, in Hergenrother, Anti- Janus, Ibid., p.67 []
  98. Council Ephesus, third session in The First Seven Ecumenical Councils, 325-787, by Leo Donald Davis (Minneapolis: Liturgical Press, 1990) p.157 []
  99. Letter of Pope Leo I to Bishops of the Province of Vienne, 10, 1-2, July 445, in Jurgen, Faith of the Early Fathers, 3:269 []
  100. Pope Leo I, Sermon 4,2, (461 AD), in Jurgens, Faith of the Early Fathers, 3:275 []
  101. Pope Leo I, Epistle 105, NPNF2, 12:76,77 []
  102. Response to Pope Leo’s Tome, quoted in John Jay Hughes, Pontiffs: Popes Who Shaped History, (Huntington, Indiana: Our Sunday Visitor, 1994), p.46 []
  103. Letter 98: From the Synod of Chalcedon to Leo, NPNF 2, 12:73 []
  104. S. Herbert Scott, The Eastern Churches and the Papacy, London: Sheed and Ward, 1928), p.189-190 []
  105. St. Cyril, Commentary on John, in Joseph Berrington and John Kirk, The Faith of Catholics, (New York: F. Pustet & Co., 1885), 2:46 []
  106. Ibid. []
  107. St. Cyril, In Concl. Ephes, 1,14, as quoted in Paul Bottalla, The Pope and the Church, (London: Burns, Oates and Co., 1868), p.84 []
  108. Ibid., 86 []
  109. St. Peter Chrysologus, Letter to Eutyches 25,3, (449 AD), in Jurgen, Faith of the Early Fathers, 3:268 []
  110. Letter to Pope Leo, in Vladimir Solovyev, Russia and the Universal Church, (London: Geoffrey Bles,1948), p. 134 []

Post a Comment

أحدث أقدم