Latest News

Showing posts with label Tradisi. Show all posts
Showing posts with label Tradisi. Show all posts

Monday, March 31, 2014

Persiapan Kanonisasi Beato Yohanes XXIII dan Beato Yohanes Paulus II pada 27 April 2014



Senin pagi 31 Maret 2014 telah berlangsung sebuah konferensi pers yang diadakan di Kantor Berita Vatikan dalam rangka persiapan awal untuk kanonisasi Beato Yohanes XXIII dan Beato Yohanes Paulus II, yang akan dilangsungkan pada tanggal 27 April 2014, bertepatan dengan Hari Minggu Kerahiman Ilahi. Para pembicara yang hadir dalam konferensi pers tersebut adalah Agostino Kardinal Vallini, Vikaris Jendral Keuskupan Roma, Mgr. Giulio Dellavite, sekretaris umum Kuria Keuskupan Bergamo, Mgr. Walter Insero, Kepala Dinas Komunikasi Sosial untuk Vikariat Roma, dan Pastor Federico Lombardi SJ, direktur Kantor Berita Vatikan.
 

Persiapan awal ini mencakup mimbar digital, yang bertujuan agar memungkinkan umat beriman dan para peziarah memiliki akses berita dan informasi mengenai upacara serta serangkaian permenungan rohani berkenaan dengan kehidupan dan ajaran dari kedua paus tersebut. Memang, situs resmi www.2papisanti.org adalah sebuah portal yang hampir selesai yang menawarkan kontak, bagian untuk kantor berita, informasi, video dan gambar serta dokumentasi biografi Yohanes XXIII dan Yohanes Paulus II. Portal ini akan tersedia dalam lima bahasa : Italia, Inggris, Perancis, Spanyol dan Polandia.
 

Aplikasi berjudul "Santo Subito", yang bisa diunduh gratis baik pada format Android maupun IOS (dalam bahasa Italia, Inggris, Spanyol dan Polandia) dan yang judulnya mengacu pada kesucian terkenal dari kedua Paus bahkan selama hidup mereka, akan menawarkan informasi logistik, serta akses ke berita utama kanonisasi, dan akan memungkinkan materi yang berkaitan dengan berbagai acara liturgi untuk diunduh.
 

Media yang ada meliputi :
 
Halaman resmi postulasi dengan isi dalam lima bahasa: https://www.facebook.com/PapaGiovanniPaoloII
 

Twitter resmi dengan isi dalam lima bahasa : https://twitter.com/santowojtyla


Saluran YouTube untuk Postulasi : https://www.youtube.com/user/adminkarol
 

Portal : www.karol-wojtyla.org
 

Ini yang terakhir, yang dikembangkan pada tahun 2011 untuk beatifikasi Karol Wojtyla, memberikan ilustrasi rinci mengenai tahapan dalam proses kanonik yang mengarah ke pengakuan kesucian Yohanes Paulus II dan tersedia dalam beberapa bahasa : Italia, Inggris, Perancis, Spanyol, Portugis, Polandia dan Rumania.


Proyek sejajar #2popesaints, diwujudkan dalam bekerjasama dengan para mahasiswa ilmu komunikasi dari universitas Roma LUMSA yang melibatkan serangkaian jaringan yang memungkinkan orang-orang muda untuk mengenal kehidupan, ajaran dan kesaksian iman dari dua orang kudus baru tersebut. Akan ada halaman Facebook berjudul 2popesaints; di Twitter, akun @2popesaints; di Instagram, #2popesaints, dan di YouTube, 2popesaints. Setiap hari masing-masing di atas akan mengusulkan tema yang berkaitan dengan kedua paus di media, mulai dari 16 April sampai kanonisasi, dan setiap kegiatan akan dikirim langsung pada setiap jaringan.
 

Pada Google+ akan ada kemungkinan pengikutan dalam "hangout" penjelasan singkat harian selama seminggu menjelang kanonisasi. Sebuah kode QR juga akan dibuat untuk memungkinkan akses cepat ke situs 2popesaints.org. Prakarsa "Roma terhubungkan ke Dunia", suatu bentuk "kembaran" antara umat beriman yang tiba di Roma dan orang-orang muda kota Roma, akan memungkinkan untuk mengetahui lokasi yang paling penting di Roma bersama-sama dengan sejarah Yohanes XXIII dan Yohanes Paulus II, memberikan informasi pada halaman Facebook.
 

Di Keuskupan Roma, pada 22 April 2014 di Basilika Santo Yohanes Lateran, Agostino Kardinal Vallini akan memimpin pertemuan yang ditujukan bagi orang-orang muda, dengan para postulat bagi pengangkatan kedua orang kudus tersebut : Mgr. Slavomir Oder (Yohanes Paulus II) dan Pastor Giovangiuseppe Califano (Yohanes XXIII). Pada tanggal 26 April 2014, mulai pukul 09.00, akan ada "Malam Doa Putih" dan gereja-gereja di seluruh pusat Roma akan tetap terbuka untuk doa dan pengakuan dosa dalam berbagai bahasa.
 

Demikian pula, Keuskupan Bergamo akan memberi penghormatan kepada Yohanes XIII dengan persiapan awal "Le Opere Segno", serangkaian kegiatan yang didedikasikan untuk amal, pembangunan dan solidaritas manusiawi yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari, termasuk proyek bantuan bagi Haiti untuk menjamin pendidikan tiga tahun di sekolah Yohanes XXIII; sebuah undangan bagi para imam untukmenyumbangkan gaji sebulan dan seluruh derma yang dikumpulkan oleh jemaat-jemaat paroki pada tanggal 27 April 2014 untuk dana menyiapkan bantuan keluarga-keluarga yang menderita krisis ekonomi; dan peringatan, pada tanggal 12 April 2014, publikasi ensiklik "Pacem in Terris", yang akan dihadiri oleh para duta besar yang mewakili negara-negara di mana Angelo Roncalli (Paus Yohanes XXIII) menjalankan perutusan diplomatiknya sebagai Duta Besar Vatikan (Bulgaria, Turki, Yunani dan Perancis), dan yang akan dihadiri oleh Jacques Delors, mantan presiden Komisi Eropa.
 

Tuesday, March 25, 2014

Perbedaan Teologi Katolik dan Teologi Protestan

Tanpa mengurangi rasa hormat, beberapa perbedaan yang memang nyata antara teologi Katolik dan *teologi Protestan secara umum, kalau mau disarikan adalah:
*Protestan di sini tak semuanya tapi sebagian besar, karena denominasi protestan itu puluhan ribu.

(1) Konsep pilar kebenaran
(2) Konsep otoritas
(3) Konsep ekklesiologi
(4) Konsep sakramen
(5) Konsep keselamatan
(6) Maria dan Para Kudus


1. Tiga pilar (Kitab Suci, Tradisi Suci, Magisterium Gereja) vs Sola Scriptura.

a. Protestan: mempercayai hanya Kitab Suci sebagai satu-satunya sumber kebenaran (sola scriptura).

b. Katolik: mempercayai tiga pilar kebenaran: Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja.

Gereja Katolik menolak bahwa satu-satunya pilar kebenaran hanyalah Kitab Suci (Sola Scriptura). Penolakan ini disebabkan karena: (a) Kitab Suci sendiri tidak pernah mengatakan demikian bahkan menekankan pentingnya Magisterium Gereja dan sumber tertulis maupun lisan, (b) Gereja lahir terlebih dahulu sebelum Kitab Suci, (c) Gereja dengan inspirasi Roh Kudus yang menentukan buku-buku mana yang masuk dalam Kitab Suci, (d) Sola Scriptura tanpa ada otoritas yang menentukan interpretasi yang benar membawa perpecahan.

Mempercayai tiga pilar ini (Kitab Suci, Tradisi Suci, Magisterium Gereja) sebetulnya lebih alkitabiah dibandingkan hanya mempercayai Sola Scriptura.



2. Konsep tentang otoritas

a. Protestan: semua umat beriman mempunyai otoritas dan bertanggungjawab secara langsung kepada Kristus dan tidak perlu mentaati pengajaran dari siapapun.

b. Katolik: Karena Kristus sendiri yang memberikan otoritas kepada para Paus dan para uskup, maka umat Katolik dengan kerendahan hati mengikuti apa yang diperintahkan Kristus dan memberikan diri untuk mentaati pengajaran yang diberikan oleh Magisterium Gereja yang bersumber pada Kitab Suci dan Tradisi Suci.



3. Konsep ekklesiologi

a. Protestan: gereja dipandang hanya sebagai persatuan umat beriman yang percaya kepada Kristus, walaupun antar gereja mempunyai pengajaran yang berbeda-beda.

b. Katolik: Bagi Gereja Katolik, Kristus mendirikan satu Gereja, yaitu Gereja Katolik (lih. Mat 16:16-19). Gereja Katolik inilah yang menjadi Tubuh Mistik Kristus (Ef 1:23; Ef 5), yang mempunyai empat tanda yaitu satu, kudus, katolik dan apostolik.



4. Konsep Sakramen

a. Protestan: hanya mengenal Sakramen Baptis dan Sakramen Perjamuan Kudus (kadang termasuk juga Sakramen Tobat) bagi Lutheran.

b. Katolik: Gereja Katolik mengenal adanya tujuh sakramen: Sakramen Baptis, Sakramen Krisma, Sakramen Ekaristi, Sakramen Tobat, Sakramen Perkawinan, Sakramen Imamat, Sakramen Minyak Suci.



5. Konsep keselamatan

a. Protestan: hanya karena iman saja, kita diselamatkan (sola fide). "Once Saved, Always Saved" - sekali selamat selalu selamat.

b. Katolik: tidak mempercayai hanya iman (sola fide) saja kita diselamatkan, tetapi juga pentingnya iman untuk keselamatan, baptisan yang menjadi syarat keselamatan, dan orang akan diadili menurut perbuatannya.



6. Maria dan Para Kudus

a. Protestan: memandang bahwa orang-orang yang telah meninggal sama sekali terpisah dari umat Allah yang masih mengembara di dunia ini.

b. Katolik: kematian tidaklah memisahkan orang-orang yang telah dibenarkan oleh Allah dengan umat Allah di dunia ini. (lih. Rom 8:38-39).

Gereja Katolik mempercayai bahwa semua orang dipanggil untuk menjadi rekan sekerja Kristus. (lih. 1Kor 3:9) Kalau kita semua dipanggil menjadi teman sekerja Kristus, apalagi Maria, Bunda Allah dan para kudus. Bunda Maria dan para kudus adalah mereka yang sungguh telah berjasa dengan rahmat Allah, sehingga mereka dapat berpartisipasi dalam karya keselamatan Allah.

Thursday, March 6, 2014

Mari ber-Ekaristi dengan Baik dan Benar


----- Agar diperhatikan :

1. Masuk ke Gereja membuat tanda salib.
Jangan terburu-buru, tetapi hayatilah dan syukurilah bahwa karena rahmat Baptis anda bisa bergabung ke dalam persekutuan Gereja. Jangan membiasakan memberi air suci pada orang lain dengan mengulurkan jari anda. Ketika anda dibaptis anda dipanggil dengan nama pribadi anda, berarti sangat personal, maka tanda salib jangan dibuat dengan asal-asalan

2. Perayaan Ekaristi/ Misa Kudus adalah rangkaian doa. 
Maka tanda salib hanya dilakukan pada awal dan akhir misa kudus saja yaitu ketika imam memulai dan mengakhiri misa. Jangan buat tanda salib banyak-banyak. Tanda Salib di sini menunjuk pada tanda salib biasa dan bukan penandaan dahi, bibir, dan dada dengan salib yang tetap harus dilakukan saat bacaan Injil.

3. Ketika doa pembuka, sampaikanlah ujud pribadi anda dalam hati, singkat saja sambil mengaminkan doa yang dibawakan imam.
Tuhan sudah tahu masalah anda jadi tidak perlu bertele-tele. Pada zaman dahulu, kesempatan ini diisi dengan doa spontan oleh umat yang hadir, yang akhirnya ditutup oleh imam. (Kesempatan lain yang bisa dilakukan untuk menyampaikan ujud pribadi adalah ketika doa umat, pada waktu yang disediakan).

4. Tanda salib yang dibuat sebaiknya tanda salib besar, yaitu dengan menyentuh pusar (sebagai lambang inkarnasi Kristus).
Tidak membuat tanda salib ketika imam memberi absolusi umum ("...semoga Allah mengasihani kita...dst.."), karena yang kita ikuti adalah Misa Kudus bukan Sakramen Tobat. Tidak salah membuat tanda salib dengan menyentuh dada ketika berkata "Putra".

5. Berlutut sebelum duduk, jangan asal-asalan, jangan hanya membungkuk, kecuali terpaksa. 
Yang ada di depan anda adalah Kristus sebenar-benarnya dalam rupa Hosti di Tabernakel. Ingatlah sejenak juga akan inkarnasi Kristus. Hosti dalam Tabernakel, bisa diasosiasikan dengan Kristus dalam rahim Maria. Tentang pakaian yang pantas untuk menghadap Pencipta anda sendiri yang ada secara fisik di hadapan anda, anda pasti bisa memilihnya bukan? Seberapa sopan anda berpakaian mencerminkan seberapa tinggi penghormatan anda akan Kristus dalam tabernakel.

6. Nyanyikanlah Tuhan Kasihanilah kami dan Kemuliaan dengan penuh hormat. 
Harap diingat bahwa Kemuliaan adalah kidung malaikat di padang Efrata ketika kelahiran Kristus. Jadi, mohon dinyanyikan dengan penuh sukacita dan hormat.

7. Bacaan kitab suci yang dibacakan dari ambo (mimbar) adalah waktu Allah berbicara dan kita mendengarkan, yaitu menyimak dengan penuh perhatian. 
Jika paroki anda menyediakan teks misa, anda lebih baik membaca kutipan bacaan sebelum misa dimulai. Tatap lektor/imamnya karena Allah sedang berbicara pada anda. Komunikasi yang baik dalam percakapan adalah saling menatap bukan? Pembacaan Injil - dan bukannya homili - adalah puncak Liturgi Sabda. Harap diingat, suara yang anda dengar adalah Suara Kristus sendiri karena imam bertindak IN PERSONA CHRISTI (mewakili Kristus sepenuh-penuhnya)

8. Mohon menyanyikan KUDUS dengan sepenuh hati, dengan keagungan, jangan asal-asalan. 
Dikarenakan bahwa ketika menyanyikan/mengucapkan KUDUS kita bergabung dengan seluruh penghuni surga yang memuji Allah tak henti.

9. Ketika konsekrasi (Inilah Tubuh-Ku, Inilah Darah-Ku atau ketika Hosti diangkat dan Piala diangkat) anda boleh mengangkat kedua tangan yang terkatup seperti ritus ibadat di Pura Hindu, namun berlutut sudah merupakan ungkapan penyembahan. 
Yang terpenting ketika konsekrasi adalah anda harus menatap-Nya. Harap diingat, Suara yang anda dengar (Inilah Tubuh-Ku, Inilah Darah-Ku, adalah Suara Kristus sendiri. Lagi, hal ini dikarenakan Imam bertindak IN PERSONA CHRISTI. Jadi? TATAPLAH Hosti dan Piala itu dengan penuh hormat, yakinkan pada diri anda kalau itu adalah Kristus sendiri, bukannya sibuk dengan permohonan dalam hati.

10. Ketika imam mengucapkan/menyanyikan : "Dengan perantaraan Kristus, bersama Dia, dan dalam Dia...dst..." Ikutilah dalam hati, TATAPLAH hosti dan piala yang diangkat.
Ketika "AMIN" dinyanyikan (dalam bahasa inggris disebut THE GREAT AMEN"). Mohon dinyanyikan dengan sepenuh hati, dengan suara terindah yang anda miliki. Dikarenakan bahwa The Great Amen ini adalah puncak Liturgi Ekaristi.

11. Jangan menadahkan tangan seperti imam, pada waktu berdoa atau menyanyikan Bapa Kami.
Dikarenakan imam sedang berdoa atas nama Gereja atau IN PERSONA ECCLESIA. Sikap yang benar adalah mengatupkan tangan, tanda berdoa. Hayatilah doa Bapa Kami. Sadarilah bahwa "rezeki" yang anda minta itu terutama adalah "Roti Hidup" dalam Ekaristi. (dalam bahasa aslinya (Aram), doa Bapa Kami menggunakan kata "roti" bukan rezeki. Pun, dalam bahasa latin digunakan kata "PANEM" yang berarti roti.)

12. Tidak mengucapkan doa  PRESIDENSIAL (yang boleh diucapkan oleh imam saja) doa: "..jangan perhitungkan dosa kami tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu" 
Jika Imam mengucapkan "marilah kita mohon damai Tuhan" dsb sebelum doa ini, bukan berarti kita harus ikut mengucapkan doa ini. Ucapkan dalam hati saja kemudian diaminkan dengan iman.

13. Ketika menerima komuni, TATAPLAH terlebih dahulu hosti yang diangkat sebelum ditaruh di tangan anda. Amin harus diucapkan dengan penuh iman.

14. Tidak perlu ikut menghormat ketika imam menghormati Tabernakel dan altar (juga pada waktu awal misa).
Tidak masalah jika anda tetap melakukannya karena merupakan kebiasaaan yang saleh. Namun kalau anda menghadiri misa di luar negeri, jangan kaget kalau di negara tertentu praktik ini tidak dilakukan.

15. Mengambil air suci pada saat keluar Gereja tidak perlu dilakukan.
Mengambil air suci sebelum anda masuk gereja sebenarnya kurang lebih berfungsi seperti wudhu, yaitu untuk menyucikan (dan mengingatkan akan Baptis). Ketika anda selesai misa, Kristus yang Maha Suci sudah masuk dalam tubuh anda, tidak diperlukan lagi sarana penyucian lain. Namun demikian, tidak ada salahnya kalau dilakukan, asal jangan karena latah, namun harus disertai kesadaran iman, bahwa anda kini diutus untuk mewartakan karya salib Kristus lewat perkataan dan perbuatan.

Anda harus menjadi contoh bagi orang lain. Jangan takut untuk mensosialisasikan hal-hal di atas pada siapa saja yang menghadiri misa bersama anda.

Tambahan :
Sampaikan dengan sopan pada saudara dari persekutuan gerejawi lain (Protestan) agar mereka tidak ikut mengambil komuni, namun boleh menerima berkat seperti katekumen yaitu dengan menyilangkan tangan di depan dada, sehingga yang memberikan komuni tahu bahwa dia bukanlah seorang katolik. Walaupun mereka tergabung dalam semacam persekutuan dengan Gereja Katolik berkat Sakramen Baptis, namun komuni hanya diperuntukkan bagi mereka yang berada dalam persekutuan penuh dengan Uskup Roma (Paus sebagai penerus Petrus), dengan kata lain komuni hanya eksklusif untuk umat Katolik.

Tambahan bagi perempuan katolik :
Jangan merasa terhalang menerima komuni jika anda sedang mengalami datang bulan. Tuhan Yesus tidak mempermasalahkan sesuatu yang manusiawi. Konsep terhalang karena datang bulan hanya ada di tetangga seberang. 

Friday, January 3, 2014

Malaysia Sita 300 Kitab Injil Karena Gunakan Kata "Allah", Allah Hanya Tuhan Milik Umat Islam

Protes penggunaan kata "Alllah" bagi non-Muslim

KUALA LUMPUR - Otoritas Islam Malaysia menggrebek kelompok Kristiani dan menyita lebih dari 300 Kitab Injil karena menggunakan kata Allah. Sontak, penyitaan ini menimbulkan kecaman dari banyak pihak.

Otoritas di Selangor menyita sekira 16 kotak berisi lebih dari 300 kitab suci umat Kristen. Penyitaan itu dilakukan terhadap kelompok the Bible Society of Malaysia. Pejabat Bible Society mengatakan, selain menyita Injil, aparat juga sempat menangkap dua anggota komunitas mereka. Bible Society menyatakan keberatannya atas tindakan represif otoritas Malaysia tersebut.

"Saya dengan beberapa rekan juga ditangkap atas dasar melanggar aturan hukum yang melarang penggunaan kata 'Allah' bagi non-Muslim," ujar Ketua Kelompok the Bible Society of Malaysia Lee Min Choon, seperti dikutip The Star, Jumat (3/1/2014).

Namun Lee menambahkan dirinya dibebaskan tidak lama setelah penahanan. Tetapi Lee bersama dengan anggota kelompoknya harus melakukan wajib lapor.

Sebagian besar dari Injil tersebut diimpor dari Indonesia. Beberapa dari kitab suci tersebut turut menggunakan bahasa Iban, yang merupakan bahasa etnis pedalaman di Malaysia.

"Kami sudah menggunakan Injil itu secara kelompok ini dibangun pada 1985 dan bahkan jauh sebelum itu," tutur Lee.

Sementara Pejabat Departemen Religi Islam Malaysia tidak bersedia mengomentari penyitaan ini. Sedangkan Dewan Gereja Malaysia mengetahui penyitaan tersebut dan meminta pemerintah melindungi hak kebebasan beragama.

Komentator di beberapa negara yang menerapkan syariat Islam lebih ketat dibanding Malaysia mengecam keputusan tersebut dengan alasan kata Allah telah digunakan oleh agama yang berbeda selama berabad-abad. Warga Kristen di Malaysia bagian timur, Sabah dan Sarawak telah menggunakan kata itu dari generasi ke generasi seperti warga Kristen di Timur Tengah.

Reza Aslan, seorang teolog Muslim terkemuka di AS menyebut keputusan itu merupakan keputusan politik dan membuat Malaysia menjadi bahan tertawaan internasional. "Ini memalukan... itu tidak layak untuk sebuah negara besar seperti Malaysia," katanya dilansir Al-Arabiya, Kamis (24/10).

Menurut Reza, putusan pengadilan berdampak negatif bagi negara yang menjadi model bagi umat Islam di seluruh dunia tersebut. Reza mencatat bahwa kata Allah secara harfiah berarti Tuhan dan dengan demikian tidak dapat dianggap sebagai nama.

"Ini hampir menjadi pikiran menghujat untuk menganggap Tuhan memiliki nama," ujarnya.

"Allah" berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti sebagai "Tuhan". Kata "Allah" juga sering digunakan dalam bahasa Melayu untuk menyebut Tuhan semesta alam. Akan tetapi pemerintah Malaysia mengecilkan peran Allah dari Tuhan semesta alam menjadi Tuhan bagi kaum Muslim saja.


Setelah putusan itu keluar Perdana Menteri Malaysia Najib Razak berupaya keras untuk mengeluarkan kebijakan yang mendukung kalangan konservatif Islam. Najib Razak mencari dukungan pada mayoritas Islam etnis Melayu dan mengamankan dukungan untuk pemilihan nasional Mei mendatang.

Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim mengatakan dalam opini pekan ini bahwa isu "Allah" sangat tidak masuk akal dan mengecam keras kebijakan Najib Razak.

Tuesday, December 10, 2013

Karena Menggunakan Kubah yang Mirip Masjid, Gereja Katedral St Yoseph Pontianak Didemo FPI


Sedikit terhenyak dan mengernyitkan dahi ketika membuka beranda facebook-ku. Ada salah satu sahabat yang mengirimkan berita FPI mempermasalahkan pembangunan Katedral Pontianak. Dalam berita tersebut, disebutkan bahwa FPI Kalimantan mempermasalahkan bangunan gereja tersebut karena meniru gaya bangunan Masjid. Karena penasaran, saya pun meluncur ke TKP. Ternyata saya dibawa masuk ke Grup Dukungan untuk FPI �Indonesia tanpa JIL�.

Betapa kaget saya ketika membaca kalimat kedua dalam thread tersebut �Islam Tidak Akan Pernah Mencari Masalah Kalau Musuhnya Tidak Cari Gara-Gara!!!� Sebuah kalimat yang luar biasa. Saya memiliki banyak sahabat Muslim. Tetapi, dari sahabat-sahabat tersebut saya banyak berdiskusi dan bertukar pikiran mengenai perilaku beragama. Apakah umat Katolik telah dianggap sebagai musuh karena mencari gara-gara dengan membangun gereja berkubah?

Karena penasaran, akhirnya saya mencari banyak informasi tentang hubungan kubah yang menghiasai bangunan gereja. Saya pun berselancar mencari informasi lebih jauh.

Pada mulanya seluruh Gereja Katedral mulai dari Siria, Mesir, Yunani hingga Roma pasti menggunakan kubah, dan kubah memang pertama kali digunakan oleh orang beragama yang tempat ibadatnya disebut gereja, mengapa?

Karena kubah pada mulanya bernilai sebagai mahkota apostolik atau mahkota uskup atau paus yang disebut "chiara" dalam bahasa Latin. Setiap mahkota apostolik patriark, uskup dan paus pasti berbentuk kubah, oleh sebab itu gereja katedral memang seharusnya berkubah.

Setiap mahkota apostolik patriark, uskup dan paus pasti berbentuk kubah, oleh sebab itu gereja katedral memang seharusnya berkubah.

Memang pada arsitektur tradisi Romawi yang saat ini berkubah hanya beberapa terutama Gereja Basilika baik St. Yohanes Lateran maupun St. Petrus. Tetapi arsitektur Gereja-Gereja Timur Apostolik masih mempertahankan pemasangan kubah dalam pembangunannya.

Dalam penelusuran tersebut, saya menyimpulkan bahwa model kubah sudah ada jauh sebelum Islam berdiri. Soal kapan persisnya, tinjauan historis bisa menjadi salah satu cara untuk mengetahuinya. Ada beberapa diskusi dan pendapat soal kapan pertama kali model kubah muncul dalam khasanah arsitektur.

Dengan demikian, menjadi aneh ketika bangunan gereja Katedral Pontianak yang mengadopsi model kubah diklaim sebagai meniru kubah Masjid. Sementara, bangunan masjid pertama yang menggunakan model kubah adalah Masjid Ummar di Yerusalem. Masjid ini dibangun saat khalifah Abdul Malik berkuasa (685-688). Klaim tersebut menjadi aneh ketika model kubah sendiri sudah ada lebih dahulu. Model kubah sendiri tidak hanya digunakan untuk bangunan gereja, tetapi juga dipakai untuk bangunan yang lain.

Kiranya sebuah bukti historis tersebut sudah meruntuhkan klaim bangunan gereja Katedral Pontianak meniru gaya bangunan Masjid. Sejarah telah membuktikan bahwa model kubah telah lebih dahulu digunakan. Sejarah tidak pernah bohong, kecuali sejarah itu telah dibelokkan untuk kepentingan tertentu.

Bagaimana mungkin sesuatu yang sudah ada meniru sesuatu yang belum ada? Hanya dengan berpikiran jernih dan luas, maka kita akan mampu melihat sebuah persoalan dengan lebih arif.



Gereja Katedral St Yoseph Pontianak dalam proses pembangunan

Monday, October 14, 2013

Malaysia Larang Warga Non Muslim Gunakan Kata "Allah", Allah Hanya Tuhan Milik Umat Islam

Pemerintah Malaysia (14/10) memutuskan bahwa Allah hanya Tuhan untuk umat Islam saja.

Kuala Lumpur - Pengadilan Malaysia memutuskan, Senin (14/10), bahwa Non Muslim tidak boleh menggunakan kata 'Allah' untuk menyebut Tuhan. Ini merupakan keputusan penting dalam sejarah Malaysia terhadap peristiwa yang telah memicu ketegangan umat beragama dan menimbulkan pertanyaan atas hak-hak minoritas di negara mayoritas Muslim.

Keputusan mutlak tiga hakim Muslim di pengadilan banding Malaysia itu membatalkan putusan pengadilan yang lebih rendah pada 2009 yang memungkinkan surat kabar Katolik The Herald versi bahasa Melayu menggunakan kata Allah. Kata Allah banyak digunakan orang Kristen di Malaysia dan telah terjadi selama berabad-abad silam.

Majelis hakim yang diketuai Hakim Mohammad Apandi Ali memutuskan kata "Allah" bukan merupakan bagian integral dari iman dan praktik agama Kristen. "Kami memutuskan bahwa tak ada pelanggaran hak-hak konstitusional dalam masalah ini," ujarnya.

"Kami tidak menemukan alasan mengapa sebuah surat kabar Katolik begitu kukuh menggunakan kata 'Allah' dalam penerbitan mereka. Penggunaan kata itu memunculkan kebingungan di kalangan masyarakat," sambungnya.

Sementara itu, editor surat kabar Katolik, The Herald, Lawrence Andrew mengatakan bahwa pihaknya akan terus berjuang dan berencana meneruskan putusan ini ke Pengadilan Federal Malaysia. "Kami sangat kecewa dan khawatir atas keputusan ini. Keputusan ini tidak realistis. Ini merupakan langkah mundur hukum dan hubungannya dengan kebebasan beragama kelompok minoritas," tutur Andrew.

Masalah penggunaan kata "Allah" ini sudah lama menjadi perselisihan di Malaysia. Sejumlah pengamat khawatir Pemerintah Malaysia kemudian juga akan melarang penggunaan kata "Allah" dalam Alkitab.

Perselisihan soal kata "Allah" ini muncul pada 2008 dan pada 2009. Saat itu Pengadilan Tinggi Malaysia membuat keputusan yang mendukung Gereja Katolik. Saat itu Pengadilan Tinggi Malaysia memutuskan bahwa "Allah" bukan milik umat Islam saja.

"Allah" berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti sebagai "Tuhan". Kata "Allah" juga sering digunakan dalam bahasa Melayu untuk menyebut Tuhan semesta alam. Akan tetapi pemerintah Malaysia mengecilkan peran Allah dari Tuhan semesta alam menjadi Tuhan bagi kaum Muslim saja.

Seperti dilansir dari arabnews, Selasa (15/10/2013), umat Kristen, Budha dan Hindu yang merupakan agama minoritas di Malaysia sering mengeluh bahwa pemerintah melanggar hak konstitusional mereka untuk menjalankan agama secara bebas. Hal tersebut langsung disangkal pihak pemerintah. Seperti diketahui, muslim adalah agama mayoritas di Malaysia dengan jumlah penganut mencapai 60 persen dari 28 juta penduduk negara tersebut.

Sunday, September 1, 2013

Dobrak Tradisi, Paus Fransiskus Membungkuk ke Ratu Rania, Berfoto Bergaya Selfie

Paus Fransiskus Membungkuk di Depan Ratu Rania

VATIKAN - Paus Fransiskus populer dengan gaya informal, kesederhanaan, dan rasa humor. Paus berusia 76 tahun itu sudah berulang-ulang dikabarkan "mendobrak" tradisi Vatikan sejak terpilih Maret lalu menggantikan Benediktus XVI yang mengundurkan diri.

Namun, yang dilakukan paus asal Argentina tersebut dalam dua hari terakhir ini betul-betul membuat gempar. Paus Fransiskus sekali lagi menunjukkan kerelaannya "mendobrak" tradisi dengan membungkuk di hadapan Ratu Rania asal Jordania yang beragama muslim. Padahal sesuai protokoler, para tamulah yang membungkukkan diri mereka di hadapan Paus di Vatikan.

Namun, saat Ratu Rania tiba di Vatikan bersama suaminya, Raja Abdullah II pada Kamis yang lalu (29/8), Paus Fransiskus membalik formalitas itu dengan tunduk kepada seorang muslimah yang menjabat tangannya. Dalam foto yang dimuat Daily Mail, Sabtu 31 Agustus 2013, Paus terlihat menunduk di hadapan Ratu Rania yang mengenakan baju hitam dan berkerudung putih tipis itu.

Namun, Paus tidak membungkukkan badannya untuk Raja Abdullah II. Pada kesempatan ini, bangsawan Jordania melakukan audiensi privat dengan Paus di perpustakaannya.

Vatikan sejauh ini belum memberikan pernyataan resmi atas sikap tidak lazim paus. "Fransiskus bertindak demikian karena telah melakukannya sebelum menjadi paus dan tidak suka dengan protokoler," kata pejabat senior Vatikan.

Menurut pejabat senior Vatikan itu, siapapun yang datang ke Paus harus mencium sandalnya dan hingga saat ini, tradisi itu tetap berlaku untuk para pengunjung, termasuk wanita, harus membungkuk kepada Paus.

Tidak hanya itu, Paus Fransiskus baru-baru ini juga menggemparkan dunia ketika tampil dalam foto bersama para remaja yang tengah mengunjungi Vatikan Rabu lalu (28/18). Untuk kali pertama dalam sejarah, pemimpin Gereja Katolik sedunia itu bersedia berfoto "selfie" dengan jemaatnya.



Siapa yang sukses berfoto selfie dengan paus? Mereka yang paling beruntung itu adalah remaja dari Piacenza dan Bobbio, Italia. Ketika berziarah ke Vatikan Jumat lalu, mereka tidak menyangka bisa bertemu langsung dengan paus.

Tak hanya bertemu, para remaja itu juga mendapat hadiah istimewa, yaitu paus bersedia berfoto bersama dengan gaya selfie, sesuai dengan permintaan mereka. Foto itu lantas dipublikasikan dalam akun Facebook para remaja tersebut. Alhasil, peristiwa itu dengan cepat menyebar di berbagai situs jejaring sosial Twitter. Salah seorang pengguna mengatakan, "Sekarang saya telah melihat segala sesuatunya." Pengguna lainnya berkicau, "Ini akhir dunia seperti yang kita tahu."

Paus Fransiskus memang dikenal sebagai sosok yang dekat dengan media sosial. Pemimpin 1,2 miliar umat Katolik sejagad ini memiliki lebih dari 3 juta pengikut di jejaring sosial Twitter. Paus dikabarkan juga gemar menelepon langsung orang-orang kebanyakan yang menulis surat kepada dirinya.

Thursday, July 25, 2013

Umat Non-Muslim di Malaysia dilarang gunakan kata Allah


Sindonews.com - Pemerintah Malaysia melarang umat Non-Muslim menggunakan kata Allah. Dekrit itu dikeluarkan oleh Sultan Negeri Selangor, Sharafuddin Idris Shah. Sikap Pemerintah Malaysia tersebut menyulut keprihatinan dan mengundang keluhan etnis minoritas atas hak-hak mereka untuk menggunakan kata Allah.

Menteri Urusan Agama Islam, Abdullah Zin mengatakan, bahwa menurut pandangan kabinet, Allah mengacu pada Tuhan umat Islam dan hanya boleh digunakan oleh muslim, yang meliputi 60 persen dari sekitar 27 juta penduduk Malaysia.

"Penggunaan kata 'Allah' oleh non muslim akan meningkatkan kepekaan dan menciptakan kebingungan di antara muslim di Malaysia," kata Abdullah seperti dilansir asiaone, Minggu (13/1/2013)

Bahkan, Sekretaris Majelis Islam Selangor (Mais), Datuk Muhammad Misri Idris mengatakan, Sultan sangat menyesal dekritnya terkait penggunaan kata Allah tiga tahun lalu dianggap remeh oleh beberapa pihak dan mengakibatkan timbulnya masalah yang sama.

Sebab itu, dia mengatakan, sultan telah memerintahkan Mais dan Departemen Islam Selangor (Jais) untuk menindak keras siapa saja yang melanggar dekrit ini, baik itu muslim maupun non-muslim. Seperti diketahui, dekrit ini sudah menjadi undang-undang yang dibuat oleh majelis pada April 1998, di mana mencantumkan perihal aturan penggunaan kata Allah yang dilarang untuk kaum non-muslim.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Aksi Demokrasi (DAP), Lim Guan Eng, meminta kepada pemerintah Malaysia agar mengizinkan Alkitab berbahasa Melayu menggunakan kata Allah. Pelarangan tersebut merupakan perkembangan dari kontroversi panjang yang melibatkan The Herald, sebuah mingguan Gereja Katolik Malaysia.

Bulan lalu Kementerian Keamanan Internal menyatakan, bahwa seksi bahasa Melayunya melarang kalau tidak menghentikan penggunaan kata "Allah" sebagai sinonim Tuhan.

Namun, mingguan itu terkejut, ketika kementerian tersebut berbalik pada akhir pekan lalu dengan memperbarui izin tahunan mereka - sebuah persyaratan pemerintah bagi seluruh terbitan di Malaysia - tanpa menerapkan suatu persyaratan apa pun. Mingguan tadi mengasumsikan itu sebagai persetujuan diam-diam untuk penggunaan kata "Allah".

Sumber :
http://international.sindonews.com/read/2013/01/13/40/706709/umat-non-muslim-di-malaysia-dilarang-gunakan-kata-allah

Saturday, March 23, 2013

Menuntut Keadilan, Puluhan Mahasiswa Katolik Malang Protes Pemerintahan SBY

Aksi Jalan Salib dari aktivis PMKRI Kota Malang, Jawa Timur, sebagai protes terhadap pemerintahan SBY-Boediono yang dinilai tidak memihak pada rakyat kecil.Jumat (22/03/2013)

MALANG, KOMPAS.com - Puluhan mahasiswa dari Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Kota Malang bersama aktivisi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Pasuruan, Jawa Timur menggelar aksi jalan salib memprotes pemerintahan SBY-Boediono yang dinilai kebijakannya tidak memihak rakyat kecil.

Aksi tersebut digelar di depan Balaikota Malang, Jumat (22/03/2013) dengan menggelar teatrikal prosesi jalan salib.

"Teatrikal prosesi jalan salib ini bentuk kecaman ketidakadilan yang dilakukan pemerintahan SBY-Boediono. Rakyat kecil yang menjadi korbannya," kata Ketua PMKRI Kota Malang, Matheus Naour, ditemui di sela-sela aksi.

Saat ini, jelas Matheus, masyarakat sudah sadar bahwa toleransi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

"Seharusnya pemerintah mendukung mediasi jika ada persoalan. Aksi ini didukung teman-teman aktivis PMII dari Pasuruan. Ini bukti toleransi luar biasa. Kedamaian yang patut dicontoh," katanya.

Soal teatrikal katanya, sebagai simbol protes ketidakadilan yang dilakukan pemerintahan SBY-Boediono saat ini.

"Kami membawa salib dalam aksi ini. Karena ketidak adilan sudah terjadi dimana-mana. Ini semua rezim SBY-Boediono," tegas Matheus.

Lebih lanjut Matheus mengatakan bahwa tuntutan aksi tersebut, mendesak kebijakan pemerintah harus lebih berorientasi pada kepentingan masyarakat kecil. Tegakkan keadilan hukum di Indonesia, wujudkan sistem hukum yang berkeadilan dan merata bagi setiap lapisan masyarakat.

"Segera menjatuhkan vonis pada koruptor sesuai berat- kesalahannya. Jangan biarkan koruptor berkeliaran di Indonesia. Harus junjung tinggi kehidupan berbangga sesuai dengan landasan pancasila dan amanat UU 1945. Serta tingkatkan solidaritas dan toleransi antar umat beragama," katanya.

Sementara itu, Makhfud Syawaludin, Ketua Komisariat PMII Universitas Universitas Yudharta Pasuruan menjelaskan, pihaknya sangat mendukung aksi dari aktivis PMKRI Kota Malang.

"Sudah seharusnya menentang ketidakadilan, penindasan korupsi di Indonesia. Pemerintahan SBY-Boediono saat ini tidak berpihak pada rakyat kecil," tegasnya.
 

Thursday, March 14, 2013

Paus Fransiskus I, Bapa Orang Miskin


Setelah terpilih menjadi Paus Gereja Katolik yang ke-266, Kardinal Jorge Mario Bergoglio memilih nama Santo Fransiskus Asisi sebagai namanya. Umat Katolik pasti ada yang bertanya-tanya mengapa Paus tidak memilih nama Santo Fransiskus Xaverius yang adalah salah satu tokoh penting dalam pendirian Konggregasi Yesuit di mana beliau menjadi anggotanya? Mengapa justru Santo Fransiskus Asisi yang adalah pendiri Konggregasi Fransiskan yang punya sejarah panjang �selalu tidak cocok� dengan para Yesuit seperti tercatat dalam sejarah Gereja sejak abad pertengahan?

Rupanya rahasianya adalah bahwa walaupun Kardinal Jorge Mario Bergoglio adalah seorang Yesuit, ia sangat mengagumi gaya hidup dan opsi pelayanan dari Santo Fransiskus Asisi. Gaya hidup Santo inilah yang kemudian menginspirasi seluruh hidup dan karya pelayanannya selama ini. Apa sih yang menarik dari gaya hidup Santo Fransiskus Asisi yang kemudian menjadi nama dari Paus dari Amerika Latin untuk yang pertama kalinya dalam sejarah kepausan?

Santo Fransiskus Asisi lahir pada  tahun 1181 dan wafat pada tahun 1224. Dari riwayat hidup Fransiskus Asisi, yang paling kuat adalah semangat kemiskinan radikal Fransikus sebagai cara untuk mengikuti Kristus yang miskin untuk memperkaya umat manusia dengan kemiskinan yang dipeluk-Nya. Sejak pertobatannya di usia yang masih muda, Santo Fransiskus telah meninggalkan segala kekayaan orang tuanya dan memilih hidup miskin dari mengemis dan mengembara dari satu tempat ke tempat lain. Cara hidupnya yang menyangkal kekayaan dan kenikmatan semu duniawi ini kemudian menginspirasi teman-temannya yang kemudian mengikuti cara hidupnya dan bergabung dengan dia membentuk sebuah kelompok persaudaraan yang kemudian dikenal dengan Para Fransiskan pada masa kini. Kesederhanaan hidup dan belarasa dengan kaum miskin dan termarjinalkan dalam hidup inilah yang menginspirasi Kardinal Jorge Mario Bergoglio SJ dalam seluruh hidup dan karya pelayanannya.

Ia dikenal sebagai pribadi yang menghayati hidup sederhana, dekat dengan kaum papa, miskin, cacat, dan kelompok sosial yang kalah dalam hidup ini sebelum ia menjadi Paus. Karena sama seperti Fransiskus Asisi Kardinal Jorge juga memahami bahwa Yesus yang ia ikuti dan ia layani tampak dalam diri kaum miskin papa atau kelompok yang dianggap sampah oleh masyarakatnya. 

Karena itu, kemungkinan besar bahwa Paus Fransiskus I akan memusatkan perhatiannya pada masalah keadilan sosial agar Ajaran Sosial Gereja (ASG) tidak hanya menjadi sebuah retorika semu, tetapi kemudian menjadi sebuah praksis hidup bagi umat Katolik di manapun. Sebab situasi dunia ini semakin memperlihatkan jurang yang semakin lebar dan terpisahkan antara kaum miskin dan kaya, terjadi ketimpangan ekonomi antara belahan dunia utara dan belahan dunia selatan, antara timur dan barat. Karena itu, dia yang dikenal sebagai Bapa Kaum Miskin dapat menjadi inspirator bagi segenap umat Katolik untuk mempersempit jurang yang timpang ini.

Wednesday, March 13, 2013

Pemilihan Paus Lanjut ke Putaran Kedua


TRIBUNNEWS.COM, KOTA VATIKAN- Para kardinal kembali ke tempat penginapan. Mereka istirahat setelah melewati putaran pertama sidang rahasia untuk pemilihan paus atau konklaf di Kapel Sistine, Selasa (12/3/2013) sore waktu Roma, atau Rabu dini hari WIB. Putaran kedua akan dilanjutkan besok.

Para Kardinal pemilih pun kini kembali ke Gedung Santa Martha, tempat mereka menginap dan istirahat. Proses konklaf akan dilanjutkan pada hari berikutnya, Rabu (13/3/2013) waktu Roma.

Tak berselang lama sejak dimulainya Konklaf atau pemilihan Paus baru oleh 115 Kardinal yang berhak memilih, asap hitam mengepul dari cerobong di atas atap Kapel Sistine. Ini pertanda putaran pertama masih belum terpilih Paus.

Radio Vatikan menyiarkan, Selasa (12/3/2013) malam tepatnya pukul 19.40 waktu di Roma, asap hitam tampak mengepul keluar dari cerobong asap di atas Kapel Sistine. Ini menandakan pertamuan Kardinal di hari pertama konklaf tidak berhasil memilih seorang Paus baru.

Sementara itu di luar tepatnya di alun-alun Santo Peter di bawah awan gelap karena cuaca mendung, ribuan umat dan peziarah telah berkumpul. Menggunakan payung, melindungi diri dari guyuran hujan, mereka langsung menatap ke atas di cerobong asap dengan harapan Paus baru terpilih.

Harapan asap putih pertanda Paus baru terpilih sirna karena asap yang keluar berwarna hitam, yang menyatakan mereka tidak menemukan konsensus Paus baru.

Sebagaimana diketahui, sebanyak 115 Kardinal pemilih telah berkumpul secara khusus di Kapel Sistine pada sekitar 16.30 waktu setempat dan konklaf dibuka dengan mengambil sumpah setia dan menjaga kerahasiaan Konklaf.
 

Ini Cara Paus Dipilih Dalam Konklaf


VATIKAN,KOMPAS.com - Para kardinal yang berkumpul di Roma untuk memilih Paus baru, dijadwalkan mulai memberikan suara, Selasa (12/3/2013) petang waktu setempat, dengan prosesi awal berlangsung sejak pagi harinya. Tak ada kandidat kuat dalam pemilihan ini.

Pemilihan Paus tidak dilakukan dengan memunculkan kandidat, yang kemudian baru dipilih melalui pemungutan suara. Tapi, setiap kardinal akan memberikan suara dengan mencantumkan kandidat pilihan masing-masing. Paus terpilih adalah bila dua pertiga kardinal yang berhak memberikan suara, memilih satu kandidat yang sama.

Karena tak adanya kandidat kuat dan sulitnya mendapatkan satu kandidat dengan dukungan dua pertiga kardinal pemilih, pemungutan suara dijadwalkan berlangsung empat kali dalam sehari. Yaitu dua kali pemungutan suara pada pagi hari dan dua kali pemungutan suara pada petang hari.

Prosesi pemungutan suara akan terus berlanjut sampai didapat angka minimal dua pertiga suara dari 115 kardinal pemilih yang mendukung satu kandidat, atau berarti kandidat terpilih butuh sekurangnya 77 suara pendukung. Bila pemungutan suara belum mendapatkan kandidat terpilih, dari dalam Kapel Sistina akan keluar asap berwarna hitam dari pembakaran kertas suara para kardinal.

Sebaliknya, bila pemungutan suara telah mendapatkan kandidat terpilih, asap putih akan menyiarkan kabar gembira tersebut. Tak ada cara komunikasi selain asap itu, yang diizinkan selama proses pemilihan Paus baru.


Data dan angka konklaf
Dalam sejarah pemungutan suara untuk memilih Paus selama seratus tahun terakhir, kandidat terpilih didapat paling cepat melalui pemungutan suara ketiga, pada 1939. Dua Paus terpilih dalam empat pemungutan suara, dan selebihnya paling sedikit butuh enam kali pemungutan suara.

Para kardinal-pemilih akan menghadiri Misa khusus, di Basilika Santo Petrus, Selasa (12/3/2013) pagi sebelum memasuki Kapel Sistina untuk memulai prosesi di sore hari. Paus baru akan menjadi pemimpin ke-266 Gereja Katolik, dengan 1,2 miliar umat se-dunia.

Ketika proses pemungutan suara dimulai, kerahasiaan menjadi kata kunci. Setelah pengucapan sumpah kerahasiaan, Monsignor Guido Marini, pemimpin upacara kepausan, akan mengatakan "Extra omnes" atau "Semua orang keluar" dan pintu-pintu kapel akan dikunci.

Untuk memastikan kerahasiaan, 90 staf akan melayani para kardinal selama masa karantina, dengan sumpah kerahasiaan yang sama. Setiap hari Kapel Sistina juga akan disisir untuk memastikan tidak ada alat penyadap.

Beberapa nama yang disebut punya kans terpilih menjadi Paus baru, antara lain Kardinal Angelo Scola dari Milan, Odilo Scherer dari Brasil dan Kardinal AS Timothy Dolan.

Dari 115 kardinal pemilih, 76 di antaranya ditunjuk oleh Paus Benediktus XVI, dan 49 yang lain ditunjuk oleh pendahulunya yaitu Paus Yohanes Paulus II. Komposisi negara asal para kardinal pemilih, 60 di antaranya berasal dari kawasan Eropa, 21 dari Italia, 19 dari Amerika Latin, 14 dari Amerika Utara, 11 dari Afrika, 10 dari Asia, dan satu orang dari Oceania.

Tuesday, February 12, 2013

Paus Benediktus XVI Mundur, Beredar Spekulasi Penggantinya dari Afrika


Lagos - Pengunduran diri Paus Benediktus XVI memicu spekulasi luas soal siapa yang akan menjadi penggantinya. Salah satunya soal pengganti Paus yang berasal dari benua Afrika.

Dari total populasi penganut Katolik di dunia yang mencapai 1,2 miliar orang, sekitar 15 persen tinggal di benua Afrika. Jumlah tersebut bahkan terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pengikut Gereja Katolik memang berkembang pesat di wilayah negara-negara berkembang, terutama di kawasan Afrika dan Asia Tenggara.

Mencuat nama Peter Turkson dari Ghana dan John Onaiyekan dari Nigeria yang disebut-sebut sebagai calon Paus yang baru. Ada juga nama Francis Arinze dari Nigeria yang disebut-sebut sebagai kandidat pengganti Paus Benediktus XVI, namun kini dia berusia 80 tahun. Demikian seperti dilansir AFP, Selasa (12/2/2013).

Beberapa analis melihat spekulasi ini sebagai akibat dari besarnya kontribusi Afrika bagi Gereja Katolik. "Saya pikir, dengan adanya perwakilan komunitas kulit hitam yang sangat besar dalam komunitas Katolik, telah menjadi legitimasi akan adanya Paus berkulit hitam," ujar Kepala Liga HAM Pantai Gading, Rene Legre Hokou.

"Seorang Paus dari Afrika akan mampu memberikan vitalitas bagi Gereja Katolik di lingkungan kulit hitam. Hal ini menjadi bukti adanya karakter universal dalam suatu kepercayaan," imbuhnya.

Sementara itu, warga Afrika penganut Katolik sendiri memiliki pendapat beragam soal pengganti Paus Benediktus XVI. Mereka tidak membantah jika mereka sangat mendukung terpilihnya paus dari wilayah Afrika. Namun, mereka lebih mengutamakan agar paus yang baru benar-benar memiliki kualifikasi yang baik, tidak peduli dari mana dia berasal.

"Saya pikir, yang paling penting saat ini adalah orang yang tepat dengan visi yang sesuai untuk saat ini," tutur tokoh Katolik ternama di Nigeria, Pat Utomi yang juga pernah menjadi capres Nigeria.

Selain dari kawasan Afrika, spekulasi soal pengganti Paus Benediktus XVI juga berkembang dari negara-negara Amerika Latin atau Asia.

Pada Senin (11/2) kemarin, Paus Benediktus XVI mengumumkan bahwa dirinya akan mengundurkan diri pada 28 Februari mendatang. Alasan pengunduran diri pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma itu adalah karena dia merasa tak lagi punya kekuatan untuk memenuhi tugas-tugasnya, mengingat usianya yang sudah sangat lanjut. Paus Benediktus telah berumur 85 tahun.

Sumber : http://news.detik.com/read/2013/02/12/170046/2168126/1148/paus-benediktus-xvi-mundur-beredar-spekulasi-penggantinya-dari-afrika?9911012

Monday, February 11, 2013

Paus Benedict XVI Mundur Karena Sudah Tidak Kuat


Metrotvnews.com, Jakarta: Paus Benedict XVI menyatakan dirinya mundur karena sudah tidak memiliki kekuatan lagi untuk memenuhi tugas sebagai pemimpin tertinggi gereja katolik dunia.

Di usianya 85 tahun, ia bahwa kekuatannya telah memburuk selama beberapa bulan terakhir. "Saya harus mengakui ketidakmampuan saya untuk memenuhi pelayanan dipercayakan kepada saya," kata Paus Benedict XVI dalam pernyataan resmi yang duikelurakan gereja vatikan di Roma, Senin (11/2).
    
"Karena alasan ini dan menyadari keseriusan untuk bertindak, maka dengan kebebasan penuh, saya menyatakan bahwa saya harus meninggalkan pelayanan Uskup Roma, Penerus Santo Petrus," kata Paus Benedict XVI.

Paus Benedict XVI yang memiliki nama asli Joseph Alois Ratzinger lahir 16 April 1927 di Bayern, Jerman, tercatat sebagai Paus tertua yang dilantik dalam 275 tahun terakhir sejak Paus Klemens XII (yang terpilih pada tahun 1730 pada umur 3 bulan lebih tua dari Ratzinger).

Paus Benedict XVI merupakan Paus berdarah Jerman pertama sejak Paus Adrianus VI (1522-1523) yang dilahirkan di wilayah bagian Jerman Kuno yang sekarang menjadi bagian dari negara Belanda.

Paus terakhir yang berasal dari Jerman Modern adalah Paus Viktor II yang meninggal pada tahun 1057. Benediktus XVI merupakan Paus Jerman kedelapan dalam sejarah sejak Paus berdarah Jerman pertama Paus Gregorius V.

Paus terakhir yang bergelar nama kepausan Benediktus, Paus Benediktus XV, bertugas sebagai dari 1914 hingga 1922 pada masa Perang Dunia I.

Dia telah merupakan salah satu tokoh terpenting di Vatikan dan rekan dekat Yohanes Paulus II sebelum menjadi Paus. Dia juga memimpin pemakaman Yohanes Paulus II dan konklaf tahun 2005 yang memilihnya. Pada sede vacante terakhir, dia adalah pejabat dengan posisi tertinggi dalam Gereja Katolik Roma.

Paus Benedict XVI dianggap sebagai seorang tradisionalis � perlindungannya yang ketat terhadap prinsip-prinsip Kepausan. Dia adalah seorang pengkritik homoseksualitas, pernikahan kelamin sejenis, euthanasia, dan aborsi.

Pada tahun 2009, Paus Benedict XVI sempat terpeleset dan jatuh di kamar tidurnya. Kecelakaan itu mengharuskannya untuk menjalani operasi di pergelangan tangannya yang patah. 

Friday, February 8, 2013

Misa Imlek, Bolehkah?



Kita mengetahui di beberapa negara yang merayakan Imlek, seperti di Singapura, dan China, umum dilakukan Misa untuk merayakan Imlek. Imlek di sini dianggap semata-mata hanya perayaan syukur, apalagi di China sana, Imlek itu juga berkonotasi dengan musim semi. Jadi datangnya musim semi ini dirayakan sebagai tanda syukur kepada Tuhan. Jika ini motivasinya, maka tidak bertentangan dengan ajaran Gereja Katolik, karena perayaan Ekaristi intinya juga adalah ucapan syukur. Namun demikian, terjadi pertentangan kalau dimasukkan unsur-unsur budaya seperti barongsai/tarian naga, dst, yang memang rancu, karena di Kitab Suci, naga menggambarkan Iblis (lih. Why 12). Dan demikian jadi aneh dan tidak pada tempatnya, jika naga menari-nari di dalam gereja.

Namun perayaan Misa Imlek di Singapura, tidak melibatkan tarian barongsai ataupun dekorasi lampion. Misanya sederhana saja, seperti pada hari Minggu biasa, paling-paling ada dekorasi dengan kain merah dan bunga-bunga. Setelah Misa selesai, umat menerima jeruk, sebagai tanda syukur atas berkat Tuhan.


Jadi jika di keuskupan lain Uskup memperbolehkan diadakannya Misa Imlek, maka silakan saja bagi yang merayakannya untuk mengikutinya. Hanya saja memang perlu dicermati, agar di dalam Misa tidak dicampuradukkan budaya yang tidak pada tempatnya. Tidak perlu gereja �disulap� dengan lampion seperti klenteng, ataupun ada tari-tarian barongsai di Misa. Jika sampai mau diadakan pembagian jeruk, silakan dilakukan setelah Misa selesai, setelah berkat dan lagu penutup.

Kesimpulannya, mari kita menaati apa yang telah ditetapkan oleh pemimpin Gereja Katolik, di mana kita berada. Kita percaya, para Uskup memutuskan segala sesuatu sesuai dengan keadaan umat di wilayahnya, dan mari kita dengan lapang hati menaatinya.

Sumber : http://katolisitas.org/4028/misa-imlek-bolehkah



Monday, January 28, 2013

Patutkah Perempuan Berdoa Kepada Allah dengan Kepala yang Tidak Bertudung?



*Keterangan Gambar:
Atlet ice skating dunia Korsel dan pemenang medali emas Olimpiade 2010, seorang puteri Gereja Katolik, Yuna Kim, sesaat setelah menerima Sakramen Pembaptisannya.

Merupakan tradisi yang amat mulia, perempuan mengenakan penutup rambut seperti yang dilakukan Yuna Kim, pada saat perayaan misa Ekaristi walaupun kini tidak menjadi suatu kewajiban.

Di Korea Selatan dan di beberapa negara dengan tradisi Katolik yang tua sampai pada masa kini, sebagian besar perempuan masih mengenakan mantila (kerudung, penutup kepala) saat menghadiri misa.
=========

Bersama mari kita baca ayat 1 Kor 11:13 dari rasul St Paulus kepada umat di Korintus dan kepada kita di bawah ini:

"Pertimbangkanlah sendiri: Patutkah perempuan berdoa kepada Allah dengan kepala yang tidak bertudung?" (1 Kor 11:13)
=========

Soal kerudung (veil) itu, aturan di Kitab Suci tidak semuanya berlaku untuk selamanya.

Apa dasarnya umat Kristen tidak mematuhi petuah rasul agar wanita berkerudung saat berdoa di Gereja (1 Kor 11:4-16)?
a. Gereja, punya kuasa mengikat dan melepas (Mat 16:19; 18:18).
b. Gereja punya otoritas untuk membuat aturan yang tidak dibuat Yesus. Termasuk di dalamnya membuat dan menghapus larangan.

Tentunya larangan yg tidak berkenaan dengan wahyu yang infallible (dogma, yang dijamin kebal-salah), Misalnya waktu puasa, jenis makanan yang dipantang, kalender liturgis, tata cara pemilihan Paus/Uskup etc.

Termasuk di dalamnya adalah aturan oleh Roh Kudus sekalipun
1. Dalam Kis 15:28-29 Roh Kudus memerintahkan agar umat Kristen tidak makan makanan yang dipersembahkan kepada berhala, tidak makan darah dan tidak makan makanan dari binatang yang mati dicekik.

Tapi toh tidak ada umat Kristen sekarang yang mematuhi apalagi diajarkan larangan tersebut [kecuali sekte tertentu].

Ini karena aturan yang dibuat Roh Kudus tersebut telah diubah oleh Gereja yang memang punya kuasa untuk mengubah aturan disiplin. Karena Gereja dalam kepemimpinannya juga disertai Roh yang sama. Gereja sendiri telah membuat banyak aturan demi kebaikan umat yang tidak dibuat Yesus.

2. Misalnya membukukan Kitab Suci (Yesus tidak pernah memerintahkan untuk membuat Kitab Suci),

3. Menghapus sunat (Yesus sendiri bersunat) dengan baptisan.

4. Mengganti hari beribadah dari Sabtu menjadi Minggu (Yesus sendiri beribadah pada hari Sabbath alias Sabtu) dll.



Recent Post